Bisolvon Batuk & Flu Sirup 60 ml

02 Apr 2020| Aby Rachman
Bisolvon batuk & flu sirup 60 ml adalah obat yang digunakan ntuk meredakan gejala flu.

Deskripsi obat

Bisolvon batuk & flu sirup adalah obat yang digunakan untuk meredakan gejala flu. Obat ini merupakan golongan obat bebas terbatas yang mengandung zat aktif bromhexine HCI, paracetamol, klorfeniramin maleat, fenilefrin HCl.

Bisolvon Batuk & Flu Sirup 60 ml
Golongan ObatObat bebasObat bebas terbatas. Obat yang boleh dibeli secara bebas tanpa menggunakan resep dokter, namun aturan pakai serta efek sampingnya perlu diperhatikan.
HETRp 47.900/ botol (100 ml) per Desember 2019.
Kemasan1 botol @ 100 ml
ProdusenBoehringer Ingelheim Indonesia

Indikasi (manfaat) obat

Membantu meredakan gejala flu seperti demam, sakit kepala, hidung tersumbat dan bersin-bersin yang disertai batuk.

Komposisi obat

  • Tiap 5 ml:
    • Bromhexine HCI 4 mg.
    • Paracetamol 150 mg.
    • Klorfeniramin maleat 2 mg.
    • Fenilefrin HCI 5 mg.

Dosis obat

Penggunaan obat harus sesuai petunjuk pada kemasan dan anjuran dokter

  • Dewasa: 10 ml sebanyak 3 kali/ hari.
  • Anak-anak:
    • 6 tahun ke bawah: harus dengan rekomendasi dokter.
    • 6-12 tahun: 5 ml sebanyak 3 kali/hari.
    • 12 tahun: 10 ml sebanyak 3 kali/hari.

Aturan pakai obat

Dikonsumsi sesuai petunjuk dokter.

Efek samping obat

  • Mengantuk.
  • Gangguan pencernaan.
  • Insomnia.
  • Gelisah.
  • Tremor.
  • Detak jantung melebihi 100 kali per menit (takikardia).
  • Gangguan irama jantung (aritmia).
  • Jantung berdebar-debar (palpitasi).
  • Gangguan pada kandung kemih untuk mengeluarkan urin (retensi urin).
  • Mulut kering.
  • Reaksi alergi: ruam kulit, gatal-gatal, bronkopasme, angioderma, dan anafilaksis.

Perhatian Khusus

  • Pasien penderita gangguan fungsi hati.
  • Pasien penderita gangguan fungsi ginjal.
  • Pasien penderita peningkatan tekanan bola mata (glaukoma)
  • Pasien penderita kondisi ketika kelenjar prostat membesar (hipertrofi prostat).
  • pasien penderita gangguan untuk mengeluarkan urin (retensi urin).
  • Pasien yang akan mengendarai kendaraan dan mengoperasikan mesin.
  • Pasien penderita penyakit jantung iskemik.

Kontraindikasi (jangan dikonsumsi pada kondisi)

  • Pasien hipersensitif terhadap salah satu komponen obat.
  • Pasien penderita gangguan fungsi hati parah.
  • Penderita ganguan fungsi jantung.
  • Penderita kencing manis (diabetes militus).

Interaksi obat (jangan digunakan bersamaan dengan)

  • Antidepresan tipe penghambat MAO.
  • Antibiotika.
  • Kalsium klorida.
  • Kanamisin sulfat.
  • Asam noradrenali tratat.
  • Na-pentobarbital.
  • Meglumin adipidon. 
  • Anastetik lokal butakain.

Sesuai kemasan per Desember 2019

Bagikan
Share Facebook
SHare Twitter
Share whatsapp
Share Email