Betalitik Tablet 30 mg

27 Okt 2020
no-image-drug

Deskripsi obat

Betalitik tablet adalah obat untuk mengatasi gangguan saluran pernapasan seperti asma dan bronkitis, serta mengencerkan dahak atau lendir yang terdapat pada saluran pernapasan. Obat ini merupakan obat keras yang harus menggunakan resep dokter. Betalitik tablet mengandung zat aktif ambroksol.

Betalitik Tablet 30 mg
Golongan ObatObat kerasObat resep. Obat hanya boleh dibeli menggunakan resep dokter.
Produk HalalYa
Kandungan utamaAmbroksol hidroklorida.
Kelas terapiMukolitik dan ekspektoran.
Klasifikasi obatAgen sekretolitik
Kemasan1 box isi 5 strip @ 10 tablet (30 mg)
ProdusenMahakam Beta Farma

Informasi zat aktif

Ambroksol adalah agen mukolitik yang meningkatkan sekresi saluran pernafasan untuk membersihkan hidung dari partikel-partikel dan memfasilitasi pengeluaran cairan dan meredakan batuk.

Berdasarkan proses kerja obat dalam tubuh, ambroksol diketahui memiliki status:

  • Absorpsi: Diabsorpsi secara cepat dan sempurna dari saluran cerna. Kadar obat yang masuk ke dalam peredaran darah (ketersediaan hayati) adalah 79% dan waktu dimana obat mencapai kadar tertinggi dalam plasma (waktu konsentrasi puncak plasma) selama 1-2,5 jam.
  • Distribusi: Distribusi cepat dan jelas ke dalam darah, jaringan dan paru-paru, melintasi plasenta dan memasuki ASI. Volume distribusi sekitar 552 L dan ikatan protein plasma sekitar 90%.
  • Metabolisme: Distribusi di hati.
  • Ekskresi: Melalui urin dan waktu yang dibutuhkan obat untuk dikeluarkan oleh tubuh dari separuh kadar awal obat (waktu paruh eliminasi) sekitar 10 jam.

Indikasi (manfaat) obat

  • Meringankan gangguan saluran napas akut dan kronik terutama pada saat kambuh atau keadaan dimana penyakit (yang biasanya kronis) tiba-tiba menjadi lebih buruk daripada biasanya (eksaserbasi) pada bronkitis kronik dan bronkitis asmatik.
  • Mengatasi gangguan pada saluran pernapasan seperti batuk berdahak dan membantu mengencerkan dahak serta memudahkan pengeluaran dahak.
  • Mengatasi asma umum yang disebabkan oleh peradangan dalam saluran udara atau bronkus (asma bronkial).

Ambroksol adalah obat untuk mengencerkan dahak dan mengatasi batuk berdahak maupun gangguan pada saluran pernapasan seperti peradangan pada bronkus (bronkitis) dan asma bronkial. Obat ini bekerja dengan mengurangi perlengketan dahak pada dinding tenggorokan dan memecah ikatan asam mukopolisakarida pada dahak sehingga dahak akan menjadi lebih encer dan mudah dikeluarkan.

Komposisi obat

Ambroksol hidroklorida 30 mg.

Dosis obat

Penggunaan obat harus sesuai petunjuk pada kemasan dan anjuran dokter

Dewasa: 1 tablet sebanyak 3 kali/hari.

Anak-anak 5-12 tahun: ½ tablet sebanyak 3 kali/hari.

Aturan pakai obat

Sebaiknya dikonsumsi dengan makanan.

Efek samping obat

  • Muntah.
    Cobalah minum banyak cairan seperti air dan buah labu untuk menghindari dehidrasi, minumlah secara perlahan, dan sesering mungkin. Tanda-tanda dehidrasi terdiri dari buang air kecil lebih sedikit dari biasanya atau urin berwarna gelap dan berbau tajam. Jika diare dan muntah berlanjut selama lebih dari 24 jam, segera hubungi dokter untuk berkonsultasi masalah Anda. Jangan mengonsumsi obat lain untuk mengobati diare atau muntah tanpa berkonsultasi kepada apoteker atau dokter.
  • Diare.
    Minumlah banyak cairan yang cukup, untuk menggantikan cairan yang hilang dan mencegah terjadinya dehidrasi. Dehidrasi ditandai dengan penurunan frekuensi dan jumlah urin serta urin berwarna gelap dan berbau menyengat. Tetaplah konsumsi makanan sederhana, hindari makanan kaya rasa seperti makanan pedas.
  • Mual.
    obalah untuk mengonsumsi obat ini ketika setelah makan untuk mengurangi rasa mual, tetaplah mengonsumsi makanan dalam porsi yang lebuh sedikit dengan frekuensi yang lebih sering.
  • Mulut atau tenggorokan kering.
    Cobalah mengunyah permen karet bebas gula atau menghisap permen bebas gula.
  • Mulut terasa asam, pahit, atau asin seperti tersentuh logam (dysgeusia).
  • Dapat terjadi pembengkakan akibat penumpukan cairan pada beberapa bagian tubuh yang biasanya berada di sekitar mata, pipi, atau bibir (angioedema).
  • Ruam pada kulit yang disebabkan karena adanya reaksi alergi (eritema multiformis).
  • Kelainan serius pada kulit, serta lapisan bola mata, dalam mulut, dubur, dan alat kelamin (sindrom Stevens Johnson).
  • Sensasi panas dan sensasi seperti rasa terbakar pada dada (heartburn).
  • Rasa tidak nyaman pada perut (dispepsia).
  • Nyeri pada perut.
  • Sesak napas.
  • Demam.

Perhatian Khusus

  • Pasien yang mengonsumsi obat ini dalam jangka panjang.
  • Pasien penderita gangguan fungsi ginjal dan hati.
  • Pasien yang mengalami infeksi pernapasan kronik.
  • Pasien penderita luka pada dinding usus 12 jari (ulkus duodenum).
  • Wanita hamil dan ibu menyusui.
  • Anak-anak.

Kategori kehamilan

Kategori C: Belum terdapat penelitian terkontrol untuk penggunaan betalitik tablet pada ibu hamil, namun ada efek samping yang mungkin dapat mengganggu perkembangan dan pertumbuhan janin. Oleh karena itu, penggunaannya pada ibu hamil hanya dapat dilakukan jika manfaat yang diberikan melebihi risiko yang mungkin timbul pada janin. Konsultasikan penggunaan obat ini dengan dokter sebelum digunakan.

Kontraindikasi (jangan dikonsumsi pada kondisi)

  • Pasien yang memiliki alergi terhadap komponen obat ini.
  • Pasien yang memiliki luka pada dinding lambung (tukak lambung).

Interaksi obat (jangan digunakan bersamaan dengan)

  • Antibiotik seperti sefuroksim, doksisiklin, eritromisin, dan amoksisilin.
    Penggunaan bersama ambroksol hidroklorida dapat menyebabkan peningkatan kadar antibiotik dalam darah.

Apa yang harus dilakukan jika ada dosis terlewat?

  • Masih dekat dengan jadwal sebelumnya.
    Jika masih dekat dengan jadwal minum obat sebelumnya, segera konsumsi obat sesuai dosis yang terlewat.
  • Sudah mendekati jadwal berikutnya.
    Jika sudah mendekati jadwal selanjutnya, maka dosis yang terlewat dapat diabaikan dan lanjutnya konsumsi obat sesuai jadwal berikutnya.
  • Jangan menggandakan dosis yang terlewat.
    Jangan mengonsumsi total dosis antara yang terlewat dan dosis berikutnya, kecuali dianjurkan lain oleh dokter Anda.
  • Sering lupa mengonsumsi obat.
    Jika sering lupa untuk mengonsumsi obat, cobalah untuk menggunakan pengingat (alarm) sesuai jadwal minum obat atau meminta bantuan orang lain untuk membantu mengingatkan jadwal minum obat Anda. Selain itu, alternatif lainnya yaitu menggunakan kotak obat harian yang sesuai dengan kebutuhan Anda.

MIMS. https://www.mims.com/indonesia/drug/info/ambroxol Diakses pada 23 Juli 2020 Drugs. https://www.drugs.com/ambroxol.html Diakses pada 23 Juli 2020 Pionas. http://pionas.pom.go.id/monografi/ambroksol Diakses pada 23 Juli 2020

Bagikan
Share Facebook
SHare Twitter
Share whatsapp
Share Email