Betahistine

Betahistine digunakan untuk mengobati penyakit Meniere

Betahistine digunakan untuk mengobati penyakit Meniere

Daftar merek obat yang beredar di Indonesia

Vesitab, Vertikaf, Vertigosan, Versyl, Versilon, Vercure, Vastigo, Rotaver, Mertigo, Meristin, Merislon, Kurtigo, Histigo, Betaserc, Betahistine, Mesylate, Lexigo

Deskripsi obat

Betahistine digunakan untuk mengobati penyakit Meniere yang disebabkan tekanan cairan berlebihan pada telinga bagian dalam. Penyakit Meniere biasanya menyebabkan serangan pusing dengan sensasi berputar (vertigo), gangguan pendengaran, dan telinga berdenging (tinnitus).

Betahistine adalah obat golongan analog histamin yang dapat mengurangi tekanan dan memperbaiki mikrosirkulasi, yaitu sirkulasi darah melalui pembuluh terkecil arteriol, kapiler, dan venula.

Dengan mengurangi tekanan di bagian telinga dalam, obat ini dapat meredakan gejala yang disebabkan penyakit Meniere.

Betahistine (Betahistin)
GolonganKelas terapi : Antivertigo Klasifikasi Obat : Antihistamin generasi ke-1
Kategori obatObat resep
Bentuk sediaan obatTablet
Dikonsumsi olehDewasa
Kategori kehamilan dan menyusuiKategori N: Keamanan penggunaan obat ini pada ibu hamil dan menyusui belum diketahui.
Dosis obatDosis setiap orang berbeda-beda. Pastikan selalu berkonsultasi dengan dokter sebelum menggunakan atau mengonsumsi obat.

Petunjuk umum konsumsi

Dosis diberikan dokter berdasarkan kondisi medis. Dosis yang diberikan mungkin bervariasi berdasarkan kondisi individu. Selama pengobatan, dokter akan melihat respons terhadap pengobatan dan melakukan penyesuaian dosis bila diperlukan.

Oral
Penyakit Meniere

  • Dewasa:
  • Betahistine dihydrochloride: 
    • Dosis awal: 8-16 mg sebanyak 3 kali/hari
    • Dosis perawatan: 24-48 mg per hari
    • Dosis maksimal: 48 mg/hari
  • Betahistine mesilate: 6-12 mg sebanyak 3 kali/hari

Aturan pakai obat

Dikonsumsi dengan atau tanpa makanan.

Apa yang harus dilakukan jika ada dosis terlewat?

  • Masih dekat dengan jadwal sebelumnya
    Jika masih dekat dengan jadwal minum atau penggunaan obat sebelumnya, segera konsumsi atau gunakan obat sesuai dosis yang terlewat.
  • Sudah mendekati jadwal berikutnya
    Jika sudah mendekati jadwal selanjutnya, dosis yang terlewat dapat diabaikan dan lanjutkan mengonsumsi atau menggunakan obat sesuai jadwal berikutnya.
  • Jangan menggandakan dosis yang terlewat
    Jangan mengonsumsi atau menggunakan total dosis yang terlewat dan dosis berikutnya, kecuali atas anjuran dokter Anda.
  • Sering lupa mengonsumsi atau menggunakan obat
    Jika sering lupa menggunakan atau mengonsumsi obat, cobalah menggunakan pengingat (alarm) sesuai jadwal penggunaan atau minum obat atau mintalah bantuan orang lain mengingatkan jadwal minum obat Anda. Selain itu, alternatif lainnya yaitu menggunakan kotak obat harian sesuai kebutuhan Anda.

Efek samping obat

Efek samping belum tentu terjadi di setiap pemakaian obat. Namun, jika terjadi efek samping yang mengganggu atau memburuk, segeralah cari bantuan medis.

Efek samping yang umum terjadi akibat menggunakan obat ini adalah:

  • Mual, perut kembung, atau sakit perut ringan
    Minumlah betahistine saat atau setelah makan. Sebaiknya hindari makanan pedas atau memiliki rasa yang kuat untuk mengurangi rasa mual. Jika gejala ini terus mengganggu, hubungi dokter.
  • Sakit kepala
    Pastikan Anda beristirahat. Minumlah banyak air dan hindari alkohol. Anda bisa minum obat penghilang rasa sakit setiap hari, seperti paracetamol. Konsultasikan dengan dokter jika sakit kepala berlangsung lebih dari seminggu atau bertambah parah.
  • Gangguan pencernaan
    Minumlah betahistine saat atau setelah makan. Jika Anda mengalami gangguan pencernaan berulang, segera hubungi dokter. Jika Anda membutuhkan sesuatu untuk meredakan ketidaknyamanan ini, cobalah minum antasida, tetapi jangan menunda pergi ke dokter.
  • Terjadi reaksi alergi, seperti kulit ruam, gatal, dan meradang, serta bengkak pada wajah, bibir, lidah, atau leher

Perhatian Khusus

Beri tahu dokter mengenai riwayat penyakit Anda sebelumnya. Hati-hati menggunakan betahistine pada kondisi:

  • Asma bronkial
  • Gangguan hati
  • Biduran (urtikaria) dan ruam pada kulit
  • Luka pada saluran pencernaan
  • Kehamilan dan menyusui
  • Penyakit jantung dan pembuluh darah (kardiovaskular)
  • Luka pada dinding lambung (tukak lambung)

Penyimpanan

Simpan pada suhu 25°C. Jauhkan dari tempat lembap dan cahaya matahari langsung.

Kontraindikasi (jangan dikonsumsi pada kondisi)

Hindari penggunaan betahistine pada pasien dengan kondisi medis, seperti:

  • Alergi terhadap betahistine
  • Tumor pada kelenjar adrenal yang menyebabkan kadar hormon berlebih (feokromositoma)

Kategori kehamilan & menyusui

Kategori N: Keamanan penggunaan betahistine pada ibu hamil dan menyusui belum diketahui. Pastikan untuk selalu berkonsultasi dengan dokter Anda sebelum menggunakannya.

Kapan perlu menghentikan penggunaan dan menghubungi dokter?

Hubungi dokter jika Anda merasa mual dan mengalami gangguan pencernaan, seperti peningkatan asam lambung, perut kembung, atau sakit perut ringan, serta sakit kepala.

Interaksi obat (jangan digunakan bersamaan dengan)

Interaksi obat mungkin terjadi bila beberapa obat dikonsumsi secara bersamaan. Jika ingin mengonsumsi obat secara bersamaan, konsultasikan ke dokter Anda terlebih dahulu, bila perlu dokter akan mengubah dosis obat atau mengganti obat dengan alternatif obat lainnya.

Menggunakan betahistine dengan obat-obatan lain bersamaan dapat menyebabkan beberapa interaksi, seperti:

  • Selegilin
    Menggunakan obat selegilin bersama betahistine dapat meningkatkan konsentrasi serum betahistine, sehingga dapat menyebabkan toksisitas atau keracunan.
  • Obat golongan antihistamin
    Menggunakan obat antihistamin bersama betahistine dapat mengurangi efektivitas betahistine.
  • Obat beta-2 agonis
    Betahistine dapat menurunkan efektivitas obat golongan beta-2 agonis dalam melebarkan saluran pernapasan.

Informasi yang diberikan bukan sebagai pengganti konsultasi medis langsung dengan dokter, atau mengarahkan pemakaian obat dengan merek tertentu. Pemakaian obat harus dengan resep dokter. Ketersediaan obat tergantung pada indikasi yang disetujui Badan Pengawas Obat dan Makanan (BPOM).

MIMS. https://www.mims.com/indonesia/drug/info/betahistine?mtype=generic
Diakses pada 25 Februari 2021

Patient. https://patient.info/medicine/betahistine-tablets-serc
Diakses pada 25 Februari 2021

NHS. https://www.nhs.uk/medicines/betahistine/
Diakses pada 25 Februari 2021

Bagikan
Share Facebook
SHare Twitter
Share whatsapp
Share Email