Becom-C Kaplet

16 Des 2020| Maria Yuniar
Becom-C adalah multivitamin yang dapat dikonsumsi pada masa penyembuhan

Deskripsi obat

Becom-C kaplet adalah multivitamin untuk memenuhi kebutuhan multivitamin pada masa pertumbuhan. Suplemen ini merupakan produk konsumen yang dapat dibeli bebas. Becom-C kaplet mengandung vitamin B1, vitamin B2, vitamin B6, vitamin B12, vitamin C, nicotinamide, dan vitamin B5 (asam pantotenat).
Multivitamin sangat bermanfaat untuk melengkapi kebutuhan nutrisi selama masa penyembuhan setelah sakit. Contohnya seperti kelompok vitamin B yang bermanfaat untuk meningkatkan daya tahan tubuh terhadap infeksi. Lalu, vitamin C, yang merupakan sumber antioksidan, bermanfaat untuk meningkatkan pertahanan tubuh terhadap radikal bebas yang merupakan penyebab berbagai penyakit serius, seperti kanker.

Becom-C Kaplet
Golongan ObatProduk konsumen. Produk yang dapat dibeli secara bebas.
HETRp 17.875/strip per Maret 2019
Kandungan utamaVitamin B1, vitamin B2, vitamin B6, vitamin B12, vitamin C, nicotinamide, dan vitamin B5 (asam pantotenat).
Kelas terapiSumplemen dan terapi penunjang.
Klasifikasi obatSuplemen.
Kemasan1 box isi 10 strip @ 10 kaplet
ProdusenCaprifarmindo Labs.

Informasi zat aktif

Vitamin B1 atau tiamin penting dalam pemecahan karbohidrat dari makanan menjadi produk yang diperlukan tubuh. Vitamin B1 ditemukan dalam makanan, seperti sereal, biji-bijian, daging, kacang-kacangan, seperti kacang polong.

Berdasarkan proses kerja obat dalam tubuh, vitamin B1 diketahui memiliki status:

  • Absorpsi: Diserap dengan baik dari saluran pencernaan setelah pemberian oral.
  • Distribusi: Tersebar luas di sebagian besar jaringan tubuh dan memasuki ASI.
  • Ekskresi: Dibuang melalui urine.

Vitamin B2 berperan dalam memanfaatkan energi dari makanan dan menjaga pernapasan jaringan normal. Vitamin ini juga diperlukan untuk aktivasi vitamin B6 dan perubahan triptofan menjadi asam nikotinat, atau bentuk aktif dari vitamin B3.

Berdasarkan proses kerja obat dalam tubuh, vitamin B2 diketahui memiliki status:

  • Absorpsi: Mudah diserap dari saluran cerna bagian atas.
  • Distribusi: Tersebar luas, termasuk eritrosit dan hati. Melintasi plasenta dan memasuki ASI.
  • Ekskresi: Sekitar 9% dibuang dalam urine.

Vitamin B6 diperlukan untuk mempertahankan fungsi gula, lemak, dan protein yang tepat dalam tubuh. Selain itu, vitamin ini juga diperlukan untuk pertumbuhan dan perkembangan otak, saraf, kulit, dan banyak bagian tubuh lainnya. Vitamin B6 terjadi secara alami dalam makanan, seperti daging, unggas, kacang-kacangan, biji-bijian, pisang, dan alpukat.

Berdasarkan proses kerja obat dalam tubuh, vitamin B6 diketahui memiliki status:

  • Absorpsi: Diserap dengan baik dari saluran pencernaan setelah pemberian oral.
  • Distribusi: Melintasi plasenta dan memasuki ASI.
  • Metabolisme: Diubah menjadi piridoksal fosfat dan piridoksamin fosfat, yang disimpan dan dimetabolisme terutama di hati.
  • Ekskresi: Dibuang melalui urine.

Nicotinamide adalah turunan vitamin B3 dan terlibat dalam beberapa jalur metabolisme seluler, yaitu penguraian senyawa atau komponen dalam sel hidup untuk diubah ke dalam bentuk lain, seperti energi. Selain itu, vitamin ini juga dapat mengurangi peradangan secara signifikan.

Berdasarkan proses kerja obat dalam tubuh, vitamin B3 diketahui memiliki status:

  • Absorpsi: Mudah diserap dari saluran cerna. Waktu saat obat mencapai kadar tertinggi dalam plasma (waktu puncak konsentrasi plasma) sekitar 20-70 menit.
  • Distribusi: Tersebar luas di jaringan tubuh dan memasuki ASI.
  • Metabolisme: Dimetabolisme di hati menjadi turunan N-methylnicotinamide, 2-pyridone dan 4-pyridone dan asam nikotinuric.
  • Ekskresi: Melalui urine. Waktu yang dibutuhkan obat untuk dikeluarkan oleh tubuh dari separuh kadar awal obat (waktu paruh eliminasi) sekitar 45 menit.

Vitamin B12 diperlukan untuk mendukung perkembangan otak, saraf, sel darah, dan banyak bagian tubuh lainnya. Dengan kata lain, tubuh membutuhkan vitamin B12 agar dapat bekerja dengan baik. Vitamin B12 dapat ditemukan dalam makanan, seperti daging, ikan, dan produk susu.

Berdasarkan proses kerja obat dalam tubuh, vitamin B12 diketahui memiliki status:

  • Absorpsi: Diserap melalui saluran pencernaan.
  • Distribusi: Di dalam darah, didistribusikan dan disimpan di hati dan sumsum tulang. Melintasi plasenta dan sejumlah kecil masuk ke dalam ASI.
  • Ekskresi: Melalui empedu dan melalui urine.

Vitamin B5 atau asam pantotenat adalah komponen koenzim A yang sangat penting untuk metabolisme karbohidrat, lemak, dan protein.

Berdasarkan proses kerja obat dalam tubuh, vitamin B5 diketahui memiliki status:

  • Absorpsi: Mudah diserap dari saluran cerna setelah pemberian oral.
  • Distribusi: Tersebar luas di jaringan tubuh dan ASI.
  • Ekskresi: Sekitar 70% (diekskresikan tidak berubah dalam urine) dan 30% (feses).

Vitamin C merupakan vitamin yang larut dalam air. Vitamin ini bertindak sebagai antioksidan yang penting untuk perbaikan jaringan, serta pembentukan kolagen dan bahan antar sel. Selain itu, vitamin C juga berperan dalam metabolisme karbohidrat, penyerapan dan penyimpanan zat besi, serta pernapasan atau respirasi sel.

Berdasarkan proses kerja obat dalam tubuh, vitamin C diketahui memiliki status:

  • Absorpsi: Vitamin C diserap dengan mudah. Absorbsi juga dapat berkurang pada pasien dengan diare atau penyakit saluran cerna.
  • Distribusi: Tersebar luas di tubuh, dengan konsentrasi besar ditemukan di hati, leukosit, trombosit, jaringan kelenjar, dan lensa mata. Vitamin C didistribusikan ke dalam ASI
  • Metabolisme: Dimetabolisme di hati
  • Ekskresi: Beberapa dimetabolisme menjadi senyawa tidak aktif yang diekskresikan dalam urine.

Indikasi (manfaat) obat

  • Mengatasi kekurangan vitamin B dan vitamin C setelah sakit dan meningkatkan daya tahan tubuh.

Vitamin B1 merupakan vitamin yang dapat larut dalam air. Vitamin ini membantu tubuh mengubah makanan menjadi energi. Penyakit beri-beri disebabkan karena penumpukan asam piruvat dalam aliran darah. Hal ini merupakan efek samping karena tubuh tidak dapat mengubah makanan menjadi energi.
Vitamin B2 adalah vitamin yang dibutuhkan untuk pertumbuhan dan kesehatan tubuh secara keseluruhan. Vitamin ini membantu tubuh memecah karbohidrat, protein, dan lemak untuk menghasilkan energi, dan memungkinkan oksigen digunakan oleh tubuh. Vitamin B3 atau nikotinamida digunakan secara efektif untuk mengobati pellagra, yaitu penyakit akibat rendahnya kadar niasin atau vitamin B3 dalam tubuh.
Vitamin B5 sendiri penting untuk mendukung pertumbuhan dan menjaga fungsi metabolisme tubuh, misalnya metabolisme karbohidrat, protein, dan asam lemak. Vitamin ini juga terlibat dalam pembentukan kolesterol, lipid, senyawa kimia yang berfungsi menyampaikan pesan kepada sistem saraf lain (neurotransmiter), hormon steroid, dan hemoglobin.
Vitamin B6 (piridoksin hidroklorida) berperan dalam metabolisme asam amino, produksi sel darah merah, dan pembentukan neurotransmiter. Peradangan dapat menurunkan kadar vitamin B6 dalam darah, sehingga menambah asupan vitamin B6 dapat memperbaiki defisiensi atau kekurangan tersebut dan mengurangi terjadinya peradangan. Vitamin B12 sangat penting untuk mendukung fungsi neurologis, produksi DNA, dan perkembangan sel darah merah.
Vitamin C bertindak sebagai senyawa yang diperlukan dalam berbagai aktivitas biologis (kofaktor) dan antioksidan yang dapat membantu melindungi sel Anda dari efek radikal bebas yang menyebabkan penyakit jantung, kanker, dan penyakit lainnya.

Komposisi obat

  • Vitamin B1 50 mg.
  • Vitamin B2 25 mg.
  • Vitamin B6 10 mg.
  • Vitamin B12 5 mcg.
  • Vitamin C 500 mg.
  • Nicotinamide 100 mg.
  • Vitamin B5 (asam pantotenat) 18,4 mg.

Dosis obat

Penggunaan obat harus sesuai petunjuk pada kemasan dan anjuran dokter

1 kaplet/hari.

Aturan pakai obat

Dikonsumsi sesudah makan.

Efek samping obat

  • Sakit perut.
    Istirahatkan tubuh Anda agar lebih rileks. Makan dan minum secara perlahan dalam porsi lebih sedikit, tetapi lebih sering dapat membantu mengurangi efek samping ini. Anda juga bisa mengompres perut dengan bantalan panas atau botol berisi air panas. Jika sakit perut bertambah parah, segera konsultasikan ke apoteker atau dokter Anda.
  • Diare
    Minumlah sedikit air, tetapi dalam waktu yang sering. Bicaralah dengan apoteker jika Anda memiliki tanda-tanda dehidrasi, seperti buang air kecil lebih jarang dari biasanya, atau urine berwarna gelap dan berbau menyengat. Jangan minum obat lain untuk mengobati diare tanpa berbicara dengan dokter atau apoteker.
  • Muntah.
    Konsumsi banyak air untuk menggantikan cairan yang hilang dari dalam tubuh dan mencegah dehidrasi. Kondisi dehidrasi ditandai dengan penurunan frekuensi dan jumlah urine, atau urine berwarna gelap dan berbau menyengat. Hindari konsumsi makanan pedas.
  • Mual.
    Konsumsilah makanan ringan dan hindari makanan berat. Minumlah obat ini setelah makan. Hubungi dokter Anda, jika gejala terus berlangsung lebih dari beberapa hari atau semakin memburuk.
  • Pusing.
    Jika Anda mulai merasa pusing, baringkan tubuh Anda agar tidak pingsan. Duduklah sampai Anda merasa lebih baik. Berhati-hatilah saat mengemudi atau mengoperasikan mesin jika Anda mengalami efek samping ini.
  • Penggunaan vitamin B2 dalam jumlah banyak dapat menyebabkan perubahan warna urine menjadi kuning cerah
  • Biduran (urtikaria).

Cara penyimpanan obat

Simpan di tempat kering dan sejuk pada suhu di bawah 25°C, serta terlindung dari cahaya matahari langsung.

Perhatian Khusus

  • Merokok dapat membuat vitamin C menjadi kurang efektif.
  • Pasein dengan gangguan kelebihan kadar zat besi (hematokromatosis).
  • Pasien penyakit ginjal atau riwayat batu ginjal.
  • Wanita hamil dan ibu menyusui.

Kategori kehamilan

Vitamin B1, vitamin B2, vitamin B6, vitamin B12, nicotinamide, dan vitamin B5 (asam pantotenat).
Kategori A: Hasil penelitian menunjukkan obat cukup aman dan tidak mengganggu perkembangan janin di trimester pertama, maupun trimester selanjutnya.

Bila dikonsumsi dalam dosis berlebihan:
Kategori C: Belum terdapat penelitian terkontrol untuk penggunaan Becom-C kaplet pada ibu hamil. Namun, ada efek samping yang mungkin dapat mengganggu perkembangan dan pertumbuhan janin.
Oleh karena itu, penggunaannya pada ibu hamil hanya dapat dilakukan jika manfaat yang diberikan melebihi risiko yang mungkin timbul pada janin.
Konsultasikan penggunaan obat ini dengan dokter sebelum digunakan.

Vitamin C.
Kategori C: Belum terdapat penelitian terkontrol untuk penggunaan Becom-C kaplet pada ibu hamil. Namun, ada efek samping yang mungkin dapat mengganggu perkembangan dan pertumbuhan janin.
Oleh karena itu, penggunaannya pada ibu hamil hanya dapat dilakukan jika manfaat yang diberikan melebihi risiko yang mungkin timbul pada janin.
Konsultasikan penggunaan obat ini dengan dokter sebelum digunakan.

Kontraindikasi (jangan dikonsumsi pada kondisi)

Pasien yang memiliki alergi terhadap komponen suplemen ini.

Interaksi obat (jangan digunakan bersamaan dengan)

  • Levodopa.
    Penggunaan levodopa bersama vitamin B1 dan vitamin B6 dapat mengurangi efek terapi levodopa.
  • Phenobarbital.
    Phenobarbital dapat meningkatkan kecepatan tubuh memecah vitamin B2, sehingga efektivitas dari vitamin B2 akan menurun.
  • Probenesid.
    Probenesid dapat meningkatkan jumlah vitamin B2. Kondisi ini bisa membuat terlalu banyak vitamin B2 di dalam tubuh, sehingga menyebabkan urine menjadi berwarna kuning oranye dan meningkatkan keinginan buang air kecil. Selain itu, kondisi ini juga bisa menimbulkan gatal-gatal, serta bengkak pada wajah, bibir, dan lidah.
  • Altretamin.
    Mengonsumsi vitamin B6 dengan obat kemoterapi altretamin dapat mengurangi efektivitasnya.
  • Barbiturat.
    Mengonsumsi vitamin B6 dengan barbiturat dapat menurunkan durasi kerja obat barbiturat.
  • Altretamin.
    Mengonsumsi vitamin B6 dengan obat altretamin dapat mengurangi efektivitas altretamin.
  • Neomisin, kloramfenikol, dan asam aminosalisilat.
    Obat di atas dapat mengurangi penyerapan vitamin B12.
  • Amikacin, gentamicin, kanamycin, streptomycin,  dan tobramycin.
    Mengonsumsi obat-obatan tersebut bersama magnesium dapat menyebabkan gangguan otot.
  • Nifedipine, verapamil, diltiazem, isradipine, felodipine, dan amlodipine.
    Mengonsumsi obat-obatan tersebut bersama magnesium dapat membuat tekanan darah menjadi terlalu rendah.
  • Amiloride, spironolactone, dan triamterene.
    Mengonsumsi obat-obatan tersebut bersama magnesium menyebabkan kadar magnesium terlalu tinggi dalam darah, sehingga dapet menimbulkan mual, muntah, tekanan darah rendah, sakit kepala, diare, dan gangguan sistem saraf.
  • Aluminium.
    Aluminium ditemukan di sebagian besar obat untuk menurunkan asam lambung atau antasida. Vitamin C dapat meningkatkan kadar aluminium yang diserap tubuh dan menimbulkan efek samping, misalnya sakit perut.
  • Estrogen.
    Vitamin C dapat menurunkan kecepatan tubuh menghilangkan estrogen. Mengonsumsi vitamin C bersama estrogen dapat meningkatkan efek samping estrogen, misalnya muntah, diare, dan perdarahan.
  • Obat untuk terapi kanker (kemoterapi).
    Vitamin C adalah antioksidan. Ada beberapa kekhawatiran bahwa antioksidan dapat menurunkan efektivitas beberapa obat yang digunakan untuk kanker.
  • Warfarin.
    Warfarin digunakan untuk memperlambat pembekuan darah. Vitamin C dalam jumlah besar dapat menurunkan efektivitas warfarin. Penurunan efektivitas warfarin dapat meningkatkan risiko terjadinya pembekuan darah.

Apa yang harus dilakukan jika ada dosis terlewat?

  • Masih dekat dengan jadwal sebelumnya.
    Jika masih dekat dengan jadwal menggunakan obat sebelumnya, segera gunakan obat sesuai dosis yang terlewat.
  • Sudah mendekati jadwal berikutnya.
    Jika sudah mendekati jadwal selanjutnya, dosis yang terlewat dapat diabaikan dan lanjutkan gunakan obat sesuai jadwal berikutnya.
  • Jangan menggandakan dosis yang terlewat.
    Jangan menggunakan total dosis antara yang terlewat dan dosis berikutnya, kecuali dianjurkan lain oleh dokter Anda.
  • Sering lupa mengonsumsi obat.
    Jika sering lupa menggunakan obat, cobalah menggunakan pengingat (alarm) sesuai jadwal minum obat atau mintalah bantuan orang lain mengingatkan jadwal minum obat Anda. Selain itu, alternatif lainnya yaitu menggunakan kotak obat harian sesuai kebutuhan Anda.

Kapan perlu menghentikan penggunaan dan menghubungi dokter?

Segera hubungi dokter, jika Anda mengalami salah satu efek samping di bawah ini:

  • Pembengkakan pada wajah, bibir, lidah, atau bagian tubuh lainnya.
  • Mengi atau kesulitan bernapas.
  • Ruam atau gatal-gatal pada kulit.
  • Sulit atau tidak dapat buang air kecil.
  • Sesak napas.

Sesuai kemasan per Mei 2019

WebMD. https://www.webmd.com/vitamins/ai/ingredientmono-957/riboflavin
Diakses pada 3 Desember 2020

WebMD. https://www.webmd.com/vitamins/ai/ingredientmono-853/pantothenic-acid-vitamin-b5
Diakses pada 3 Desember 2020

WebMD. https://www.webmd.com/vitamins/ai/ingredientmono-1534/niacinamide
Diakses pada 3 Desember 2020

Glow. https://www.glowm.com/resources/glowm/cd/pages/drugs/n018.html
Diakses pada 3 Desember 2020

Drugs. https://www.drugs.com/niacin.html
Diakses pada 3 Desember 2020

Drugs. https://www.drugs.com/mtm/thiamine.html
Diakses pada 3 Desember 2020

Drugs. https://www.drugs.com/mtm/pyridoxine.html
Diakses pada 3 Desember 2020

Bagikan
Share Facebook
SHare Twitter
Share whatsapp
Share Email