Azol Kapsul 200 mg

15 Des 2020| Aby Rachman
Azol kapsul digunakan untuk mengobati endometriosis, gangguan menstruasi, dan kista (fibrokistik) pada payudara.

Deskripsi obat

Azol kapsul digunakan untuk mengobati endometriosis, gangguan menstruasi, dan kista (fibrokistik) pada payudara. Obat ini merupakan obat keras yang harus menggunakan resep dokter. Azol kapsul mengandung zat aktif danazol.

Azol Kapsul 200 mg
Golongan ObatObat kerasObat resep. Obat hanya boleh dibeli menggunakan resep dokter.
HETRp 511.653/box per Juni 2020
Kemasan1 box isi 1 botol @ 30 kapsul (200 mg)
ProdusenMerck Sharp and Dohme

Indikasi (manfaat) obat

Mengatasi:

  • Jaringan yang membentuk lapisan dalam dinding rahim tumbuh di luar rahim (endometriosis).
  • Pendarahan haid dalam jumlah banyak atau durasi haid yang bertambah lama (menoragia).
  • Jaringan pada payudara yang terasa kenyal atau seperti kumpulan tali (fibrokistik pada payudara).

Komposisi obat

Danazol 200 mg.

Dosis obat

Penggunaan obat harus sesuai petunjuk pada kemasan dan anjuran dokter

  • Endometriosis:
    • Dosis umum: 200-600 mg/hari dalam 2 dosis terbagi.
    • Dosis awal: 200 mg/hari, jika perlu 600 mg/hari. terapi dilakukan selama 3-6 bulan tanpa terputus, dapat dilanjutkan hingga 9 bulan.

  • Menoragia: 200 mg/hari selama 12 minggu.

  • Penyakit fibrokistik pada payudara:
    • Dosis awal: 50 mg/hari dapat ditingkatkan hingga 100 mg/hari dalam 2 dosis terbagi.

Aturan pakai obat

Dapat dikonsumsi dengan atau tanpa makanan, dikonsumsi secara teratur, selalu dengan atau tanpa makanan.

Efek samping obat

  • Jerawat.
  • Suara menjadi rendah atau berat.
  • Rasa panas dan kemerahan pada wajah.
  • Pertumbuhan rambut berlebih pada wanita di area yang umumnya tumbuh rambut pada pria (hirsutrisme ringan).
  • Penurunan ukuran payudara.
  • Berat badan meningkat.
  • Gangguan fungsi hati.
  • Perubahan nilai tes lab.
  • Alergi.
  • Gangguan pada kulit.
  • Gangguan saluran pencernaan.
  • Gangguan saluran kemih dan reproduksi.
  • Gangguan fungsi ligamen, otot, saraf, sendi, tendon, dan tulang belakang (muskuloskeletal).
  • Gangguan sistem saraf pusat (SSP).
  • Gangguan pada darah.

Perhatian Khusus

  • Kejang (epilepsi).
  • Sakit kepala sebelah (migrain).
  • Gangguan fungsi hati atau ginjal.
  • Efek androgenik atau anabolik.

Kontraindikasi (jangan dikonsumsi pada kondisi)

  • Pendarahan genital abnormal yang tidak terdiagnosa.
  • Pasien yang mengalami kerusakan fungsi hati yang berat.
  • Wanita hamil dan menyusui.
  • Pasien penderita kelainan genetik yang timbul akibat proses pembentukan heme yang tidak sempurna (porfiria).
  • Pembengkakan pada ginjal atau jantung akibat penumpukan cairan pada jaringan (edema ginjal atau jantung).

Interaksi obat (jangan digunakan bersamaan dengan)

  • Warfarin.
  • Karbamazepin.
  • Siklosporin.

MIMS. https://www.mims.com/indonesia/drug/info/azol?type=brief&lang=id
Diakses pada 3 Juni 2020

Bagikan
Share Facebook
SHare Twitter
Share whatsapp
Share Email