Astharol Tablet 4 mg

27 Okt 2020
Astharol tablet adalah obat untuk mengatasi gangguan saluran pernapasan seperti bronkospasme.

Deskripsi obat

Astharol tablet adalah obat untuk mengatasi gangguan saluran pernapasan seperti penyempitan pada saluran pernapasan (bronkospasme), asma bronkial, dan kerusakan pada kantung udara yang menyebabkan napas menjadi pendek (emfisema). Obat ini merupakan obat keras yang harus menggunakan resep dokter. Astharol tablet mengandung zat aktif salbutamol sulfat.
Astharol Tablet 4 mg
Golongan ObatObat kerasObat resep. Obat hanya boleh dibeli menggunakan resep dokter.
Produk HalalYa
Kandungan utamaSalbutamol.
Kelas terapiAntiasma.
Klasifikasi obatBeta2 agonis reseptor adrenergik.
Kemasan1 box isi 10 strip @ 10 tablet (4 mg)
ProdusenSanbe Farma

Informasi zat aktif

Salbutamol merupakan antiasma yang termasuk dalam golongan beta 2 agonis yang dapat mengaktifkan adenyl cyclase, enzim yang merangsang produksi siklik adenosin-3 ', 5'-monofosfat (cAMP). Peningkatan cAMP menyebabkan aktivasi protein kinase A, yang menghambat fosforilasi miosin dan menurunkan konsentrasi Ca ionik intraseluler, menghasilkan relaksasi otot polos.

Berdasarkan proses kerja obat dalam tubuh, salbutamol diketahui memiliki status:

  • Absorpsi: Mudah diserap dari saluran pencernaan.
  • Metabolisme: Menjalani metabolisme di hati dan di dinding usus.
  • Ekskresi: Melalui urin (sebagai metabolit dan obat tidak berubah); feses (jumlah kecil).

Indikasi (manfaat) obat

  • Mengatasi gangguan saluran pernapasan seperti asma bronkial.
  • Mengobati penyempitan saluran pernapasan (bronkospasme).
  • Mengatasi kerusakan pada kantung udara yang menyebabkan napas menjadi pendek (emfisema).

Salbutamol adalah obat yang dapat bekerja secara selektif pada reseptor beta 2 adrenergik dengan merelaksasikan otot saluran udara (bronkus) dan menyebabkan pelebaran pada bronkus (bronkodilatasi).

Komposisi obat

Salbutamol sulfat 4 mg.

Dosis obat

Penggunaan obat harus sesuai petunjuk pada kemasan dan anjuran dokter

Dewasa: 2-4 mg sebanyak 3-4 kali/hari.

Anak-anak:

  • 2-6 tahun: 1-2 sebanyak 3-4 kali/hari.
  • 6-12 tahun: 2 mg sebanyak 3-4 kali/hari.

Aturan pakai obat

Sebaiknya dikonsumsi pada saat perut kosong.

Efek samping obat

  • Sakit kepala.
    Pastikan Anda istirahat dan minum banyak cairan. Jangan minum terlalu banyak alkohol. Mintalah apoteker Anda untuk merekomendasikan obat penghilang rasa sakit. Sakit kepala biasanya akan hilang setelah minggu pertama mengonsumsi salbutamol. Bicaralah dengan dokter Anda jika berlangsung lebih dari seminggu atau parah.
  • Mual.
    Cobalah untuk minum salbutamol dengan atau setelah makan. Mungkin juga membantu jika Anda menghindari makanan kaya rasa atau makanan pedas.
  • Muntah.
    Minum banyak cairan, minum sedikit-sedikit jika Anda merasa sakit untuk menghindari dehidrasi. Tanda-tanda dehidrasi termasuk buang air kecil lebih sedikit dari biasanya atau urin berbau tajam. Jangan minum obat lain tanpa berbicara dengan apoteker atau dokter.
  • Nyeri otot.
    Jika Anda mengalami nyeri otot yang tidak biasa, yang bukan karena latihan atau kerja keras, bicarakan dengan dokter Anda.
  • Nyeri dada.
  • Pusing.
  • Gerakan gemetar yang tidak dapat dikendalikan (tremor).
  • Gugup.
  • Jantung berdetak cepat.
  • Sakit ketika berkemih.
  • Penurunan tekanan darah hingga di bawah kadar normal (hipotensi).
  • Peningkatan tekanan darah tinggi (hipertensi).
  • Hiperaktif.

Perhatian Khusus

  • Pasien yang memiliki kadar kelenjar tiroid tinggi dalam darah (tirotoksikosis).
  • Pasien penderita tekanan darah tinggi (hipertensi).
  • Pasien dengan gangguan fungsi kardiovaskular.
  • Pasien yang memiliki kadar tiroid yang tinggi dalam tubuh (hipertiroid).
  • Pasien penderita penyakit kencing manis (diabetes melitus).
  • Ibu menyusui.
  • Anak-anak 2 tahun ke bawah.

Kategori kehamilan

Kategori C: Belum terdapat penelitian terkontrol untuk penggunaan astharol tablet pada ibu hamil, namun ada efek samping yang mungkin dapat mengganggu perkembangan dan pertumbuhan janin. Oleh karena itu, penggunaannya pada ibu hamil hanya dapat dilakukan jika manfaat yang diberikan melebihi risiko yang mungkin timbul pada janin. Konsultasikan penggunaan obat ini dengan dokter sebelum digunakan.

Kontraindikasi (jangan dikonsumsi pada kondisi)

  • Pasien yang memiliki penyakit jantung.
  • Wanita hamil.

Interaksi obat (jangan digunakan bersamaan dengan)

  • Kortikosteroid, diuretik, xantin, dan digoksin.
    Peningkatan risiko penurunan kadar kalium dalam darah (hipokalemia) dengan agen perusak K.
  • Anestesi halogenasi (IV).
    Penggunaan salbutamol dapat meningkatan inersia uterus dengan anestesi halogenasi (IV).
  • Kortikosteroid.
    Peningkatan risiko terjadinya pembengkakan (edema) pada paru jika dikonsumsi dengan kortikosteroid.
  • Obat antidiabetes.
    Salbutamol dapat memberikan efek berlawanan pada obat antidiabetes.
  • Guanetidin, reserpin, metildopa, TCAs, dan MAOIs.
    Efek salbutamol dapat diubah oleh guanetidin, reserpin, methyldopa, TCAs dan MAOIs.
  • Obat simpatomimetik.
    Peningkatan risiko efek kardivaskular dengan obat simpatomimetik lain.
  • Beta bloker.
    Salbutamol akan menghasilkan efek yang berlawanan jika dikonsumsi dengan obat golongan beta bloker.

Apa yang harus dilakukan jika ada dosis terlewat?

  • Masih dekat dengan jadwal sebelumnya.
    Jika masih dekat dengan jadwal minum obat sebelumnya, segera konsumsi obat sesuai dosis yang terlewat.
  • Sudah mendekati jadwal berikutnya.
    Jika sudah mendekati jadwal selanjutnya, maka dosis yang terlewat dapat diabaikan dan lanjutnya konsumsi obat sesuai jadwal berikutnya.
  • Jangan menggandakan dosis yang terlewat.
    Jangan mengonsumsi total dosis antara yang terlewat dan dosis berikutnya, kecuali dianjurkan lain oleh dokter Anda.
  • Sering lupa mengonsumsi obat.
    Jika sering lupa untuk mengonsumsi obat, cobalah untuk menggunakan pengingat (alarm) sesuai jadwal minum obat atau meminta bantuan orang lain untuk membantu mengingatkan jadwal minum obat Anda. Selain itu, alternatif lainnya yaitu menggunakan kotak obat harian yang sesuai dengan kebutuhan Anda.

Kapan perlu menghentikan penggunaan dan menghubungi dokter?

Jika mengalami nyeri atau kelemahan otot, kram otot, atau detak jantung yang tidak normal bisa menjadi tanda kadar kalium yang rendah. Pusing yang sangat parah atau Anda pingsan, nyeri dada, terutama jika Anda juga memiliki detak jantung yang cepat atau detak jantung Anda tidak terasa normal, sakit kepala yang sangat parah.

MIMS. https://www.mims.com/indonesia/drug/info/astharol?type=brief&lang=id
Diakses pada 25 Agustus 2020

MIMS. https://www.mims.com/indonesia/drug/info/salbutamol?mtype=generic
Diakses pada 25 Agustus 2020

Drugbank. https://www.drugbank.ca/drugs/DB01001
Diakses pada 25 Agustus 2020

Pionas. http://pionas.pom.go.id/monografi/salbutamol
Diakses pada 25 Agustus 2020

Bagikan
Share Facebook
SHare Twitter
Share whatsapp
Share Email