Asifit Kaplet

15 Des 2020| Lenny Tan
Asifit kaplet adalah suplemen untuk memperlancar produksi air susu ibu

Deskripsi obat

Asifit kaplet adalah suplemen makanan yang digunakan untuk membantu melancarkan ASI atau air susu ibu selama proses menyusui. Suplemen ini merupakan produk konsumen yang dapat dibeli bebas. Asifit kaplet mengandung ekstrak daun katuk, vitamin B12, vitamin B6, vitamin B2, dan vitamin B1.
Daun katuk dipercaya sejak dahulu mampu meningkatkan produksi air susu pada ibu yang baru melahirkan. Biasanya, para ibu mengonsumsi daun katuk sebagai sayuran. Kombinasi vitamin B1, vitamin B2, vitamin B6, dan vitamin B12 berguna untuk memenuhi kebutuhan vitamin pada ibu menyusui dan juga bayi.

Asifit Kaplet
Golongan ObatProduk konsumen. Produk yang dapat dibeli secara bebas.
HETRp 25.625/blister per Desember 2019
Kandungan utamaEkstrak daun katuk, vitamin B12, vitamin B6, vitamin B2, dan vitamin B1.
Klasifikasi obatSuplemen.
Kemasan1 box isi 3 strip @ 10 tablet
ProdusenKimia Farma

Informasi zat aktif

Vitamin B1 atau tiamin berperan penting dalam pemecahan karbohidrat dari makanan menjadi produk yang diperlukan tubuh. Vitamin B1 ditemukan dalam makanan, seperti sereal, biji-bijian, daging, dan kacang-kacangan, seperti kacang polong.

Berdasarkan proses kerja obat dalam tubuh, vitamin B1 diketahui memiliki status:

  • Absorpsi: Diserap dengan baik dari saluran pencernaan setelah pemberian oral.
  • Distribusi: Tersebar luas di sebagian besar jaringan tubuh dan memasuki ASI.
  • Ekskresi: Dibuang melalui urine.

Vitamin B2 dibutuhkan untuk pemanfaatan energi dari makanan dan penting untuk menjaga pernapasan jaringan normal. Vitamin ini juga diperlukan untuk aktivasi vitamin B6 dan perubahan triptofan menjadi asam nikotinat, atau bentuk aktif dari vitamin B3.

Berdasarkan proses kerja obat dalam tubuh, vitamin B2 diketahui memiliki status:

  • Absorpsi: Mudah diserap dari saluran cerna bagian atas.
  • Distribusi: Tersebar luas, termasuk eritrosit dan hati. Melintasi plasenta dan memasuki ASI.
  • Ekskresi: Sekitar 9% dibuang dalam urine.

Vitamin B6 diperlukan untuk mempertahankan fungsi gula, lemak, dan protein yang tepat dalam tubuh. Selain itu, vitamin ini juga diperlukan untuk pertumbuhan dan perkembangan otak, saraf, kulit, dan banyak bagian tubuh lainnya. Vitamin B6 terjadi secara alami dalam makanan, seperti daging, unggas, kacang-kacangan, biji-bijian, pisang, dan alpukat.

Berdasarkan proses kerja obat dalam tubuh, vitamin B6 diketahui memiliki status:

  • Absorpsi: Diserap dengan baik dari saluran pencernaan setelah pemberian oral.
  • Distribusi: Melintasi plasenta dan memasuki ASI.
  • Metabolisme: Diubah menjadi piridoksal fosfat dan piridoksamin fosfat, yang disimpan dan dimetabolisme terutama di hati.
  • Ekskresi: Dibuang melalui urine.

Vitamin B12 diperlukan untuk perkembangan otak, saraf, sel darah, dan banyak bagian tubuh lainnya. Vitamin B12 merupakan vitamin esensial. Tubuh membutuhkan vitamin B12 agar dapat bekerja dengan baik. Vitamin B12 dapat ditemukan dalam makanan, seperti daging, ikan, dan produk susu.

Berdasarkan proses kerja obat dalam tubuh, vitamin B12 diketahui memiliki status:

  • Absorpsi: Diserap melalui saluran pencernaan.
  • Distribusi: Di dalam darah, didistribusikan dan disimpan di hati dan sumsum tulang. Melintasi plasenta dan sejumlah kecil masuk ke dalam ASI.
  • Ekskresi: Melalui empedu dan melalui urine.

Indikasi (manfaat) obat

  • Membantu mempelancar air susu ibu (ASI) selama proses menyusui.

Ekstrak daun katuk cocok untuk ibu menyusui dan ibu hamil sebab mengandung banyak nutrisi, termasuk senyawa yang disebut fitokimia. Senyawa tersebut dapat memacu pertumbuhan hormon steroid, yang terdiri dari hormon progesteron, testosteron, estrogen, estradiol, dan glukokoritroid, serta senyawa eicosanoid yang mengendalikan hormon. Dengan memacu produksi hormon di dalam tubuh, daun katuk dapat memperlancar produksi ASI.
Vitamin B1, vitamin B2, vitamin, B6, dan B12 juga berguna untuk membantu metabolisme dan produksi energi, serta menjaga sistem peredaran darah dan saraf agar tetap sehat.

Komposisi obat

  • Ekstrak daun katuk 114 mg.
  • Vitamin B12 20 mg.
  • Vitamin B6 15 mg.
  • Vitamin B2 2,5 mg.
  • Vitamin B1 10 mg.

Dosis obat

Penggunaan obat harus sesuai petunjuk pada kemasan dan anjuran dokter

1-2 kaplet sebanyak 3 kali/hari.

Aturan pakai obat

Dikonsumsi sesudah makan.

Efek samping obat

  • Mual.
    Tanyakan apoteker apakah Anda harus minum obat dengan makanan. Hindari makanan berlemak atau gorengan yang membutuhkan waktu lebih lama untuk dicerna dan dapat meningkatkan risiko mual. Hindari berbaring telentang saat beristirahat. Minumlah obat sebelum tidur untuk mencegah mual.
  • Muntah.
    Konsumsi banyak air untuk menggantikan cairan yang hilang dan mencegah dehidrasi yang ditandai dengan penurunan frekuensi dan jumlah urine, serta urine berwarna gelap dan berbau menyengat. Hindari konsumsi makanan pedas.
  • Sakit kepala.
    Pastikan Anda beristirahat dan minum banyak cairan. Jangan minum terlalu banyak alkohol. Mintalah rekomendasi obat penghilang rasa sakit kepada dokter atau apoteker Anda. Jika sakit kepala ini berlangsung selama lebih dari seminggu atau gejala semakin memburuk, segera hubungi dokter Anda.
  • Sulit buang air besar (sembelit).
    Konsumsilah lebih banyak makanan berserat tinggi, seperti buah, sayuran segar, dan sereal, serta minumlah banyak air. Lakukan olahraga dengan berjalan-jalan atau berlari setiap hari. Jika ini tidak membantu, segera hubungi apoteker atau dokter Anda.
  • Diare.
    Minumlah sedikit air, tetapi dalam waktu yang sering. Jika Anda mengalami gejala dehidrasi, seperti buang air kecil lebih jarang dari biasanya atau urine berwarna gelap dan berbau menyengat, segera hubungi dokter Anda. Hindari mengonsumsi obat lain untuk menghentikan diare tanpa konsultasi dengan apoteker atau dokter terlebih dahulu.
  • Pusing.
    Jika mengonsumsi obat ini membuat Anda pusing, hentikan kegiataan Anda untuk sementara dan duduk atau berbaring sampai merasa lebih baik.
  • Kehilangan nafsu makan.
  • Gangguan tidur.
  • Urine berwarna kuning-oranye.
  • Masalah paru-paru serius (bronchiolitis obliterans) dan dapat menyebabkan gagal napas.
  • Kantuk.
  • Kelelahan dan kelemahan otot.

Cara penyimpanan obat

Simpan pada suhu di bawah 30°C dan terlindung dari cahaya matahari langsung.

Perhatian Khusus

  • Pasien penderita kencing manis (diabetes).
  • Pasien penderita peradangan usus besar (kolitis ulseratif).
  • Pasien penderita gangguan hati dan ginjal.
  • Pasien penderita kekurangan sel darah merah akibat bentuknya terlalu besar (anemia megaloblastik).
  • Pasien penderita jumlah sel darah merah terlalu banyak (polisitemia vera)
  • Pasien gagal jantung.
  • Wanita hamil dan ibu menyusui.

Kategori kehamilan

Vitamin B1, vitamin B2, vitamin B6, dan vitamin B12.
Kategori A: Hasil penelitian menunjukkan obat cukup aman dan tidak mengganggu perkembangan janin di trimester pertama, maupun trimester selanjutnya.

Bila dikonsumsi dalam dosis berlebihan:
Kategori C: Belum terdapat penelitian terkontrol untuk penggunaan Asifit kaplet pada ibu hamil. Namun, ada efek samping yang mungkin dapat mengganggu perkembangan dan pertumbuhan janin.
Oleh karena itu, penggunaannya pada ibu hamil hanya dapat dilakukan jika manfaat yang diberikan melebihi risiko yang mungkin timbul pada janin.
Konsultasikan penggunaan obat ini dengan dokter sebelum digunakan.

Kontraindikasi (jangan dikonsumsi pada kondisi)

Pasien yang memiliki alergi terhadap suplemen ini.

Interaksi obat (jangan digunakan bersamaan dengan)

  • Levodopa.
    Penggunaan levodopa bersama vitamin B1 dan vitamin B6 dapat mengurangi efek terapi levodopa.
  • Phenobarbital.
    Phenobarbital dapat meningkatkan kecepatan vitamin B2 dipecah dalam tubuh, sehingga efektivitas vitamin B2 akan menurun.
  • Probenesid.
    Probenesid dapat meningkatkan jumlah vitamin B2. Kondisi ini bisa membuat terlalu banyak vitamin B2 di dalam tubuh, sehingga menyebabkan urine menjadi kuning-oranye dan meningkatkan frekuensi urine atau keinginan buang air kecil. Selain itu, kondisi ini juga bisa menimbulkan gatal-gatal, serta bengkak pada wajah, bibir, dan lidah.
  • Altretamin.
    Mengonsumsi vitamin B6 dengan obat kemoterapi altretamin dapat mengurangi efektivitasnya.
  • Barbiturat.
    Mengonsumsi vitamin B6 dengan barbiturat dapat menurunkan durasi kerja obat barbiturat.
  • Altretamin.
    Mengonsumsi vitamin B6 dengan obat altretamin dapat mengurangi efektivitas altretamin.
  • Neomisin, kloramfenikol, dan asam aminosalisilat.
    Obat di atas dapat mengurangi penyerapan vitamin B12.

Apa yang harus dilakukan jika ada dosis terlewat?

  • Masih dekat dengan jadwal sebelumnya.
    Jika masih dekat dengan jadwal menggunakan obat sebelumnya, segera gunakan obat sesuai dosis yang terlewat.
  • Sudah mendekati jadwal berikutnya.
    Jika sudah mendekati jadwal selanjutnya, dosis yang terlewat dapat diabaikan dan lanjutkan gunakan obat sesuai jadwal berikutnya.
  • Jangan menggandakan dosis yang terlewat.
    Jangan menggunakan total dosis antara yang terlewat dan dosis berikutnya, kecuali dianjurkan lain oleh dokter Anda.
  • Sering lupa mengonsumsi obat.
    Jika sering lupa menggunakan obat, cobalah menggunakan pengingat (alarm) sesuai jadwal minum obat atau mintalah bantuan orang lain mengingatkan jadwal minum obat Anda. Selain itu, alternatif lainnya yaitu menggunakan kotak obat harian sesuai kebutuhan Anda.

Kapan perlu menghentikan penggunaan dan menghubungi dokter?

Hentikan penggunaan dan hubungi dokter, jika Anda mengalami reaksi alergi atau efek samping yang mengganggu dan memburuk.

Sesuai kemasan per Desember 2019.

WebMD. https://www.webmd.com/vitamins/ai/ingredientmono-965/thiamine-vitamin-b1
Diakses pada 27 November 2020

WebMD. https://www.webmd.com/vitamins/ai/ingredientmono-957/riboflavin
Diakses pada 27 November 2020

WebMD. https://www.webmd.com/vitamins/ai/ingredientmono-934/pyridoxine-vitamin-b6
Diakses pada 27 November 2020

WebMD. https://www.webmd.com/vitamins/ai/ingredientmono-926/vitamin-b12
Diakses pada 27 November 2020

NCBI. https://www.ncbi.nlm.nih.gov/pmc/articles/PMC4564651/
Diakses pada 27 November 2020

WebMD. https://www.webmd.com/vitamins/ai/ingredientmono-926/vitamin-b12
Diakses pada 27 November 2020

CDC. https://www.cdc.gov/breastfeeding/breastfeeding-special-circumstances/diet-and-micronutrients/vitamin-b12.html
Diakses pada 27 November 2020

Parenting POD. https://parentingpod.com/vitamin-b12-benefits-sources-deficiency-pregnancy-breastfeeding/
Diakses pada 27 November 2020

Bagikan
Share Facebook
SHare Twitter
Share whatsapp
Share Email