Arimidex Tablet 1 mg

10 Des 2020
Arimidex tablet adalah obat untuk terapi kanker payudara pada wanita setelah menopause.

Deskripsi obat

Arimidex tablet adalah obat untuk terapi kanker payudara pada wanita yang telah berhenti masa menstruasi (menopause). Obat ini merupakan obat keras yang harus menggunakan resep dokter. Arimidex tablet mengandung anastrozol.

Arimidex Tablet 1 mg
Golongan ObatObat kerasObat resep. Obat hanya boleh dibeli menggunakan resep dokter.
Produk HalalYa
Kandungan utamaAnastrozol.
Kelas terapiTerapi hormon.
Klasifikasi obatInhibitor aromatase.
Kemasan1 box isi 2 strip @ 14 tablet (1 mg)
ProdusenAstraZeneca

Informasi zat aktif

<p>Anastrozol adalah inhibitor aromatase nonsteroid yang kuat dan selektif, dengan menghambat aromatase, perubahan androstenedion menjadi estron, dan testosteron menjadi estradiol dengan demikian menurunkan massa tumor atau menunda perkembangan tumor pada pasien. Berdasarkan proses kerja obat dalam tubuh, anastrozol diketahui memiliki status:</p> <ul> <li>Absorpsi: Diabsorpsi secara cepat dan hampir sempurna dari saluran cerna. Sedikit menurunkan tingkat penyerapan dengan makanan. Waktu dimana obat mencapai kadar tertinggi dalam plasma (waktu puncah konsentrasi plasma) sekitar 2 jam.</li> <li>Distribusi: Ikatan protein plasma adalah 40%.</li> <li>Metabolisme: Dimetabolisme di hati.</li> <li>Ekskresi: Diekskresi melalui feses dan urin. Waktu yang dibutuhkan obat untuk dikeluarkan oleh tubuh dari separuh kadar awal obat (waktu paruh eliminasi) sekitar 40-50 jam.</li> </ul>

Indikasi (manfaat) obat

  • Terapi kanker payudara pada wanita yang telah berhenti masa menstruasi (menopause).

Anastrozol adalah inhibitor aromatase nonsteroid yang kuat dan selektif. Tumor kanker payudara tumbuh ketika ada estrogen. Anastrozol bekerja memblokir produksi estrogen yang merupakan menstimulasi utama kanker payudara.

Komposisi obat

Anastrazol 1 mg.

Dosis obat

Penggunaan obat harus sesuai petunjuk pada kemasan dan anjuran dokter

Dewasa: 1 mg/hari.

Aturan pakai obat

Dikonsumsi dengan atau tanpa makanan.

Efek samping obat

  • Sakit kepala.
    Pastikan Anda istirahat dan minum banyak cairan. Jangan minum terlalu banyak alkohol. Mintalah apoteker Anda untuk merekomendasikan obat penghilang rasa sakit. Hubungi dengan dokter Anda jika sakit kepala berlangsung lebih dari seminggu atau semakin parah.
  • Mual.
    Cobalah untuk mengonsumsi obat ini ketika setelah makan untuk mengurangi rasa mual, tetaplah mengonsumsi makanan dalam porsi yang lebuh sedikit dengan frekuensi yang lebih sering.
  • Muntah.
    Cobalah minum banyak cairan seperti air dan buah labu untuk menghindari dehidrasi, minumlah secara perlahan, dan sesering mungkin. Tanda-tanda dehidrasi terdiri dari buang air kecil lebih sedikit dari biasanya atau urin berwarna gelap dan berbau tajam. Jika diare dan muntah berlanjut selama lebih dari 24 jam, segera hubungi dokter untuk berkonsultasi masalah Anda. Jangan mengonsumsi obat lain untuk mengobati diare atau muntah tanpa berkonsultasi kepada apoteker atau dokter.
  • Diare.
    Minumlah banyak cairan yang cukup, untuk menggantikan cairan yang hilang dan mencegah terjadinya dehidrasi. Dehidrasi ditandai dengan penurunan frekuensi dan jumlah urin serta urin berwarna gelap dan berbau menyengat. Tetaplah konsumsi makanan sederhana, hindari makanan kaya rasa seperti makanan pedas.
  • Sakit atau nyeri pada persendian dan otot.
    Biasanya dapat diatasi dengan pereda nyeri ringan seperti parasetamol atau obat antiinflamasi seperti ibuprofen. Sebelum menggunakan pereda nyeri antiinflamasi, tanyakan kepada dokter Anda tentang dosis yang benar, berapa lama Anda harus menggunakannya, dan kemungkinan efek samping, terutama jika Anda menderita sakit maag atau asma. Cobalah yoga atau pilates yang dapat membantu meringankan gejala Anda.
  • Kelelahan.
    Kelelahan sangat umum terjadi selama pengobatan kanker dan merupakan perasaan sangat lelah yang biasanya tidak hilang dengan istirahat. Olahraga dapat membantu melawan kelelahan, jalan-jalan sederhana, bicaralah dengan profesional kesehatan Anda untuk menangani efek samping ini.
  • Gejala menopause berupa rasa hangat pada wajah dan kulit (hot flushes).
    Jagalah agar Anda terhidrasi dengan baik dengan delapan gelas air setiap hari, minumlah air es atau tempelkan kompres es, berolahragalah secara teratur. Cobalah berlatih meditasi atau latihan relaksasi untuk mengelola stres, yang bisa menjadi pemicunya. Hindari pemicu seperti ruangan hangat, makanan pedas, minuman berkafein, dan alkohol.
  • Kesulitan tidur.
    Jika Anda mengalami kesulitan tidur (insomnia), beberapa hal sederhana seperti membatasi kafein di sore dan malam hari, menjaga kamar tetap gelap dan tenang, serta tidur dan bangun pada waktu yang ditentukan setiap hari dapat membantu.
  • Kerapuhan tulang (osteoporosis).
    Untuk membantu menjaga kesehatan tulang, Anda dapat meningkatkan asupan kalsium dan vitamin D. Kebanyakan orang melakukannya dengan mengonsumsi suplemen. Anda mungkin juga dapat mengonsumsi lebih banyak makanan yang kaya kalsium, seperti susu, keju, yoghurt, dan sereal. Untuk vitamin D, Anda bisa menambah jumlah minyak ikan, jamur dan telur yang Anda makan. Berhenti merokok dan melakukan latihan ketahanan secara teratur juga dapat membantu menjaga kekuatan tulang Anda.
  • Kehilangan nafsu makan.
    Jika Anda kehilangan nafsu makan, mengonsumsi tablet bersama makanan mungkin membantu. Konsumsi makanan kecil atau camilan sering membantu menjaga asupan makanan Anda. Jika Anda kesulitan mempertahankan berat badan yang sehat, tanyakan kepada dokter umum atau spesialis Anda tentang dirujuk ke ahli gizi.
  • Perdarahan vagina.
    Pendarahan vagina dapat terjadi dalam beberapa minggu pertama setelah mengonsumi anastrozol. Ini paling sering terjadi saat berganti dari satu terapi hormon ke terapi hormon lainnya. Jika pendarahan berlanjut selama lebih dari beberapa hari, beri tahu spesialis Anda.

Perhatian Khusus

  • Pasien dengan kadar kolesterol tinggi (hiperlipidemia).
  • Pasien dengan penurunan kepadatan tulang (osteopenia).
  • Pasien dengan panyakit jantung iskemik.
  • Pasien dengan gangguan hati sedang hingga berat atau gangguan ginjal ringan hingga sedang.

Kategori kehamilan

Kategori X: Penggunaan arimidex tablet tidak disarankan pada ibu hamil. Penelitian menunjukkan adanya dampak berupa kelainan pada janin, mengganggu pertumbuhan dan perkembangan janin, serta risiko efek sampingnya lebih besar pada wanita hamil daripada manfaatnya. Konsultasikan dengan dokter sebelum mengonsumsi obat ini. Khususnya bagi ibu hamil pada trimester pertama, harus lebih berhati-hati mengingat efek sampingnya dapat mengganggu perkembangan dan pertumbuhan organ janin.

Kontraindikasi (jangan dikonsumsi pada kondisi)

  • Sebagai terapi tunggal pada wanita sebelum menopause dengan kanker payudara.
  • Pasien dengan gangguan ginjal berat.
  • Wanita hamil dan ibu menyusui.

Interaksi obat (jangan digunakan bersamaan dengan)

  • Klorotrianisen, estradiol, estramustin, estron, estropipat, quinestrol, tamoksifen.
    Menggunakan obat-obatan ini bersama-sama dapat membuat anastrozol menjadi kurang efektif.
  • Fostamatinib.
    Fosmatinib dapat meningkatkan penyerapan dan kadar anastrazol dalam darah sehingga berpotensi menyebabkan meningkatnya risiko efek samping dari anastrazol.
  • Talidomid.
    Menggunakan thalidomid bersama dengan anastrozol dapat meningkatkan risiko pembekuan darah yang berbahaya. Risikonya juga meningkat seiring bertambahnya usia, merokok, tekanan darah tinggi, atau kolesterol tinggi.
  • Tucatinib.
    Anastrozol dapat meningkatkan kadar tucatinib dalam darah dan dapat meningkatkan risiko efek samping yang serius seperti cedera hati, diare, mual, muntah, sakit perut, dan kejang.

Apa yang harus dilakukan jika ada dosis terlewat?

<ul> <li>Masih dekat dengan jadwal sebelumnya.<br />Jika masih dekat dengan jadwal minum obat sebelumnya, segera konsumsi obat sesuai dosis yang terlewat.</li> <li>Sudah mendekati jadwal berikutnya.<br />Jika sudah mendekati jadwal selanjutnya, maka dosis yang terlewat dapat diabaikan dan lanjutnya konsumsi obat sesuai jadwal berikutnya.</li> <li>Jangan menggandakan dosis yang terlewat.<br />Jangan mengonsumsi total dosis antara yang terlewat dan dosis berikutnya, kecuali dianjurkan lain oleh dokter Anda.</li> <li>Sering lupa mengonsumsi obat.<br />Jika sering lupa untuk mengonsumsi obat, cobalah untuk menggunakan pengingat (alarm) sesuai jadwal minum obat atau meminta bantuan orang lain untuk membantu mengingatkan jadwal minum obat Anda. Selain itu, alternatif lainnya yaitu menggunakan kotak obat harian yang sesuai dengan kebutuhan Anda.</li> </ul>

Kapan perlu menghentikan penggunaan dan menghubungi dokter?

<p>Beri tahu dokter Anda segera jika Anda memiliki efek samping yang serius, termasuk:</p> <ul> <li>Penipisan atau kelemahan tulang (osteoporosis).<br />Gejala mungkin termasuk nyeri di punggung, leher, atau pinggul<br />Kadar kolesterol yang lebih tinggi. Ini dapat menyebabkan masalah jantung yang serius.</li> <li>Reaksi kulit seperti pertumbuhan abnormal pada kulit Anda (lesi), luka terbuka (bisul), lecet, menggelitik, kesemutan, nyeri, dingin, atau mati rasa di beberapa bagian tangan Anda.</li> <li>Masalah hati seperti menguningnya kulit Anda atau bagian putih mata Anda, nyeri di sisi kanan atas area perut Anda.</li> </ul>

MIMS. https://www.mims.com/indonesia/drug/info/anastrozole?mtype=generic
Diakses pada 16 September 2020

BreastCancerNow. https://breastcancernow.org/information-support/facing-breast-cancer/going-through-breast-cancer-treatment/side-effects-anastrozole-arimidex
Diakses pada 16 September 2020

Healthline. https://www.healthline.com/health/anastrozole-oral-tablet#side-effects
Diakses pada 16 September 2020

Drugs. https://www.drugs.com/drug-interactions/anastrozole.html
Diakses pada 16 September 2020

Bagikan
Share Facebook
SHare Twitter
Share whatsapp
Share Email