Apazol Tablet

no-image-drug

Deskripsi obat

Apazol tablet dalah obat untuk mengatasi gangguan kecemasan. Obat ini merupakan obat keras yang harus menggunakan resep dokter. Apazol mengandung zat aktif alprazolam yang tersedia dalam 3 dosis yaitu 0,25 mg, 0,5 mg dan 1 mg. Alpraolam bekerja dalam saraf otak untuk menghasilkan efek yang menenangkan dengan cara meningkatkan aktivitas zat kimia alami dalam tubuh yang disebut asam gamma-aminobutirat (GABA).

Apazol Tablet
Golongan ObatObat kerasObat resep. Obat hanya boleh dibeli menggunakan resep dokter.
Kemasan1 box isi 10 strip @ 10 tablet (0,25 mg; 0,5 mg; 1 mg)
ProdusenDexa Medica

Indikasi (manfaat) obat

  • Mengurangi gejala gangguan kecemasan (ansietas) jangka pendek.
  • Mengatasi panik yang tanpa atau disertai rasa takut berlebih (agorafobia).

Komposisi obat

  • Apazol 0,25 mg: alprazolam 0,25 mg.
  • Apazol 0,5 mg: alprazolam 0,5 mg.
  • Apazol 1 mg: alprazolam 1 mg.

Dosis obat

Penggunaan obat harus sesuai petunjuk pada kemasan dan anjuran dokter

  • Ansietas atau gejala sementara ansietas:
    • Dosis awal: 0,25 mg-0,5 mg sebanyak 3 kali/hari.
    • Dosis harian maksimal: 4 mg terbagi dalam 2 dosis.

  • Penyakit hati berat, pasien usia lanjut dan pasien dengan kondisi lemah:
    • Dosis lazim: 0,25 mg sebanyak 2 atau 3 kali/hari, dapat ditingkatkan secara gradual.

  • Gangguan panik: 5 mg-6 mg/hari.

Aturan pakai obat

Dikonsumsi sesuai petunjuk dokter.

Efek samping obat

  • Mengantuk.
  • Kelemahan otot.
  • Gangguan gerakan tubuh yang disebabkan masalah pada otak (ataksia).
  • Hilang ingatan (amnesia).
  • Depresi.
  • Pandangan mata berkunang-kunang atau sensasi perasaan seperti akan pingsan (light-headedness).
  • Gangguan proses berfikir (konfusi).
  • Gangguan persepsi yang menyebabkan seseorang melihat, mendengar, atau mencium sesuatu yang sebenarnya tidak ada (halusinasi).
  • Penglihatan kabur.

Perhatian Khusus

  • Dapat menyebabkan ketergantungan.
  • Jangan digunakan untuk pengobatan tunggal pada pasien yang mengalami depresi atau ansietas dengan depresi.
  • Pasien penderita penyakit hati dan ginjal kronik, gangguan respirasi, kelemahan otot, riwayat penyalahgunaan obat atau alkohol, gangguan kepribadian.
  • Wanita hamil dan meyusui.
  • Pasien lanjut usia dan pasien kondisi lemah.
  • Anak-anak 10 tahun ke bawah.
  • Pasien penderita kebocoran katup pulmonal (insufisiensi pulmonari) kronik.

  • Kategori kehamilan dan menyusui:
    • Kategori D: Obat terbukti menimbulkan risiko terhadap janin manusia. Namun besarnya manfaat jika digunakan pada wanita hamil dapat dipertimbangkan. Misalnya, bila obat dibutuhkan untuk mengatasi situasi yang mengancam jiwa atau penyakit serius, di mana obat lain tidak efektif atau tidak bisa diberikan.

Kontraindikasi (jangan dikonsumsi pada kondisi)

  • Pasien yang alergi terhadap komponen obat atau senyawa benzodiazepin.
  • Pasien penderita peningkatan tekanan bola mata secara mendadak (glaukoma sudut sempit) akut.
  • Pasien penderita melemahnya otot tubuh akibat gangguan pada saraf dan otot (miastenia gravis).
  • Pasien penderita kebocoran katup plmonal (insufisiensi pulmonari) akut.
  • Pasien penderita fobia dan kondisi di mana penderitanya mengalami kesulitan membedakan kenyataan dan imajinasi (psikosis akut).
  • Anak-anak.
  • Bayi prematur.

Interaksi obat (jangan digunakan bersamaan dengan)

  • Penghambat susunan saraf pusat (SSP).
  • Alkohol.
  • Golongan barbiturat.
  • Simetidin.

Dexa Medica. https://www.dexa-medica.com/brandedmedicine/Apazol
Diakses pada 20 April 2020

Bagikan
Share Facebook
SHare Twitter
Share whatsapp
Share Email