Angioten adalah obat untuk terapi hipertensi atau darah tinggi yang bekerja dengan cara menghambat efek hormon yang menaikkan tekanan darah. Efek samping obat yang paling umum terjadi adalah pusing, sakit kepala, rasa lelah, batuk, diare, rasa tidak nyaman di perut, kram otot dan otot, nyeri punggung, nyeri pada kaki, dan insomnia. Obat ini dapat dikonsumsi oleh anak-anak, dewasa dan lansia.
Angioten Tablet 50 mg | |
Golongan Obat | |
Kemasan | 1 box isi 3 Strip @ 10 tablet (50 mg) |
Produsen | Kalbe Farma |
Diindikasikan sebagai terapi hipertensi. Dapat juga dipakai pada kondisi gagal jantung dan gangguan ginjal akibat penyakit diabetes melitus tipe 2.
Losartan potassium 50 mg
Penggunaan obat harus sesuai petunjuk pada kemasan dan anjuran dokter
Dewasa
Pasien hipertensi dan gangguan ginjal akibat penyakit diabetes melitus tipe 2: 50 mg/hari. Dapat ditingkatkan hingga 100 mg per hari sesuai dengan respon pengobatan.
Pasien gagal jantung: Dosis awal 12,5 mg sekali sehari. Dosis disesuaikan setiap minggu. Max: 150 mg sekali sehari.
Anak-anak
Pasien hipertensi: 6-18 tahun >20-<50 kg: 0.7 mg/kg sekali sehari (bisa sampai 25 mg). Max: 50 mg sehari, jika diperlukan. >50 kg: sama seperti dosis dewasa.
Lansia
Pasien hipertensi dan gangguan ginjal akibat penyakit diabetes melitus tipe 2, dan gagal jantung: >75 tahun 25 mg sehari sekali
Dapat dikonsumsi dengan atau tanpa makanan.
Pusing, sakit kepala, rasa, batuk, diare, rasa tidak nyaman di perut, kram dan nyeri otot, nyeri punggung, nyeri pada kaki, insomnia, hidung tersumbat, infeksi saluran napas atas, sinusitis, gagal ginjal, nyeri dada, jantung berdebar-debar.
Pasien dengan riwayat angioedema, gagal jantung, gangguan ginjal, usia lanjut, gangguan fungsi hati, kehamilan dan menyusui, anak-anak.
Pasien hipersensitif terhadap losartan potassium, penggunaan bersama dengan obat lain pada pasien diabetes melitus dan gangguan fungsi ginjal. Gangguan hati berat. Kehamilan trimester 2 dan 3.
Dapat meningkatkan efek hipotensi (tekanan darah turun) jika dikonsumsi bersamaan dengan obat antihipertensi lain, antipsikotik dan amifostine. Menurunkan kadar obat di darah jika dikonsumsi bersama rifampicin dan fluconaxole. Meningkatkan risiko gangguan ginjal dan hipotensi jika dikonsumsi bersama NSAID. Potensi fatal: meningkatkan risiko hipotensi, hiperkalemia, dan keracunan pada ginjal jika dikonsumsi bersama penghambat ACE atau aliskiren.
Sesuai kemasan per Maret 2019.
MIMS. http://mims.com/indonesia/drug/info/losartan/
Diakses pada 4 Maret 2019