Analtram Kaplet

22 Mei 2020| Maria Yuniar
Analtram Kaplet digunakan untuk terapi jangka pendek untuk nyeri akut.

Deskripsi obat

Analtram kaplet digunakan untuk terapi jangka pendek untuk nyeri akut. Obat ini merupakan obat keras yang memerlukan resep dokter. Analtram mengandung tramadol hcl dan paracetamol.

Analtram Kaplet
Golongan ObatObat kerasObat resep. Obat hanya boleh dibeli menggunakan resep dokter.
HETRp 180.000/box per Maret 2020
Kemasan1 box isi 3 strip @ 10 kaplet
ProdusenLapi Laboratories

Indikasi (manfaat) obat

Terapi jangka pendek untuk nyeri akut.

Komposisi obat

Dosis obat

Penggunaan obat harus sesuai petunjuk pada kemasan dan anjuran dokter

Dewasa dan remaja 16 tahun ke atas:

  • Dosis awal: 2 kaplet/hari dan gunakan seperlunya, dengan selang waktu tidak boleh kurang dari 6 jam.
  • Dosis maksimal: 8 kaplet/hari.

Aturan pakai obat

Dapat dikonsumsi bersama atau tanpa makanan. Telan utuh, jangan dikunyah atau dihancurkan.

Efek samping obat

  • Mual.
  • Pusing.
  • Kondisi mengantuk yang cukup dalam namun masih bisa dibangunkan dengan menggunakan rangsangan (somnolen).
  • Kelelahan (astenia).
  • Rasa panas dan kemerahan pada wajah.
  • Sakit kepala.
  • Gerakan yang tidak terkontrol dan tidak terkendali pada satu atau lebih bagian tubuh (tremor).
  • Nyeri perut.
  • Frekuensi buang air besar yang lebih sedikit dari biasanya (konstipasi).
  • Sering buang air besar, dengan kondisi tinja yang encer (diare).
  • Rasa tidak nyaman yang timbul pada perut bagian atas (dispepsia).
  • Kembung.
  • Mulut kering.
  • Muntah.
  • Ketakutan seseorang akan kenaikan berat badan (anoreksia).
  • Cemas.
  • Kebingungan.
  • Perasaan gembira yang berlebihan (euforia).
  • Gangguan tidur yang menyebabkan penderitanya sulit tidur (insomnia).
  • Gugup.
  • Rasa gatal pada sebagian atau seluruh badan (pruritus).
  • Ruam kulit.
  • Berkeringat banyak.

Perhatian Khusus

  • Insufisiensi ginjal atau pernapasan sedang atau berat.
  • Gangguan hati sedang atau berat.
  • Pasien yg sering mengalami kejang.
  • Pasien ketergantungan opiat, gangguan pada saluran empedu, sedang mengalami perubahan kesadaran, gangguan pernapasan.
  • Dapat mengganggu kemampuan mengemudi atau mengendalikan mesin.
  • Anak 16 tahun ke bawah.

Kontraindikasi (jangan dikonsumsi pada kondisi)

  • Pasien alergi terhadap opiat.
  • Pasien yang mengkonsumsi alkohol.
  • Pasien yang mengkonsumsi obat depresi susunan saraf pusat (hipnotik).
  • Pasien yang mengkonsumsi obat golongan narkotika.
  • Pasien yang mengkonsumsi obat analgesik yang bekerja secara sentral.
  • Pasien yang mengkonsumsi obat golongan psikotropik.
  • Pasien yang mendapat monoamin oksidase (MAO).
  • Pasien gangguan hati berat.
  • Pasien kejang (epilepsi).
  • Wanita hamil dan menyusui.

Interaksi obat (jangan digunakan bersamaan dengan)

  • Monoamin oksidase inhibitor (MAOI).
  • Alkohol.
  • Karbamazepin dan penginduksi enzim lainnya.
  • Agonis-antagonis opiat: buprenorfin, nalbufin, pentazosin.
  • Selective Serotonin Re-uptake Inhibitors (SSRIs).
  • Triptan.
  • Derivat opiat lain.
  • Benzodiazepin.
  • Barbiturat.
  • Depresan SSP.
  • Komponen yg menyerupai warfarin.
  • Inhibitor CYP3A4 seperti ketokonazol & eritromisin.
  • Obat yang menurunkan ambang kejang.

MIMS. https://www.mims.com/indonesia/drug/info/analtram?lang=id
Diakses pada 16 Maret 2020

Bagikan
Share Facebook
SHare Twitter
Share whatsapp
Share Email