Amoxsan Kapsul 500 mg

Amoxsan kapsul obat yang digunakan untuk mengobati berbagai macam infeksi bakteri

Deskripsi obat

Amoxsan kapsul obat yang digunakan untuk mengobati berbagai macam infeksi bakteri, seperti infeksi pada saluran pernapasan, kulit, dan jaringan lunak. Obat ini merupakan obat keras yang harus menggunakan resep dokter. Amoxsan kapsul mengandung zat aktif amoxicillin.
Amoxicillin dapat digunakan untuk mengatasi infeksi hidung, telinga, tenggorokan, saluran kemih, dan kulit. Amoxsan kapsul juga dapat mengatasi peradangan pada paru-paru yang disebabkan infeksi (pneumonia), radang amandel (tonsilitis), serta peradangan pada saluran pernapasan atau bronkus (bronkitis).

Amoxsan Kapsul 500 mg
HETRp 42.625/strip per November 2019
Kandungan utamaAmoxicillin.
Kelas terapiAntiinfeksi.
Klasifikasi obatPenicillin.
Kemasan1 box isi 10 strip @10 kapsul (500 mg)
ProdusenSanbe Farma

Informasi zat aktif

Amoxicillin adalah obat yang digunakan untuk mengobati berbagai infeksi bakteri. Obat ini merupakan antibiotik penisilin yang membunuh bakteri atau memperlambat pertumbuhannya.

Berdasarkan proses kerja obat dalam tubuh, amoxicillin diketahui memiliki status:

  • Absorpsi: Diserap secara cepat dan sempurna dari saluran pencernaan. Waktu saat obat mencapai kadar tertinggi dalam plasma (waktu puncak konsentrasi plasma) selama 1-2 jam.
  • Distribusi: Tersebar luas ke jaringan dan cairan tubuh. Melintasi plasenta dan memasuki ASI (jumlah kecil).
  • Metabolisme: Mengalami metabolisme hati.
  • Ekskresi: Melalui urine (60% sebagai obat tidak berubah) dan feses. Waktu yang dibutuhkan obat untuk dikeluarkan oleh tubuh dari separuh kadar awal obat (waktu paruh eliminasi) sekitar 1-1,5 jam.

Indikasi (manfaat) obat

Mengatasi berbagai infeksi karena bakteri, antara lain:

  • Infeksi pada saluran pernapasan, seperti:
    • Peradangan pada amandel (tonsilitis).
    • Peradangan pada dinding sinus (sinusitis).
    • Peradangan pada tenggorokan.
    • Peradangan pada saluran alat pencernaan yang membawa makanan dari rongga mulut hingga ke esofagus (faringitis).
    • Infeksi pada bagian tengah telinga (otitis media).
    • Peradangan pada saluran pernapasan atau bronkus (bronkitis).
    • Penebalan dinding saluran pernapasan yang disebabkan infeksi (bronkiektasis).
    • Peradangan pada paru-paru yang disebabkan infeksi (pneumonia).
  • Infeksi saluran kemih, seperti:
    • Infeksi ginjal yang disebabkan bakteri atau virus (pielonefritis).
    • Peradangan pada kandung kemih yang disebabkan infeksi (sistitis).
    • Peradangan atau pembengkakan pada saluran yang digunakan untuk mengeluarkan urine atau uretra (uretritis).
    • Kencing nanah (gonore).
  • Infeksi kulit dan jaringan lunak, seperti:
    • Infeksi bakteri pada kulit dan lapisan bawah kulit (selulitis).
    • Infeksi bakteri pada kulit yang membentuk benjolan berisi nanah dan terasa nyeri (furunkulosis).
    • Infeksi pada kulit yang disebabkan Staphylococcus dan/atau Streptococcus (pioderma).
  • Mencegah infeksi pada lapisan bagian dalam jantung (endokarditis).
  • Infeksi bakteri pada saluran pencernaan, terutama lambung (Helicobacter pylori).
  • Demam yang disebabkan infeksi bakteri Salmonella typhii (demam tofoid) dan demam yang disebabkan infeksi bakteri Salmonella parathyphi (demam paratiroid).
  • Mengatasi infeksi yang disebabkan bakteri yang menyebabkan terbentuknya benjolan berisi nanah.

Amoxicillin digunakan untuk mengobati berbagai macam infeksi bakteri. Obat ini adalah antibiotik tipe penisilin. Amoxicillin adalah antibiotik yang aktif terhadap bakteri Gram negatif dan Gram positif dan dapat menghentikan pertumbuhan bakteri tersebut. Amoxicillin bekerja dengan menghambat proses pembentukan (sintesis) dinding sel bakteri, sehingga pertumbuhan bakteri akan terhenti.

Komposisi obat

Amoxicillin 500 mg.

Dosis obat

Penggunaan obat harus sesuai petunjuk pada kemasan dan anjuran dokter

  • Dosis dewasa dan anak-anak dengan berat 20 kg ke atas: 250 mg-500 mg setiap 8 jam.
  • Dosis anak-anak dengan berat badan 20 kg ke bawah: 20-40 mg/kgBB/hari setiap 8 jam.

Aturan pakai obat

Dapat dikonsumsi dengan atau tanpa makanan. Konsumsilah dengan makanan untuk penyerapan lebih baik dan mengurangi rasa tidak nyaman pada saluran pencernaan.

Efek samping obat

  • Mual.
    Konsumsilah makanan ringan dan hindari makanan berat atau pedas. Minumlah obat ini setelah makan. Hubungi dokter Anda jika gejala berlangsung lebih dari beberapa hari atau semakin memburuk.
  • Muntah.
    Minumlah banyak air untuk menggantikan cairan yang hilang dan mencegah terjadinya dehidrasi. Dehidrasi ditandai dengan penurunan frekuensi dan jumlah urine, serta urine berwarna gelap dan berbau menyengat. Konsumsi makanan sederhana dan hindari makanan kaya rasa seperti makanan pedas.
  • Diare.
    Konsumsi banyak cairan untuk mencegah terjadinya dehidrasi atau kekurangan cairan. Dehidrasi ditandai dengan gejala buang air kecil yang lebih sedikit dari biasanya dan urine berbau tajam. Minumlah air sedikit demi sedikit saat sedang merasa sakit. Jangan minum obat lain untuk mengatasi diare atau muntah tanpa konsultasi ke dokter.
  • Sakit perut.
    Istirahatkan tubuh Anda agar lebih rileks. Makan dan minum secara perlahan dalam porsi lebih sedikit, tetapi lebih sering dapat membantu mengurangi efek samping ini. Anda juga bisa mengompres perut dengan bantalan panas atau botol berisi air panas.
  • Mata atau kulit menjadi menguning.
  • Demam.
  • Urine berwarna gelap.
  • Mudah memar atau berdarah.
  • Sakit tenggorokan.
  • Pusing.

Cara penyimpanan obat

Simpan pada tempat sejuk dan kering, serta terhindar dari paparan sinar matahari langsung.

Perhatian Khusus

  • Pasien yang memiliki riwayat alergi terhadap antibiotik golongan beta laktam lain, seperti penicillin, cephalorin, carbapenem, dan monobaktam.
  • Pasien penderita gangguan ginjal.
  • Wanita hamil dan ibu menyusui.
  • Pasien yang mengalami infeksi yang disebabkan virus Epstein-Barr (EBV) (mononukleosis atau demam kelenjar).

Kategori kehamilan

Kategori B: Penelitian tidak menemukan efek malformasi atau efek yang mengganggu perkembangan janin pada trimester pertama dan selanjutnya. Studi pada reproduksi hewan telah membuktikan tingkat keamanan obat ini.

Kontraindikasi (jangan dikonsumsi pada kondisi)

Pasien yang memiliki alergi terhadap amoxicillin dan antibiotik golongan penicillin lainnya.

Interaksi obat (jangan digunakan bersamaan dengan)

  • Obat penghambat pembekuan darah (antikoagulan).
    Penggunaan amoxicillin dengan antikoagulan dapat meningkatkan efek antikoagulan, sehingga dapat menimbulkan terjadinya memar dan perdarahan.
  • Allopurinol.
    Amoxicillin dapat meningkatkan risiko alergi terhadap allopurinol.
  • Probenesid atau obat untuk mengatasi asam urat.
    Penggunaan amoxicillin dengan probenesid dapat menyebabkan peningkatan kadar darah.
  • Chloramphenicol, makrolida, sulfonamida, dan tetracycline.
    Obat di atas dapat mengganggu efektivitas dari amoxicillin dalam menghentikan pertumbuhan bakteri.

Apa yang harus dilakukan jika ada dosis terlewat?

  • Masih dekat dengan jadwal sebelumnya.
    Jika masih dekat dengan jadwal menggunakan obat sebelumnya, segera gunakan obat sesuai dosis yang terlewat.
  • Sudah mendekati jadwal berikutnya.
    Jika sudah mendekati jadwal selanjutnya, dosis yang terlewat dapat diabaikan dan lanjutkan gunakan obat sesuai jadwal berikutnya.
  • Jangan menggandakan dosis yang terlewat.
    Jangan menggunakan total dosis antara yang terlewat dan dosis berikutnya, kecuali dianjurkan lain oleh dokter Anda.
  • Sering lupa mengonsumsi obat.
    Jika sering lupa menggunakan obat, cobalah menggunakan pengingat (alarm) sesuai jadwal minum obat atau mintalah bantuan orang lain mengingatkan jadwal minum obat Anda. Selain itu, alternatif lainnya yaitu menggunakan kotak obat harian sesuai kebutuhan Anda.

Kapan perlu menghentikan penggunaan dan menghubungi dokter?

Hentikan penggunaan dan hubungi dokter jika Anda mengalami:

  • Ruam dan gatal pada kulit.
  • Kulit melepuh atau mengelupas.
  • Sesak napas.
  • Kesulitan menelan atau bernapas.
  • Pembengkakan pada wajah, tenggorokan, lidah, bibir, dan mata.
  • Diare parah (tinja berair atau berdarah) yang dapat terjadi dengan atau tanpa demam dan kram perut (dapat terjadi hingga 2 bulan atau lebih setelah perawatan).

MIMS. https://www.mims.com/indonesia/drug/info/amoxicillin?mtype=generic
Diakses pada 19 November 2020

WebMD. https://www.webmd.com/drugs/2/drug-1531-3295/amoxicillin-oral/amoxicillin-oral/details
Diakses pada 19 November 2020

MedlinePlus. https://medlineplus.gov/druginfo/meds/a685001.html#:~:text=Amoxicillin%20is%20used%20to%20treat,other%20medications%20to%20eliminate%20H.
Diakses pada 19 November 2020

Drugs. https://www.drugs.com/amoxicillin.html
Diakses pada 19 November 2020

WebMD. https://www.webmd.com/drugs/2/drug-1531-3295/amoxicillin-oral/amoxicillin-oral/details
Diakses pada 19 November 2020

NHS. https://www.nhs.uk/medicines/amoxicillin/
Diakses pada 19 November 2020

Everyday Health. https://www.everydayhealth.com/drugs/amoxicillin
Diakses pada 19 November 2020

Medical News Today. https://www.medicalnewstoday.com/articles/amoxicillin-oral-tablet#important-warnings
Diakses pada 19 November 2020

Bagikan
Share Facebook
SHare Twitter
Share whatsapp
Share Email