Amobiotic Sirup Kering 10 ml

27 Okt 2020| Lenny Tan
Amobiotic sirup kering 10 ml adalah obat yang digunakan untuk pengobatan infeksi saluran pernafasan atas dan bawah, infeksi saluran kemih, infeksi kulit dan jaringan lunak.

Deskripsi obat

Amobiotic sirup kering adalah obat untuk mengatasi infeksi akibat bakteri yang peka terhadap amoksisilin Obat ini merupakan obat keras yang harus menggunakan resep dokter. Amobiotic mengandung zat aktif amoksisilin.

Amobiotic Sirup Kering 10 ml
Golongan ObatObat kerasObat resep. Obat hanya boleh dibeli menggunakan resep dokter.
HETRp 28.875/botol (10 ml) per November 2019
Produk HalalYa
Kandungan utamaAmoksisilin.
Kelas terapiAntiinfeksi.
Klasifikasi obatAntibiotik penisilin
Kemasan1 box isi 1 botol @ 10 ml
ProdusenBernofarm

Informasi zat aktif

Amoksisilin merupakan antibiotik golongan penisilin, amoksisilin menghambat langkah transpeptidasi akhir dari sintesis peptidoglikan di dinding sel bakteri dengan mengikat ke 1 atau lebih protein pengikat penisilin, sehingga menghambat biosintesis dinding sel yang akan mengakibatkan lisis bakteri atau bakteri menjadi mati.

Bedasarkan proses kerja obat dalam tubuh, amoksisilin diketahui memiliki status:

  • Absorpsi: Diserap dengan cepat dan sempurna dari saluran pencernaan. Waktu untuk konsentrasi plasma puncak selama 1-2 jam.
  • Distribusi: Tersebar luas ke jaringan dan cairan tubuh. Melintasi plasenta dan memasuki ASI (jumlah kecil). Pengikatan protein plasma sekitar 20%.
  • Metabolisme: Menjalani metabolisme hati parsial dan diubah menjadi asam penicilloic.
  • Ekskresi: Melalui urin (60% sebagai obat tidak berubah) dan feses. Waktu paruh plasma sekitar 1-1,5 jam.

Indikasi (manfaat) obat

Mengobati:

  • Infeksi saluran pernafasan atas seperti radang amandel (tonsillitis), suatu penyakit peradangan yang menyerang tenggorok atau hulu kerongkongan (faringitis), kondisi dimana pita suara membengkak sehingga suara menjadi serak (laringitis), sinusitis, dan infeksi pada telinga bagian tengah (otitis media).
  • Infeksi saluran pernafasan bawah seperti bronkitis akut dan kronik dan infeksi yang mengakibatkan terjadinya peradangan pada paru-paru yang disebabkan oleh virus, bakteri, atau jamur (bronkopneumonia).
  • Infeksi saluran kemih seperti peradangan kandung kemih (sistitis), infeksi pada ginjal disebabkan oleh bakteri atau virus (pielonefritis), dan gonore.
  • Infeksi kulit dan jaringan lunak: infeksi bakteri serius pada kulit yang umum terjadi (cellulitis), luka-luka, infeksi kulit yang meliputi seluruh folikel rambut dan jaringan subkutaneus di sekitarnya (karbunkel).

Amoksisilin bekerja dengan cara mengikat protein pengikat penisilin yang menghambat proses yang disebut transpeptidasi, yang mengarah ke aktivasi enzim autolitik di dinding sel bakteri. Proses ini menyebabkan lisis pada dinding sel, dan sel bakteri akan rusak.

Komposisi obat

Tiap 1 ml: Amoksisilin 100 mg.

Dosis obat

Penggunaan obat harus sesuai petunjuk pada kemasan dan anjuran dokter

  • Dewasa dan anak-anak dengan berat badan 20 kg ke atas: 250-500 mg/8 jam.
  • Anak-anak dengan berat badan 20 kg ke bawah: 20-40 mg/kgBerat badan, sebanyak 1 kali/hari dalam dosis bagi setiap 8 jam.Dihitung dengan mengalikan berat badan anak dalam kg dengan 20-20 mg obat.
  • Pasien dengan gangguan ginjal: 500 mg/hari.
  • Peradangan uretra (gonokokus uretritis): 3 g dalam dosis tunggal.

Aturan pakai obat

  • Sebelum dikonsumsi, tuangkan 8 ml air matang ke dalam botol, tutup rapat botol dan kocok dengan baik sampai tercampur rata.
  • Dapat dikonsumsi dengan atau tanpa makanan.
  • Pastikan untuk selalu mengocok botol sebelum dikonsumsi, agar serbuk dalam cairan tersebar rata.

Efek samping obat

  • Reaksi kepekaan yang serius dan fatal terjadi terutama pada penderita yang hipersensitif terhadap penicillin.
  • Gangguan saluran pencernaan seperti mualmuntahdiare, dan hemoragikolitis pseudomembran.
  • Peradangan pembuluh dara yang menyebabkan demam atau mengeluarkan nanah akibat infeksi (phlebitis).
  • Reaksi hipesensitivitas:
    • Ruam kulitpruritus, dan urikaria kadang-kadang dilaporkan
    • Reaksi pada kulit yang jarang terjadi, seperti eritema multiformis dan sindroma Steven-johnson, nekrolisis epidermal toksik, bulious dan dermatitis ekstensil
    • Reaksi alergi parah termasuk angioneuritik, edema, anafilaksis, reaksi alesgi terhadap suntikan serum (serum sickness) dan hipersensitvitas vaskullitis.
    • Netritis interstisial.
  • Gangguan pada pada hati:
    • Disfungsi hati termasuk kolestatik jaundice, hepatik kolestasis dan silolitik hepatitis.
  • Ginjal: kristaluria.
  • Ganggguan sistem perdarahan dan limfatik: Anemia, termasuk anemia hemolitik, trombositopena, trobositopenik purpura, eosinofilia, leukopenia, dan agranulositosis telah terjadi selama terapi dengan penicilin.
  • Gangguan sistem saraf pusat: Hiperaktif reversibel, agitasi, insomnia, binggung, kejang, perubahaan kebiasaan, dan/atau pusing.
  • Perubahan warna pada gigi (bintik coklat, kuning, atau abu-abu).

Perhatian Khusus

  • Pasien dengan leukemia limfatik.
  • Wanita hamil atau ibu menyusui.
  • Tidak untuk pengobatan meningitis atau infeksi pada tulang sendi.

Kategori kehamilan

Kategori B: Penelitian tidak menemukan efek malformasi atau efek yang mengganggu perkembangan janin pada trimester pertama dan selanjutnya. Studi pada reproduksi hewan telah membuktikan tingkat keamanan obat ini.

Kontraindikasi (jangan dikonsumsi pada kondisi)

Pasien hipersinsitif terhadap antibiotik.

Interaksi obat (jangan digunakan bersamaan dengan)

  • Antikoagulan.
    Dapat meningkatkan efek antikoagulan.
  • Allopurinol.
    Dapat meningkatkan risiko reaksi alergi dengan allopurinol.
  • Probenesid.
    Dapat menyebabkan kadar darah meningkat.
  • Kloramfenikol, makrolida, sulfonamida dan tetrasiklin.
    Dapat menggangu efek bakterisidal dari amoksisilin. 

Apa yang harus dilakukan jika ada dosis terlewat?

  • Masih dekat dengan jadwal sebelumnya.
    Jika masih dekat dengan jadwal minum obat sebelumnya, segera konsumsi obat sesuai dosis yang terlewat.
  • Sudah mendekati jadwal berikutnya.
    Jika sudah mendekati jadwal selanjutnya, maka dosis yang terlewat dapat diabaikan dan melanjutkan konsumsi obat sesuai dengan jadwal berikutnya.
  • Jangan menggandakan dosis yang terlewat.
    Jangan mengonsumsi total dosis antara yang terlewat dan dosis berikutnya, kecuali jika dianjurkan lain oleh dokter Anda.
  • Sering lupa mengonsumsi obat.
    Jika sering lupa untuk mengonsumsi obat, cobalah untuk menggunakan pengingat seperti alarm sesuai jadwal minum obat atau meminta bantuan orang lain untuk membantu mengingatkan jadwal minum obat Anda. Selain itu, alternatif lainnya yaitu menggunakan kotak obat harian yang sesuai dengan kebutuhan Anda.

Sesuai kemasan per November 2019.

MIMS. https://www.mims.com/indonesia/drug/info/amoxicillin?mtype=generic
Diakses pada 24 Agustus 2020

Bagikan
Share Facebook
SHare Twitter
Share whatsapp
Share Email