Amiodarone

08 Mar 2023| Nurul Rafiqua
Ditinjau oleh dr. Karlina Lestari
Amiodarone digunakan untuk mengatasi gangguan irama jantung

Amiodarone digunakan untuk mengatasi gangguan irama jantung

Daftar merek obat yang beredar di Indonesia

Lamda, Kendaron, Cordarone, Rexodrone, Amiodarone HCL, Tiaryt, Cortifib, Cordarone

Deskripsi obat

Amiodarone adalah obat yang digunakan untuk mengatasi gangguan irama jantung atau aritmia. Obat amiodarone bekerja dengan cara memblokir sinyal listrik tertentu di jantung yang dapat menyebabkan detak jantung tidak teratur. 

Proses tersebut akan memulihkan irama jantung menjadi normal dan mempertahankan detak jantung yang teratur dan stabil.Pengobatan menggunakan amiodarone adalah langkah lanjutan apabila obat antiaritmia lain tidak memberikan hasil yang signifikan.

Amiodarone (Amiodaron)
Golongan

Kelas terapi: Antiaritmia Klasifikasi obat: Antiaritmia III

Kategori obat

Obat resep

Bentuk sediaan obat

Tablet, injeksi

Dikonsumsi oleh

Dewasa dan lanjut usia

Kategori kehamilan dan menyusui

Kategori D: Terbukti menimbulkan risiko terhadap janin manusia, tapi besarnya manfaat jika digunakan oleh wanita hamil dapat dipertimbangkan (misalnya bila obat diperlukan untuk mengatasi situasi yang mengancam jiwa atau penyakit serius karena obat yang lebih aman tidak efektif atau tidak dapat diberikan).

Dosis obat

Dosis setiap orang pasti berbeda-beda. Pastikan untuk selalu berkonsultasi dengan dokter sebelum menggunakan atau mengonsumsi obat.

 

Intravena

Aritmia supraventrikular, Aritmia ventrikel

  • Dewasa: 
    • Dosis awal: 5 mg/kg melalui infus selama 20-120 menit, dapat diulang hingga 1.200 mg (sekitar 15 mg/kgBB) per 24 jam, dengan kecepatan infus disesuaikan respons klinis. 
    • Dosis untuk kasus darurat: 150-300 mg melalui injeksi lambat selama lebih dari 3 menit, dapat diulangi minimal 15 menit sesudah dosis pertama.Lansia: Gunakan dosis efektif minimum

Fibrilasi ventrikel tanpa denyut atau takikardia ventrikel

  • Dewasa: 
    • Dosis awal 300 mg (5 mg/kgBB) melalui injeksi cepat, dapat diberikan dosis lebih lanjut sebanyak 150 mg (2,5 mg/kgBB) jika fibrilasi ventrikel berlanjut.

Oral

Aritmia supraventrikular, Aritmia ventrikel

  • Dewasa: 
    • Dosis awal: 200 mg, 3 kali/hari selama 1 minggu, kemudian dikurangi menjadi 200 mg, 2 kali/hari untuk minggu berikutnya. 
    • Dosis pemeliharaan: kurang dari 200 mg setiap hari berdasarkan respons pasien.Lansia: Gunakan dosis efektif minimum

Petunjuk umum konsumsi

Selalu ikuti anjuran dari dokter atau baca petunjuk di kemasan amiodarone sebelum penggunaan.

  • Intravena: Amiodarone akan diberikan langsung oleh dokter atau tenaga medis di bawah pengawasan dokter.
  • Oral: 
    • Minum amiodarone dengan atau tanpa makanan di jadwal yang sama setiap harinya. 
    • Hindari meminum jus grapefruit ketika mengonsumsi obat ini karena buah tersebut bisa meningkatkan kadar obat dalam aliran darah. 
    • Jangan menghentikan penggunaan obat tanpa berkonsultasi dengan dokter terlebih dahulu, meski gejala Anda telah membaik. 

 

Apa yang harus dilakukan jika ada dosis terlewat?

  • Masih dekat dengan jadwal sebelumnya
    Jika masih dekat dengan jadwal minum atau penggunaan obat sebelumnya, segera konsumsi atau gunakan obat sesuai dosis yang terlewat.
  • Sudah mendekati jadwal berikutnya
    Jika sudah mendekati jadwal selanjutnya, dosis yang terlewat dapat diabaikan dan lanjutkan mengonsumsi atau menggunakan obat sesuai jadwal berikutnya.
  • Jangan menggandakan dosis yang terlewat
    Jangan mengonsumsi atau menggunakan total dosis yang terlewat dan dosis berikutnya, kecuali atas anjuran dokter Anda.
  • Sering lupa mengonsumsi atau menggunakan obat
    Jika sering lupa menggunakan atau mengonsumsi obat, cobalah menggunakan pengingat (alarm) sesuai jadwal penggunaan atau minum obat atau mintalah bantuan orang lain mengingatkan jadwal minum obat Anda. Selain itu, alternatif lainnya yaitu menggunakan kotak obat harian sesuai kebutuhan Anda.

Efek samping obat

Pemakaian obat umumnya memiliki efek samping tertentu dan bersifat individual. Jika terjadi efek samping yang berlebih, harus segera ditangani oleh tenaga medis.

Amiodarone dapat menyebabkan efek samping yang meliputi: 

  • MuntahMinum banyak cairan, seperti air untuk menghindari terjadinya kekurangan cairan atau dehidrasi. Minumlah sedikit demi sedikit. Jangan minum obat lain untuk mengobati muntah tanpa berbicara dengan apoteker atau dokter.
  • Mual
    Cobalah mengonsumsi makanan ringan dan hindari makanan berat. Minumlah obat ini setelah makan. Hubungi dokter jika gejala berlangsung lebih dari beberapa hari atau bertambah buruk.
  • Kehilangan nafsu makan
  • Sembelit atau konstipasi

Perhatian Khusus

Beritahukan dan konsultasikan dengan dokter mengenai riwayat penyakit Anda sebelumnya, terutama bila Anda memiliki riwayat atau kondisi berikut: 

  • Asma
  • Gangguan paru-paru
  • Gangguan tiroid
  • Gangguan penglihatan
  • Tekanan darah tinggi atau rendah
  • Gangguan keseimbangan elektrolit seperti kadar kalium atau magnesium yang rendah dalam darah
  • Alat pacu jantung atau defibrilator yang ditanamkan di dada
  • Pasien yang menjalani operasi
  • Kehamilan

 

Penyimpanan

Simpan pada suhu antara 20-25°C. Terlindung dari cahaya dan kelembaban.

 

Kapan perlu menghentikan penggunaan dan menghubungi dokter?

Hubungi dokter jika Anda mengalami salah satu efek samping ini, bahkan jika terjadi beberapa bulan setelah Anda berhenti menggunakan obat ini:

  • Mengi, batuk, nyeri dada, batuk dengan lendir berdarah, dan demam
  • Detak jantung tidak teratur yang baru atau memburuk (detak jantung cepat, lambat, atau berdebar)
  • Perasaan pusing seperti akan pingsan
  • Penglihatan kabur, melihat lingkaran cahaya di sekitar cahaya, atau mata lebih sensitif terhadap cahaya
  • Masalah hati, seperti mual, muntah, sakit perut di sisi kanan atas, kelelahan, urine gelap, dan kulit atau mata menguning
  • Masalah saraf, seperti kehilangan koordinasi, kelemahan otot, gerakan otot yang tidak terkontrol, atau rasa tertusuk di tangan atau kaki bagian bawah
  • Tanda-tanda tiroid terlalu aktif, seperti penurunan berat badan, rambut menipis, rasa panas, peningkatan keringat, tremor, perasaan gugup atau mudah tersinggung, periode menstruasi tidak teratur, dan pembengkakan di leher (gondok)
  • Tanda-tanda tiroid kurang aktif, seperti penambahan berat badan, kelelahan, depresi, kesulitan berkonsentrasi, dan merasa kedinginan

 

Kontraindikasi 

Jangan menggunakan amiodarone jika mempunyai kondisi medis di bawah ini:

  • Gangguan detak jantung
  • Gangguan konduksi parah (misalnya blok AV derajat tinggi, blok bifasikular atau trifasikuler) tanpa adanya alat pacu jantung
  • Syok kardiogenik
  • Hipotensi berat
  • Gagal napas berat
  • Riwayat gangguan fungsi tiroid
  • Pasien yang memiliki alergi terhadap yodium
  • Operasi laser bias kornea
  • Gagal jantung
  • Penyakit akibat kelainan pada otot jantung (kardiomiopati)
  • Menyusui
  • Penggunaan bersama dengan obat-obatan yang dapat menyebabkan gangguan irama jantung

Interaksi obat (jangan digunakan bersamaan dengan)

Interaksi obat mungkin terjadi jika Anda menggunakan atau mengonsumsi beberapa obat secara bersamaan. Pastikan untuk selalu berkonsultasi dengan dokter Anda sebelum menggunakannya. Bila perlu, dokter mungkin akan mengurangi dosis atau mengganti obat dengan alternatif obat lainnya.

  • Penghambat CYP3A4, misalnya penghambat HIV-protease dan simetidin
    Obat di atas dapat meningkatkan kadar amiodarone.
  • Penginduksi CYP3A4, misalnya rifampisin dan fenitoin
    Kadar dan efektivitas amiodarone akan menurun jika dikonsumsi bersama obat di atas.
  • Beta blocker, penghambat saluran kalsium, dan obat antiaritmia lainnya
    Penggunaan bersama obat di atas dapat meningkatkan risiko gangguan irama jantung.
  • Obat pencahar stimulan, diuretik, dan kortikosteroid sistemik
    Penggunaan bersama obat di atas dapat meningkatkan risiko gangguan irama jantung.
  • Ciclosporin, clonazepam, digoxin, flecainide, procainamide, quinidine, simvastatin, dan warfarin
    Amiodarone dapat meningkatkan kadar obat-obat di atas.
  • Substrat P-glikoprotein
    Amiodarone dapat memengaruhi obat di atas.

Informasi yang diberikan bukan sebagai pengganti konsultasi medis langsung dengan dokter, atau mengarahkan pemakaian obat dengan merek tertentu. Pemakaian obat harus dengan resep dokter. Ketersediaan obat tergantung pada indikasi yang disetujui Badan Pengawas Obat dan Makanan (BPOM).

MIMS. https://www.mims.com/indonesia/drug/info/amiodarone?mtype=generic
Diakses pada 3 Agustus 2022
 
WebMD. https://www.webmd.com/drugs/2/drug-4521/amiodarone-oral/details
Diakses pada 3 Agustus 2022
 
Rxlist. https://www.rxlist.com/consumer_amiodarone_nexterone/drugs-condition.htm
Diakses pada 3 Agustus 2022
 
Healthline. https://www.healthline.com/health/amiodarone-oral-tablet#about
Diakses pada 3 Agustus 2022
 
Drugs. https://www.drugs.com/amiodarone.html
Diakses pada 3 Agustus 2022
 
Clevelandclinic. https://my.clevelandclinic.org/health/drugs/16733-antiarrhythmic-medication-amiodarone
Diakses pada 3 Agustus 2022
 
MedlinePlus. https://medlineplus.gov/druginfo/meds/a687009.html
Diakses pada 3 Agustus 2022
 
MayoClinic. https://www.mayoclinic.org/drugs-supplements/amiodarone-oral-route/description/drg-20061854
Diakses pada 3 Agustus 2022
 
Medicinenet. https://www.medicinenet.com/amiodarone/article.htm
Diakses pada 3 Agustus 2022
Bagikan
Share Facebook
SHare Twitter
Share whatsapp
Share Email