Amadiab Kaplet

07 Des 2020| Maria Yuniar
Amadiab kaplet digunakan untuk mengontrol gula darah pada pasien kencing manis (diabetes melitus) tipe 2.

Deskripsi obat

Amadiab kaplet digunakan untuk mengontrol gula darah pada pasien kencing manis (diabetes melitus) tipe 2. Obat ini merupakan obat keras yang harus menggunakan resep dokter. Amadiab kaplet mengandung zat aktif glimepirid.

Amadiab Kaplet
Golongan ObatObat kerasObat resep. Obat hanya boleh dibeli menggunakan resep dokter.
HETRp 67.500/box (1 mg); Rp 125.000/box (2 mg); Rp 17
Kemasan1 box isi 5 strip @ 10 kaplet (1 mg; 2 mg; 3 mg; 4 mg)
ProdusenLapi Laboratories

Indikasi (manfaat) obat

Mengontrol gula darah pada pasien kencing manis (diabetes melitus) tipe 2 yang tidak cukup hanya dengan diet, olahraga, dan penurunan berat badan.

Komposisi obat

  • Amadiab tablet 1 mg: glimepirid 1 mg.
  • Amadiab tablet 2 mg: glimepirid 2 mg.
  • Amadiab tablet 3 mg: glimepirid 3 mg.
  • Amadiab tablet 4 mg: glimepirid 4 mg.

Dosis obat

Penggunaan obat harus sesuai petunjuk pada kemasan dan anjuran dokter

  • Dosis umum: 1-8 mg/hari.

  • Dosis awal dan dosis titrasi: 1 mg sebanyak 1 kali/hari. Dosis dapat ditingkatkan secara bertahap dengan interval 1-2 minggu: 1 mg-2 mg-3 mg-4 mg-6 mg.

  • Dalam kasus tertentu: 8 mg/hari,

Aturan pakai obat

Sebaiknya dikonsumsi dengan makanan. Dikonsumsi segera sebelum makan utama pertama pada hari yang sama, jangan mengurangi jadwal makan.

Efek samping obat

  • Penurunan kadar gula darah di bawah normal (hipoglikemia).
  • Gangguan penglihatan sementara.
  • Gangguan pencernaan.
  • Kerusakan hati.

Perhatian Khusus

  • Perlu dilakukan pemantauan kadar glukosa darah dan glukosa urin secara berkala.
  • Pasien yang mengonsumsi obat golongan penyekat bloker, klonidin, reserpin, guanetidin, atau simpatolitik lain.
  • Pasien yang mengalami perubahan sementara ke terapi insulin pada keadaan stres tertentu misalnya trauma, pembedahan, dan infeksi yg disertai demam.

Kontraindikasi (jangan dikonsumsi pada kondisi)

  • Pasien penderita kencing manis (diabetes melitus) tipe 1.
  • Komplikasi diabetes yang dibebakan akibat tingginya produksi asam dalam tubuh (diabetik ketoasidosis).
  • Prekoma atau koma diabetikum.
  • Pasien penderita gangguan fungsi hati dan ginjal.
  • Wanita hamil dan menysui.

Interaksi obat (jangan digunakan bersamaan dengan)

  • Insulin.
  • Antidiabetik lainnya.
  • Penghambat ACE.
  • Allopurinol.
  • Steroid anabolik dan hormon seks pria.
  • Kloramfenikol.
  • Derivat kumarin.
  • Siklofosfamid.
  • Disopiramid.
  • Fenfluramin.
  • Feniramidol.
  • Fibrat.
  • Fluoksetin.
  • Guanetidin.
  • Ifosfamid.
  • Penghambat MAO.
  • Mikonazol.
  • Asam para-aminosalisilat.
  • Pentoksifilin pada dosis tinggi dan pemberian secara parenteral.
  • Fenilbutazon.
  • Azapropazon.
  • Oksifenbutazon.
  • Probenesid.
  • Kuinolon.
  • Salisilat.
  • Sulfinpirazon.
  • Sulfonamida.
  • Tetrasiklin.
  • Tritokualin.
  • Trofosfamid.
  • Asetazolamida.
  • Barbiturat.
  • Kortikosteroid.
  • Diaksosid.
  • Diuretik.
  • Epinefrin.
  • Simpatomimetik lainnya.
  • Glukagon.
  • Obat pencahar.
  • Asam nikotinat dalam dosis tinggi.
  • Estrogen.
  • Progestogen.
  • Fenotiazin.
  • Fenitoin.
  • Rifampisin.
  • Hormon tiroid.
  • Beta bloker.

MIMS. https://www.mims.com/indonesia/drug/info/amadiab?type=brief&lang=id
Diakses pada 2 Juni 2020

Bagikan
Share Facebook
SHare Twitter
Share whatsapp
Share Email