Alphamol Kaplet 600 mg

07 Des 2020
Alphamol kaplet adalah obat untuk meringankan nyeri ringan hingga sedang dan menurunkan demam.

Deskripsi obat

Alphamol kaplet adalah obat untuk meringankan nyeri ringan hingga sedang seperti sakit gigi, nyeri haid, sakit punggung, sakit kepala, dan menurunkan demam. Obat ini merupakan obat bebas yang tidak memerlukan resep dokter. Alphamol kaplet mengandung zat aktif parasetamol.

Alphamol Kaplet 600 mg
Golongan ObatObat bebas. Obat yang boleh dibeli secara bebas tanpa menggunakan resep dokter.
Produk HalalYa
Kandungan utamaParasetamol.
Kelas terapiAnalgesik dan antipiretik.
Klasifikasi obatAnalgesik non-opioid.
Kemasan1 box isi 15 strip @ 10 kaplet (600 mg)
ProdusenMolex Ayus

Informasi zat aktif

<p>Parasetamol menunjukkan aksi analgesik dengan penyumbatan perifer pada generasi impuls nyeri yang menghasilkan antipyresis dengan menghambat pusat pengatur panas hipotalamus. Aktivitas antiinflamasi yang lemah terkait dengan penghambatan sintesis prostaglandin di susunan saraf pusat (SSP).<br /><br />Berdasarkan proses kerja obat dalam tubuh, parasetamol diketahui memiliki status:</p><ul><li>Absorpsi: Diserap dengan baik setelah pemberian oral. Waktu puncak konsentrasi plasma: Sekitar 10-60 menit (oral).</li><li>Distribusi: Didistribusikan ke sebagian besar jaringan tubuh. Melintasi plasenta dan memasuki ASI. Ikatan protein plasma sekitar 10-25%.</li><li>Metabolisme: Terutama dimetabolisme di hati melalui konjugasi asam glukuronat dan sulfat. N-acetyl-p-benzoquinone imine (NAPQI), metabolit minor yang diproduksi oleh CYP2E1 dan CYP3A4, selanjutnya dimetabolisme melalui konjugasi dengan glutathione di hati dan ginjal.</li><li>Ekskresi: Terutama melalui urin (&lt;5% sebagai obat yang tidak berubah; 60-80% sebagai metabolit glukuronida dan 20-30% sebagai metabolit sulfat). Waktu paruh eliminasi sekitar 1-3 jam.</li></ul>

Indikasi (manfaat) obat

  • Meredakan nyeri ringan hingga sedang seperti sakit kepala, nyeri haid, nyeri otot, sakit gigi, nyeri punggung, meringankan nyeri akibat radang sendi (osteoarthritis).
  • Menurunkan demam.

Parasetamol bekerja dengan mengurangi produksi prostaglandin di otak. Prostaglandin adalah bahan kimia yang menyebabkan terjadinya peradangan dan pembengkakan. Parasetamol mengurangi rasa sakit dengan meningkatkan ambang rasa sakit, yaitu dengan membutuhkan rasa sakit yang lebih besar untuk berkembang sebelum seseorang merasakannya. Obat ini mengurangi demam melalui aksinya di pusat pengatur panas otak. Secara khusus, memberitahu pusat untuk menurunkan suhu tubuh saat suhu dinaikkan.

Komposisi obat

Parasetamol 600 mg.

Dosis obat

Penggunaan obat harus sesuai petunjuk pada kemasan dan anjuran dokter

  • Dewasa: 1-2 kaplet sebanyak 3-4 kali/hari.
    • Dosis maksimal: 8 kaplet/hari.
  • Anak-anak 7-12 tahun: ½-1 kaplet sebanyak 3-4 kali/hari.

Aturan pakai obat

Dapat dikonsumsi dengan atau tanpa makanan.

Efek samping obat

  • Mual.
  • Sakit pada perut bagian atas.
  • Kehilangan nafsu makan.
  • Gatal.
  • Feses berwarna gelap.
  • Kelelahan.
  • Perubahan pada warna kulit atau bagian putih mata menjadi kekuningan.
  • Kondisi rendahnya jumlah sel darah putih di dalam tubuh (leukopenia).
  • Kondisi rendahnya jumlah trombosit di dalam tubuh (trombositopenia).
  • Kondisi ketika jumlah sel neutrofil dalam darah menurun (neutropenia).
  • Penurunan tekanan darah (hipotensi).
  • Reaksi alergi.
  • Pada penggunaan jangka panjang dan dosis besar dapat menyebabkan kerusakan hati.
  • Pembengkakan akibat penumpukan cairan pada beberapa bagian tubuh yang biasanya berada di sekitar mata, pipi, atau bibir (angioedema).
  • Rasa gatal pada sebagian atau seluruh tubuh (pruritus).
  • Ruam pada kulit.
  • Biduran (urtikaria).
  • Gangguan kesulitan tidur (insomnia).
  • Urin berwarna gelap.
  • Muntah.

Perhatian Khusus

  • Dapat menyebabkan kelainan serius pada kulit, serta lapisan bola mata, dalam mulut, dubur, dan alat kelamin (sindrom Stevens-Johnson).
  • Hentikan penggunaan jika terjadi reaksi anafilaksis atau reaksi alergi berat.
  • Pasien penderita gangguan fungsi hati.
  • Pasien yang mengalami gangguan fungsi ginjal yang berat.
  • Pasien yang mengonsumsi alkohol.
  • Hentikan penggunaan jika selama 3 hari mengonsumsi ini demam tidak menurun atau setelah 5 hari nyeri tidak hilang.
  • Pasien yang mengalami kekurangan gizi kronis.
  • Wanita hamil dan ibu menyusui.

Kategori kehamilan

Kategori B: Penelitian tidak menemukan efek malformasi atau efek yang mengganggu perkembangan janin pada trimester pertama dan selanjutnya. Studi pada reproduksi hewan telah membuktikan tingkat keamanan obat ini.

Kontraindikasi (jangan dikonsumsi pada kondisi)

  • Pasien yang memiliki alergi terhadap parasetamol.
  • Pasien penderita penyakit hati yang berat.

Interaksi obat (jangan digunakan bersamaan dengan)

  • Kloramfenikol.
    Penggunaan bersama parasetamol dapat meningkatkan kadar kloramfenikol dalam tubuh.
  • Kolestiramin.
    Penggunaan bersama dengan kolestiramin dapat menurunkan penyerapan parasetamol.
  • Rifampisin, fenitoin, karbamazepin, dan fenobarbital.
    Penggunaan bersama rifampisin, fenitoin, karbamazepin, dan fenobarbital dapat menurunkan kadar parasetamol.
  • Metoklopramid dan domperidon.
    Jika dikonsumsi bersama metoklopramid dan domperidon dapat meningkatkan absorpsi parasetamol.

Apa yang harus dilakukan jika ada dosis terlewat?

<ul><li>Masih dekat dengan jadwal sebelumnya.<br />Jika masih dekat dengan jadwal minum obat sebelumnya, segera konsumsi obat sesuai dosis yang terlewat.</li><li>Sudah mendekati jadwal berikutnya.<br />Jika sudah mendekati jadwal selanjutnya, maka dosis yang terlewat dapat diabaikan dan lanjutnya konsumsi obat sesuai jadwal berikutnya.</li><li>Jangan menggandakan dosis yang terlewat.<br />Jangan mengonsumsi total dosis antara yang terlewat dan dosis berikutnya, kecuali dianjurkan lain oleh dokter Anda.</li><li>Sering lupa mengonsumsi obat.<br />Jika sering lupa untuk mengonsumsi obat, cobalah untuk menggunakan pengingat (alarm) sesuai jadwal minum obat atau meminta bantuan orang lain untuk membantu mengingatkan jadwal minum obat Anda. Selain itu, alternatif lainnya yaitu menggunakan kotak obat harian yang sesuai dengan kebutuhan Anda.</li></ul>

Kapan perlu menghentikan penggunaan dan menghubungi dokter?

<ul><li>Memiliki ruam kulit, kemerahan atau pembengkakan, serta sakit kepala berkelanjutan.</li><li>Gejala semakin memburuk atau timbulnya gejala baru.</li><li>Mengalami demam setelah 3 hari mengonsumsi obat ini.</li><li>Masih merasakan sakit setelah 7 hari penggunaan (atau 5 hari jika merawat anak).</li></ul>

MIMS. https://www.mims.com/indonesia/drug/info/paracetamol?mtype=generic
Diakses pada 18 Agustus 2020

MIMS. https://www.mims.com/indonesia/drug/info/alphamol
Diakses pada 18 Agustus 2020

WebMD. https://www.webmd.com/drugs/2/drug-362/acetaminophen-oral/details
Diakses pada 18 Agustus 2020

Drugs. https://www.drugs.com/acetaminophen.html
Diakses pada 18 Agustus 2020

MedlinePlus. https://medlineplus.gov/druginfo/meds/a681004.html
Diakses pada 18 Agustus 2020

Rxlist. https://www.rxlist.com/consumer_acetaminophen_tylenol/drugs-condition.htm
Diakses pada 18 Agustus 2020

Medicenet. https://www.medicinenet.com/acetaminophen/article.htm
Diakses pada 18 Agustus 2020

Bagikan
Share Facebook
SHare Twitter
Share whatsapp
Share Email