Alpentin Kapsul 300 mg

09 Apr 2020| Maria Yuniar
Alpentin Kapsul 300 mg digunakan sebagai terapi tambahan untuk mengobati kejang sederhana dan kejang parsial kompleks.

Deskripsi obat

Alpentin Kapsul digunakan sebagai terapi tambahan untuk mengobati kejang sederhana dan kejang parsial kompleks terutama kejang umum sekunder tonik-klonik. Obat ini termasuk dalam obat keras yang memerlukan resep dokter. Obat ini mengandung gabapentin.

Alpentin Kapsul 300 mg
Golongan ObatObat kerasObat resep. Obat hanya boleh dibeli menggunakan resep dokter.
HETRp 433.125/box (300 mg)
Kemasan1 box isi 5 strip @ 10 kapsul (300 mg)
ProdusenActavis Indonesia

Indikasi (manfaat) obat

Terapi tambahan untuk mengembalikan kestabilan rangsangan sel saraf sehingga dapat mencegah atau mengatasi kejang baik kejang sederhana dan kejang parsial kompleks, terutama kejang umum sekunder tonik-klonik.

Komposisi obat

Tiap 1 kapsul: gabapentin 300 mg.

Dosis obat

Penggunaan obat harus sesuai petunjuk pada kemasan dan anjuran dokter

  • Dewasa dan anak-anak 12 tahun ke atas: 900-1800 mg/hari.
    Pada hari pertama diberikan 1 kali/hari, pada hari kedua diberikan 2 kali/hari dan pada hari ketiga diberikan 3 kali/hari. Setelah itu dosis dapat ditingkatkan hingga 1200 mg/hari.

Waktu maksimum antar dosis pada pemberian 3 kali/hari tidak boleh melebihi 12 jam. Jika pemberian alpentin dihentikan atau pemberian antikonvulsan alternatif ditambahkan ke terapi maka harus dilakukan secara bertahap selama minimal 1 minggu.

  • Pasien dengan gangguan fungsi ginjal:
    • Fungsi ginjal klirens kreatinin:
      • 60 ml/min ke atas: 400 mg sebanyak 3 kali/hari.
      • 30-60 ml/min: 300 mg sebanyak 2 kali/hari.
      • 15-30 ml/min: 300 mg sebanyak 1 kali/hari.
      • 15 ml/min ke bawah: 300 mg/hari.
  • Hemodialisis:
    • Dosis awal: 300-400 mg.
    • Dosis pemeliharaan: 200-300 mg/4 jam hemodialisis.

Aturan pakai obat

Dikonsumsi secara oral dengan atau tanpa makanan.

Efek samping obat

  • Umum: kelemahan, nyeri, kelelahan, penurunaan berat badan, bengkak wajah dan nyeri dada.
  • Sistem pencernaan: perut kembung.
  • Sistem limfatik: peradangan dan perdarahan pada pembuluh darah kecil (purpura).
  • Sistem neurologis: vertigo, hiperkinesia, penurunan atau kehilangan refleks.
  • Sistem pernapasan: bronkhitis, sinusitis, pneumonia.
  • Kulit dan adneksa: luka terbuka (laserasi), ruam melebar dengan benjolan tipis yang timbul (ruam makulopapular).
  • Sistem urogenital: infeksi saluran kemih.
  • Mata: gangguan penglihatan.
  • Reaksi laboratorium: meningkatkan kadar plasma obat antiepilepsi.

Perhatian Khusus

  • Wanita hamil.
  • Ibu menyusui.
  • Anak 12 tahun ke bawah.
  • Pasien lanjut usia.

Kontraindikasi (jangan dikonsumsi pada kondisi)

Pasien yang hipersensitif terhadap gabapentin.

Interaksi obat (jangan digunakan bersamaan dengan)

Antasida.

Sesuai kemasan per Februari 2020

Bagikan
Share Facebook
SHare Twitter
Share whatsapp
Share Email