Alluric Tablet

27 Okt 2020
Alluric tablet adalah obat untuk mengatasi kadar asam urat yang tinggi dalam darah.

Deskripsi obat

Alluric tablet adalah obat untuk mengobati dan mencegah kadar asam urat yang tinggi dalam darah dan mencegah terbentuknya batu ginjal. Obat ini merupakan obat keras yang harus menggunakan resep dokter. Alluric tablet mengandung zat aktif allopurinol.

Alluric Tablet
Golongan ObatObat kerasObat resep. Obat hanya boleh dibeli menggunakan resep dokter.
Produk HalalYa
Kandungan utamaAllopurinol.
Kelas terapiHiperurisemia.
Klasifikasi obatInhibitor Xanthine Oxidase.
Kemasan1 box isi 5 strip @ 10 tablet (100 mg; 300 mg)
ProdusenHexpharm

Informasi zat aktif

Allopurinol menghambat xanthine oksidase, enzim yang mengkatalisis konversi hipoksantin menjadi xantin kemudian menjadi asam urat. Kerjanya pada katabolisme purin, mengurangi produksi asam urat tanpa mengganggu biosintesis purin vital.

Berdasarkan proses kerja obat dalam tubuh, bromheksin hidroklorida diketahui memiliki status:

  • Absorpsi: Diserap dengan cepat dari saluran pencernaan (hingga 90%). Ketersediaan hayati: sekitar 49-53%. Waktu puncak konsentrasi plasma: 1,5 jam untuk allopurinol dan 4,5 jam untuk oxipurinol.
  • Distribusi: Didistribusikan secara seragam dalam total air jaringan kecuali untuk otak. Melintasi plasenta dan memasuki ASI
  • Metabolisme: Metabolisme cepat menjadi oksipurinol (metabolit aktif)
  • Ekskresi: Terutama melalui urin (sekitar 70% sebagai oxipurinol, kira-kira 10% sebagai allopurinol); sisanya melalui feses (sekitar 20%). Waktu paruh eliminasi: Kira-kira 1-2 jam (allopurinol); sekitar 15 jam ke atas (oxipurinol).

Indikasi (manfaat) obat

  • Mengobati kadar asam urat yang tinggi dalam darah (hiperurisemia).
  • Menurunkan kadar asam urat yang tinggi (hiperurisemia) akibat pengobatan kanker.
  • Mengatasi batu saluran kemih.

Allopurinol digunakan untuk mengobati asam urat dan batu ginjal jenis tertentu. Obat ini juga digunakan untuk mencegah peningkatan kadar asam urat pada pasien yang menjalani kemoterapi. Pasien-pasien ini dapat mengalami peningkatan kadar asam urat karena pelepasan asam urat dari sel-sel kanker. Allopurinol adalah obat asam urat bekerja dengan cara menurunkan kadar asam urat melalui mekanisme penghambat xanthine oxidase, enzim xanthine oxidase ini bekerja dengan menghambat hipoksantin menjadi xanthine dan selanjutnya menjadi asam urat. Peningkatan kadar asam urat dapat menyebabkan masalah asam urat dan ginjal.

Komposisi obat

  • Alluric tablet 100 mg: allopurinol 100 mg.
  • Alluric tablet 300 mg: allopurinol 300 mg.

Dosis obat

Penggunaan obat harus sesuai petunjuk pada kemasan dan anjuran dokter

Dewasa:

  • Hiperurisemia:
    • Dosis awal: 100 mg/hari.
    • Perawatan:
      • Ringan: 100-300 mg/hari.
      • Cukup parah: 600 mg/hari.
    • Dosis maksimal: 900 mg/hari. Dosis 300 mg ke atas harus dikonsumsi dalam dosis terbagi.
  • Hiperurisemia akibat pengobatan kanker: 600-800 mg/hari dalam dosis terbagi, dikonsumsi selama 2-3 hari sebelum dilakukan pengobatan kanker.
  • Batu saluran kemih: 200-300 mg/hari dalam dosis tunggal atau terbagi.

Aturan pakai obat

Sebaiknya dikonsumsi sesudah makan.

Efek samping obat

  • Rasa tidak nyaman pada perut (dispepsia).
  • Demam.
  • Nyeri sendi.
  • Nyeri otot.
  • Sakit kepala.
  • Penurunan jumlah sel darah putih (leukopenia).
  • Tingginya kadar eosinofil dalam darah (eosinofilia).
  • Penurunan kadar trombosit dalam darah (trombositopenia).
  • Gagal ginjal.
  • Mual.
  • Muntah.
  • Diare.
  • Nyeri pada perut.
  • Kesemutan (parestesia).
  • Kelelahan.
  • Gatal pada sebagian atau seluruh tubuh (pruritus).
  • Kerontokan rambut (alopecia).
  • Kelainan serius pada kulit, serta lapisan bola mata, dalam mulut, dubur, dan alat kelamin (sindrom Stevens-Johnson). Sindrom Stevens-Johnson adalah efek samping langka dari allopurinol yang ditandai dengan gejala seperti flu, diikuti oleh ruam merah atau ungu yang menyebar, dan membentuk lepuh. Kulit yang terkena akhirnya mati dan mengelupas dapat terjadi dalam 8 minggu pertama penggunaan allopurinol, atau ketika dosis ditingkatkan terlalu cepat. Ini juga dapat terjadi jika allopurinol dihentikan tiba-tiba selama beberapa hari dan kemudian dimulai kembali dengan dosis yang sama seperti sebelumnya. Hentikan penggunaan obat ini secara perlahan.

Perhatian Khusus

  • Pasien dengan gangguan penyimpanan zat besi termasuk penyakit ketika kadar zat besi di dalam tubuh terlalu berlebihan (hematokromatosis).
  • Pasien dengan gangguan tiroid.
  • Pasien yang mengalami serangan asam urat akut.
  • Pasien yang menggunakan allopurinol (300-600 mg) bersamaan dengan merkaptopurin atau azatioprin.
  • Pasien dengan gangguan ginjal atau hati.
  • Wanita hamil dan ibu menyusui.
  • Anak-anak.

Kategori kehamilan

Kategori C: Belum terdapat penelitian terkontrol untuk penggunaan alluric tablet pada ibu hamil, namun ada efek samping yang mungkin dapat mengganggu perkembangan dan pertumbuhan janin. Oleh karena itu, penggunaannya pada ibu hamil hanya dapat dilakukan jika manfaat yang diberikan melebihi risiko yang mungkin timbul pada janin. Konsultasikan penggunaan obat ini dengan dokter sebelum digunakan.

Kontraindikasi (jangan dikonsumsi pada kondisi)

Pasien yang memiliki alergi terhadap komponen obat ini.

Interaksi obat (jangan digunakan bersamaan dengan)

  • Aziatiopirin dan merkaptopurin.
    Allopurinol dapat mengurangi metabolisme aziatiopirin dan merkaptopurin sehingga meningkatkan risiko terjadinya kerusakan sumsum tulang yang parah.
  • Dikumarol, klorpropamid, dan vidarabin.
    Allopurinol dapat memperpanjang waktu paruh dari obat-obat di atas.
  • Siklosporin.
    Allopurinol dapat meningkatkan kadar siklosporin.
  • Diuretik tiazid.
    Allopurinol dapat meningkatkan risiko alergo [ada pasien yang mengalami penurunan fungsi ginjal.
  • Teofilin.
    Allopurinol dapat menghambat metabolisme teofilin.

Apa yang harus dilakukan jika ada dosis terlewat?

  • Masih dekat dengan jadwal sebelumnya.
    Jika masih dekat dengan jadwal minum obat sebelumnya, segera konsumsi obat sesuai dosis yang terlewat.
  • Sudah mendekati jadwal berikutnya.
    Jika sudah mendekati jadwal selanjutnya, maka dosis yang terlewat dapat diabaikan dan lanjutnya konsumsi obat sesuai jadwal berikutnya.
  • Jangan menggandakan dosis yang terlewat.
    Jangan mengonsumsi total dosis antara yang terlewat dan dosis berikutnya, kecuali dianjurkan lain oleh dokter Anda.
  • Sering lupa mengonsumsi obat.
    Jika sering lupa untuk mengonsumsi obat, cobalah untuk menggunakan pengingat (alarm) sesuai jadwal minum obat atau meminta bantuan orang lain untuk membantu mengingatkan jadwal minum obat Anda. Selain itu, alternatif lainnya yaitu menggunakan kotak obat harian yang sesuai dengan kebutuhan Anda.

Kapan perlu menghentikan penggunaan dan menghubungi dokter?

Hentikan penggunaan dan hubungi dokter jika Anda mengalami:

  • Gejala flu, nyeri sendi, mudah memar, dan perdarahan yang tidak biasa.
  • Nyeri ketika buang air kecil atau terdapat darah dalam urine.
  • Penurunan frekuensi dan jumlah urine.
  • Mati rasa, kesemutan, dan nyeri terbakar.
  • Gejala asam urat yang memburuk, atau
  • Terjadinya masalah hati yang ditandai dengan kehilangan nafsu makan, penurunan berat badan, sakit perut (sisi kanan atas), gatal, urine berwarna gelap, feses berwarna tanah liat, penyakit kuning atau menguningnya kulit atau mata.

MIMS. https://www.mims.com/indonesia/drug/info/allopurinol
Diakses pada 27 Juli 2020

Nhs. https://www.nhs.uk/medicines/allopurinol/
Diakses pada 27 Juli 2020

Medline Plus. https://medlineplus.gov/druginfo/meds/a682673.html
Diakses pada 27 Juli 2020

WebMD. https://www.webmd.com/drugs/2/drug-8610/allopurinol-oral/details
Diakses pada 27 Juli 2020

Bagikan
Share Facebook
SHare Twitter
Share whatsapp
Share Email