Allopurinol

08 Mar 2023| Nurul Rafiqua
Ditinjau oleh dr. Karlina Lestari
Allopurinol digunakan untuk mengobati kadar asam urat yang tinggi di dalam darah

Allopurinol digunakan untuk mengobati kadar asam urat yang tinggi di dalam darah

Daftar merek obat yang beredar di Indonesia

Allopurinol Mersifarma, Puricemia, Zyloric, Decasurik, Sinoric, Alluric, Alofar, Isoric, Linogra, Ponuric, Rinolic 100, Urica, Uroquad, Alodan, Benoxuric, Licoric, Nilapur, Pritanol, Tylonic, Uricnol, Xanturic, Allopurinol Landson, Allopurinol Hexpharm

Deskripsi obat

Allopurinol adalah obat untuk mengobati kadar asam urat yang tinggi di dalam darah dan jenis batu ginjal tertentu.

Jika tubuh membuat terlalu banyak asam urat atau ginjal tidak dapat menyaring asam urat tersebut dengan baik, asam urat dapat menumpuk. Penumpukan tersebut menimbulkan pembentukan kristal kecil dan tajam di sekitar persendian.

Selain itu, obat ini juga digunakan untuk mencegah peningkatan asam urat pada pasien yang menjalani kemoterapi untuk mengobati kanker. Saat melakukan kemoterapi, sel kanker akan melepaskan asam urat. Kadar asam urat yang meningkat dan berlebihan dapat menyebabkan penyakit asam urat (gout) dan ginjal.

Obat ini termasuk ke dalam golongan obat penghambat xanthine-oxidase yang bekerja dengan menurunkan kadar asam urat dalam darah.

Allopurinol (Alopurinol)
Golongan

Kelas terapi : Hiperurisemia Klasifikasi obat : Inhibitor xanthine oxidase

Kategori obat

Obat resep

Bentuk sediaan obat

Tablet, kaplet, infus

Dikonsumsi oleh

Dewasa dan anak-anak

Kategori kehamilan dan menyusui

Kategori C: Penelitian pada hewan menunjukkan efek samping terhadap janin dan tidak ada penelitian terkontrol pada wanita; atau belum ada penelitian pada wanita hamil maupun hewan. Obat hanya dapat diberikan jika manfaatnya lebih besar daripada risiko yang mungkin timbul pada janin.

Dosis obat

Dosis setiap orang pasti berbeda-beda. Pastikan untuk selalu berkonsultasi dengan dokter sebelum menggunakan atau mengonsumsi obat.

Infus

Hiperurisemia akibat terapi keganasan atau kanker

  • Dewasa: 200-400 mg/m2 setiap hari sebagai infus tunggal atau dalam dosis terbagi pada interval 6-8 atau 12-jam, dimulai 1-2 hari sebelum dilakukannya pengobatan kanker. Dosis maksimal sebanyak 600 mg/hari.
  • Anak-anak:
    • 10 tahun ke bawah: 200 mg/m2 per hari sebagai dosis awal
    • 10 tahun ke atas: 200-400 mg/m2 setiap hari. Dosis dapat diberikan sebagai infus tunggal atau dalam dosis terbagi pada interval 6, 8, atau 12 jam, dimulai 1-2 hari sebelum dilakukannya pengobatan kanker. Dosis maksimal sebanyak 600 mg/hari

Oral

Hiperurisemia

  • Dewasa: 100 mg/hari sebagai dosis awal, kemudian disesuaikan dengan efektivitas serum urat

    • Dosis pemeliharaan: 100-200 mg/hari
    • Kondisi ringan: 300-600 mg/hari
    • Kondisi cukup berat: 700-900 mg/hari
    • Dosis maksimal: 900 mg/hari

Dosis lebih dari 300 mg setiap hari harus diberikan dalam dosis terbagi.

Hiperurisemia akibat pengobatan keganasan atau kanker

  • Dewasa: 600-800 mg/hari dalam dosis terbagi, 2-3 hari sebelum dilakukannya pengobatan kanker.
  • Anak-anak:
    • 6 tahun ke bawah: 150 mg/hari
    • 6-10 tahun: 300 mg/hari
    • Dosis alternatif 15 tahun ke bawah: 10-20 mg/kgBB/hari.
    • Dosis maksimal: 400 mg/hari

Batu saluran kemih (kalsium oksalat) berulang

  • Dewasa: 200-300 mg/hari dalam dosis tunggal atau terbagi

Petunjuk umum konsumsi

  • Oral: Dikonsumsi sesuai petunjuk dokter atau petunjuk penggunaan
  • Infus: Dilakukan dokter atau tenaga medis di bawah pengawasan dokter

 

Apa yang harus dilakukan jika ada dosis terlewat?

  • Masih dekat dengan jadwal sebelumnya
    Jika masih dekat dengan jadwal minum atau penggunaan obat sebelumnya, segera konsumsi atau gunakan obat sesuai dosis yang terlewat.
  • Sudah mendekati jadwal berikutnya
    Jika sudah mendekati jadwal selanjutnya, dosis yang terlewat dapat diabaikan dan lanjutkan mengonsumsi atau menggunakan obat sesuai jadwal berikutnya.
  • Jangan menggandakan dosis yang terlewat
    Jangan mengonsumsi atau menggunakan total dosis yang terlewat dan dosis berikutnya, kecuali atas anjuran dokter Anda.
  • Sering lupa mengonsumsi atau menggunakan obat
    Jika sering lupa menggunakan atau mengonsumsi obat, cobalah menggunakan pengingat (alarm) sesuai jadwal penggunaan atau minum obat atau mintalah bantuan orang lain mengingatkan jadwal minum obat Anda. Selain itu, alternatif lainnya yaitu menggunakan kotak obat harian sesuai kebutuhan Anda.

Efek samping obat

Pemakaian obat umumnya memiliki efek samping tertentu dan bersifat individual. Jika terjadi efek samping yang berlebih, harus segera ditangani oleh tenaga medis.

Allopurinol dapat menyebabkan efek samping yang meliputi: 

  • Sakit perut
    Cobalah istirahat agar lebih rileks. Makan dan minum secara perlahan dalam porsi sedikit, tetapi lebih sering dapat membantu mengurangi gejala. Kompres perut Anda menggunakan handuk hangat atau botol berisi air panas. Jika Anda sangat kesakitan, bicarakan dengan dokter atau apoteker.
  • Sakit kepala
    Istirahat dan minum banyak air. Jangan minum terlalu banyak alkohol. Mintalah apoteker merekomendasikan obat penghilang rasa sakit jika Anda membutuhkannya. Bicaralah dengan dokter Anda jika sakit kepala berlangsung lebih dari seminggu atau bertambah parah.
  • Diare
    Minum banyak air untuk menghindari dehidrasi. Bicaralah dengan apoteker jika Anda memiliki tanda-tanda dehidrasi, seperti buang air kecil lebih jarang dari biasanya atau urine berwarna gelap dan berbau menyengat. Jangan minum obat lain untuk mengobati diare tanpa berbicara dengan apoteker atau dokter.
  • Mual atau muntah
    Konsumsi makanan sederhana dan hindari makanan dengan rasa yang kuat, seperti pedas. Jika Anda sedang sakit, cobalah minum air sedikit demi sedikit untuk menghindari dehidrasi.
  • Ruam
    Minumlah obat antihistamin yang dapat Anda beli di apotek. Tanyakan kepada apoteker jenis obat antihistamin yang tepat untuk Anda. Jika ruam semakin parah atau tidak membaik setelah seminggu, hubungi dokter Anda.
  • Rasa tidak nyaman pada perut (dispepsia)
  • Kesemutan (parestesia)
  • Kelainan serius pada kulit, lapisan bola mata, mulut, dubur, dan alat kelamin (sindrom Stevens-Johnson)
  • Gatal pada sebagian atau seluruh tubuh (pruritus)
  • Penurunan jumlah sel darah putih (leukopenia)
  • Tingginya kadar eosinofil dalam darah (eosinofilia)
  • Penurunan kadar trombosit dalam darah (trombositopenia)
  • Kerontokan rambut (alopecia)
  • Nyeri sendi
  • Kelelahan
  • Nyeri otot
  • Gagal ginjal
  • Muntah
  • Nyeri pada perut
  • Demam

Perhatian Khusus

Beritahukan dan konsultasikan dengan dokter mengenai riwayat penyakit Anda sebelumnya, terutama bila Anda memiliki riwayat atau kondisi berikut: 

  • Mengemudi kendaraan atau menjalankan mesin
  • Kencing manis (diabetes melitus)
  • Tekanan darah tinggi (hipertensi)
  • Gangguan tiroid, ginjal, atau hati
  • Kehamilan dan menyusui
  • Anak-anak
  • Bayi

Hati-hati jika mengonsumsi obat ini dalam jangka panjang.

 

Penyimpanan

  • Tablet: Simpan pada suhu di bawah 15-30°C
  • Infus: Simpan pada suhu 20-25°C

 

Kapan perlu menghentikan penggunaan dan menghubungi dokter?

Hentikan penggunaan obat ini dan hubungi dokter jika Anda mengalami:

  • Sedikit atau tidak bisa buang air kecil
  • Gejala asam urat memburuk
  • Ruam pada kulit
  • Mati rasa, kesemutan, dan timbul rasa nyeri seperti terbakar
  • Gejala flu, nyeri sendi, mudah memar, dan perdarahan yang tidak biasa
  • Nyeri saat buang air kecil dan terdapat darah dalam urine
  • Masalah pada organ hati yang ditandai dengan kehilangan nafsu makan, penurunan berat badan, sakit perut pada sisi kanan atas, gatal, urine berwarna gelap, feses berwarna tanah liat, dan perubahan warna pada kulit atau mata menjadi kekuningan

 

Kontraindikasi 

Jangan menggunakan allopurinoljika mempunyai kondisi medis di bawah ini:

  • Alergi terhadap allopurinol atau obat golongan xanthine oxidase inhibitor lainnya
  • Masalah pada hati dan kerusakan ginjal dari sedang hingga berat
  • Dehidrasi atau kekurangan cairan tubuh
  • Gagal jantung kronis
  • Serangan asam urat akut

Interaksi obat (jangan digunakan bersamaan dengan)

Interaksi obat mungkin terjadi jika Anda menggunakan atau mengonsumsi beberapa obat secara bersamaan. Pastikan untuk selalu berkonsultasi dengan dokter Anda sebelum menggunakannya. Bila perlu, dokter mungkin akan mengurangi dosis atau mengganti obat dengan alternatif obat lainnya.

Mengonsumsi allopurinol dengan obat lain secara bersamaan dapat menyebabkan beberapa interaksi yang meliputi:

  • Obat penghambat pembekuan darah (antikoagulan), seperti dicumarol dan warfarin
    Penggunaan allopurinol dapat meningkatkan risiko perdarahan jika dikonsumsi bersama obat antikoagulan.
  • Obat golongan tiazid dan diuretik, yaitu obat untuk meningkatkan pengeluaran air seni
    Penggunaan allopurinol bersama obat di atas dapat meningkatkan risiko alergi.
  • Captopril
    Penggunaan allopurinol bersama captopril dapat meningkatkan risiko toksisitas atau keracunan.
  • Azathioprine dan mercaptopurine
    Mengonsumsi azathioprine dengan allopurinol dapat meningkatkan efek samping, seperti demam, menggigil, sakit tenggorokan, nyeri tubuh dan otot, lemas, mudah memar atau berdarah, seriawan, urine berwarna gelap, mual parah, muntah, dan diare.
  • Klorpropamid
    Penggunaan bersama obat di atas dapat meningkatkan risiko terjadinya penurunan kadar gula darah dalam tubuh (hipoglikemia).
  • Lisinopril
    Penggunaan lisinopril dengan allopurinol dapat menyebabkan reaksi alergi parah.

Informasi yang diberikan bukan sebagai pengganti konsultasi medis langsung dengan dokter, atau mengarahkan pemakaian obat dengan merek tertentu. Pemakaian obat harus dengan resep dokter. Ketersediaan obat tergantung pada indikasi yang disetujui Badan Pengawas Obat dan Makanan (BPOM).

MIMS. https://www.mims.com/indonesia/drug/info/allopurinol?mtype=generic
Diakses pada 27 Juli 2022
 
WebMD. https://www.webmd.com/drugs/2/drug-8610/allopurinol-oral/details
Diakses pada 27 Juli 2022
 
NHS. https://www.nhs.uk/medicines/allopurinol/
Diakses pada 27 Juli 2022
 
Health Navigator. https://www.healthnavigator.org.nz/medicines/a/allopurinol/
Diakses pada 27 Juli 2022
 
Versusarthritis. https://www.versusarthritis.org/about-arthritis/treatments/drugs/allopurinol/
Diakses pada 27 Juli 2022
 
Rxlist. https://www.rxlist.com/consumer_allopurinol_zyloprim_aloprim/drugs-condition.htm
Diakses pada 27 Juli 2022
 
Healthline. https://www.healthline.com/health/allopurinol-oral-tablet#about
Diakses pada 27 Juli 2022
 
MedlinePlus. https://medlineplus.gov/druginfo/meds/a682673.html
Diakses pada 27 Juli 2022
 
Drugs. https://www.drugs.com/allopurinol.html
Diakses pada 27 Juli 2022
 
WebMD. https://www.webmd.com/drugs/2/drug-8610/allopurinol-oral/details
Diakses pada 27 Juli 2022
Bagikan
Share Facebook
SHare Twitter
Share whatsapp
Share Email