Aldapres Tablet 2,5 mg

27 Okt 2020
no-image-drug

Deskripsi obat

Aldapres tablet adalah obat yang digunakan untuk mengatasi penyakit tekanan darah tinggi (hipertensi) dan penumpukan cairan dalam tubuh (edema). Obat ini merupakan obat keras yang harus menggunakan resep dokter. Aldapres tablet mengandung zat aktif indapamid.
Aldapres Tablet 2,5 mg
Golongan ObatObat kerasObat resep. Obat hanya boleh dibeli menggunakan resep dokter.
Produk HalalYa
Kandungan utamaIndapamid.
Kelas terapiDiuretik.
Klasifikasi obatSulfonamide dan indoline.
Kemasan1 box isi 6 strip @ 10 tablet (2,5 mg)
ProdusenActavis

Informasi zat aktif

Indapamid atau golongan obat diuretik yang biasanya digunakan utnuk pengobatan hipertensi, edema, bahkan gagal jantung bekerja dengan membuang air dan garam ekstra melalui urin. Hal tersebut menyebabkan penurunan pembengkakan karena penumpukan cairan dan tekanan darah tinggi dalam diatasi. Bedasarkan proses kerja obat dalam tubuh, indapamid diketahui memiliki status:

  • Absorpsi: Diabsorbsi secara cepat dan sempurna dari saluran pencernaan. Puncak kadar plasma yang dicapai dalam waktu 2-2,5 jam.
  • Distribusi: Terdistribusi secara luas, secara istimewa dan reversibel terikat pada eritrosit.
  • Metabolisme: Dimetabolisme secara ekstensif di hati.
  • Ekskresi: Diekskresi melalui urin sebanyak 60-70% dalam bentuk metabolit. 5-7% sebagai bentuk obat tidak berubah, melalui feses 16-23% dan waktu paruh eliminasi adalah 14 jam.

Indikasi (manfaat) obat

Mengatasi:

Indapamid adalah obat diuretik yang bekerja meningkatkan ekskresi natrium dan air melalui urin dengan menghambat reabsorpsi natrium di tubulus pengencer kortikal nefron, sehingga mengurangi edema, dapat terjadi akibat vasodilatasi arteriol langsung melalui blokade saluran kalsium, dan mengurangi natrium total tubuh.

Komposisi obat

Indapamid 2,5 mg.

Dosis obat

Penggunaan obat harus sesuai petunjuk pada kemasan dan anjuran dokter

Dewasa:

  • Tekanan darah tinggi (hipertensi): 1,25 mg-2,5 mg/hari sebagai terapi tunggal atau kombinasi dengan obat antihipertensi lain.
  • Penumpukan cairan dalam tubuh (edema): 2,5 mg/hari, dosis dapat ditingkatkan hingga 5 mg setelah satu minggu jika dibutuhkan.

Aturan pakai obat

Dikonsumsi dengan atau tanpa makanan.

Efek samping obat

  • Buang air kecil lebih sering dari biasanya.
    Jika Anda mengalami hal tersebut tidak perlu khawatir atau jika tidak nyaman untuk Anda, ubahlah waktu Anda dalam mengonsumsi indapamid menjadi waktu yang lebih cocok untuk Anda asalkan tidak lebih dari jam 4 sore. Jika buang air kecil masih menjadi masalah bagi Anda, segera bicarakan dengan apoteker atau dokter Anda.
  • Ruam kulit ringan.
    Cobalah untuk mengonsumsi antihistamin yang dapat dibeli diapotek serta tanyakan kepada apoteker Anda untuk mengetahui obat jenis apa yang cocok untuk Anda. Jika ruam kulit tidak kunjung sembuh, bicarakan kepada dokter Anda.
  • Mual.
    Cobalah untuk mengonsumsi indapamid setelah makan. Cobalah untuk mengonsumsi makanan yang sederhana dan hindari makanan yang berat atau pedas. Minumlah air atau mengonsumsi buah labu dalam jumlah kecil dalam waktu sesering mungkin agar Anda tidak mengalami dehidrasi. Bicarakan dengan dokter Anda jika efek samping terus berlanjut lebih dari seminggu.
  • Merasa kebingungan atau pusing.
    Cobalah untuk duduk atau berbaring hingga Anda merasa lebih baik. Jika Anda mulai merasa pusing, berbaringlah agar tidak pingsan. Jangan mengemudi atau menggunakan alat atau mesin saat Anda merasa pusing atau goyah.
  • Kehilangan nafsu makan (anoreksia).
  • Kesulitan buang air besar (konstipasi).

Perhatian Khusus

  • Pasien dengan gangguan ginjal.
  • Pasien dengan kondisi ketidakseimbangan cairan atau elektrolit.
  • Pasien dengan tingginya asam urat dalam darah (hiperurisemia).
  • Pasien dengan kadar gula darah tinggi (diabetes melitus).
  • Pasien dengan peradangan disebabkan oleh sistem kekebalan tubuh yang menyerang jaringannya sendiri (lupus eritematosus).
  • Wanita hamil.
  • Ibu menyusui.
  • Lansia.

Kategori kehamilan

Kategori B: Penelitian tidak menemukan efek malformasi atau efek yang mengganggu perkembangan janin pada trimester pertama dan selanjutnya. Studi pada reproduksi hewan telah membuktikan tingkat keamanan obat ini.

Kontraindikasi (jangan dikonsumsi pada kondisi)

  • Pasien dengan gangguan ginjal sehingga pasien tidak dapat memproduksi urin (anuria).
  • Pasien dengan gangguan hati yang berat.

Interaksi obat (jangan digunakan bersamaan dengan)

  • Litium.
    Mengonsumsi litium dengan indapamide dapat menyebabkan penumpukan litium di tubuh Anda sehingga meningkatkan risiko efek berbahaya.
  • Akarbose, asetoheksamid, albiglutid, indapamid.
    Indapamide dapat mengganggu kontrol glukosa darah dan mengurangi efektivitas obat diabetes lainnya. Pantau kadar gula darah Anda dengan cermat.
  • Asebutolol, aldesleukin, alfentanil, alprazolam,
    Penggunaan indapamid bersama obat tersebut dapat menurunkan tekanan darah dan memperlambat detak jantung Anda. Hal ini dapat menyebabkan pusing, atau perasaan seperti Anda akan pingsan, lemas, pingsan, detak jantung cepat atau tidak teratur, atau kehilangan kendali glukosa darah.
  • Albuterol.
    Penggunaan indapamid bersama dengan albuterol dapat meningkatkan risiko penurunan kadar kalium dalam darah (hipokalemia). Pada kasus yang parah, hipokalemia dapat menyebabkan kelemahan otot, kelumpuhan, kesulitan bernapas dan menelan (akibat kelumpuhan otot), dan irama jantung yang tidak teratur.
  • Amiodaron.
    Penggunaan amiodaron bersama dengan indapamid dapat meningkatkan risiko irama jantung tidak teratur yang mungkin serius. Jika dokter Anda meresepkan obat-obatan ini bersama-sama, Anda mungkin memerlukan pemantauan rutin kadar elektrolit (magnesium, kalium) serta tes lain untuk menggunakan kedua obat tersebut dengan aman.

Apa yang harus dilakukan jika ada dosis terlewat?

  • Masih dekat dengan jadwal sebelumnya.
    Jika masih dekat dengan jadwal minum obat sebelumnya, segera konsumsi obat sesuai dosis yang terlewat.
  • Sudah mendekati jadwal berikutnya.
    Jika sudah mendekati jadwal selanjutnya, maka dosis yang terlewat dapat diabaikan dan lanjutnya konsumsi obat sesuai jadwal berikutnya.
  • Jangan menggandakan dosis yang terlewat.
    Jangan mengonsumsi total dosis antara yang terlewat dan dosis berikutnya, kecuali dianjurkan lain oleh dokter Anda.
  • Sering lupa mengonsumsi obat.
    Jika sering lupa untuk mengonsumsi obat, cobalah untuk menggunakan pengingat (alarm) sesuai jadwal minum obat atau meminta bantuan orang lain untuk membantu mengingatkan jadwal minum obat Anda. Selain itu, alternatif lainnya yaitu menggunakan kotak obat harian yang sesuai dengan kebutuhan Anda.

Kapan perlu menghentikan penggunaan dan menghubungi dokter?

  • Reaksi kulit yang parah termasuk bengkak, gatal melepuh, dan gejala mirip flu dengan suhu tubuh tinggi (38°C ke atas).
  • Sakit perut yang parah yang berkembang tiba-tiba, merasa atau sakit, diare, gangguan pencernaan, suhu tubuh tinggi, kulit atau bagian putih mata menguning, dan nyeri atau pembengkakan perut.
    Jika Anda hal tersebut, hentikan penggunaan obat ini dan segera konsultasikan ke profesional kesehatan Anda sebab hal tersebut bisa menjadi tanda pankreatitis.
  • Mual, kebingungan, urin berwarna gelap, feses berwarna pucat, kelelahan dan kehilangan nafsu makan.
    Jika Anda hal tersebut, hentikan penggunaan obat ini dan segera konsultasikan ke profesional kesehatan Anda sebab hal tersebut bisa menjadi tanda penyakit hati.

MIMS. https://www.mims.com/indonesia/drug/info/indapamide?mtype=generic
Diakses pada 26 Agustus 2020

Nhs. https://www.nhs.uk/medicines/indapamide/
Diakses pada 26 Agustus 2020

Drugs. https://www.drugs.com/drug-interactions/indapamide-index.html
Diakses pada 26 Agustus 2020

MedlinePlus. https://medlineplus.gov/druginfo/meds/a684062.html
Diakses pada 26 Agustus 2020

Bagikan
Share Facebook
SHare Twitter
Share whatsapp
Share Email