Acetram Tablet

18 Jun 2020| Dina Rahmawati
Acetram tablet digunakan untuk meredakan nyeri sedang hingga berat.

Deskripsi obat

Acetram tablet digunakan untuk meredakan nyeri sedang hingga berat. Obat ini merupakan obat keras yang harus menggunakan resep dokter. Acetram tablet mengandung zat aktif tramadol dan parasetamol.

Acetram Tablet
Golongan ObatObat kerasObat resep. Obat hanya boleh dibeli menggunakan resep dokter.
HETRp 69.000/box per Juni 2020
Kemasan1 box isi 1 strip @ 10 tablet
ProdusenPrima Medika Laboratories

Indikasi (manfaat) obat

  • Meringankan nyeri akut dan kronik.
  • Meredakan nyeri sedang hingga berat.
  • Dilakukan untuk melakukan diagnostik atau terapeutik yang menyakitkan.
  • Mengatasi nyeri pasca operasi.
  • Pengobatan olahraga dan rehabilitasi.

Komposisi obat

  • Tramadol 37,5 mg.
  • Parasetamol 325 mg.

Dosis obat

Penggunaan obat harus sesuai petunjuk pada kemasan dan anjuran dokter

  • Meredakan nyeri:
    • Dosis umum: 1-2 tablet/4-6 jam.
    • Dosis maksimal: 8 tablet/hari.
  • Pasien penderita dengan klirens kreatinin 30 ml/menit ke bawah: maksimal 2 tablet/12 jam.

Aturan pakai obat

Dapat dikonsumsi dengan atau tanpa makanan.

Efek samping obat

  • Mual.
  • Pusing.
  • Penurunan kesadaran (somnolen).
  • Nyeri pada perut.
  • Kehilangan nafsu makan (anoreksia).
  • Kelemahan.
  • Kesulitan buang air besar (konstipasi).
  • Mulut kering.
  • Diare.
  • Perasaan gembira yang berlebihan (euforia).
  • Sakit kepala.
  • Kemerahan pada muka.
  • Gangguan kesulitan tidur (insomnia).
  • Gatal pada sebagian atau seluruh tubuh (pruritus).
  • Gangguan gemetar yang tidak bisa dikendalikan (tremor).
  • Muntah.
  • Gangguan pernapasan.
  • Denyut nadi melemah.
  • Kejang.
  • Gangguan menstruasi.

Perhatian Khusus

  • Pasien penderita gangguan ginjal.
  • Wanita hamil dan ibu menyusui.
  • Pasien penderita gagal hati.
  • Pasien penderita peradangan hati (hepatitis).
  • Pasien penderita kekurangan suplai darah ke jantung (iskemia miokard).
  • Pasien yang mengalami sulit bernapas akibat terjadinya penumpukan cairan di dalam kantong paru-paru (edema paru).
  • Dapat menyebabkan ketegantungan.
  • Pasien penderita depresi pernapasan.
  • Pasien penderita gangguan fungsi adrenal.
  • Hindari penghentian terapi secara tiba-tiba atau mendadak.
  • Lakukan pemantauan depresi pernapasan pada 24-72 jam pertama memulai terapi.

Kontraindikasi (jangan dikonsumsi pada kondisi)

  • Pasien yang memiliki alergi terhadap komponen obat ini.
  • Anak-anak 12 tahun ke bawah.
  • Pasien penderita depresi pernapasan.
  • Pasien penderita asma akut atau parah.
  • Pasien yang mengalami penyumbatan (obstruksi) pada saluran pencernaan.
  • Pasien yang mengonsumsi obat penghambat monoamin oksidase atau mengonsumsi monoamin oksidase selama 14 hari terakhir.
  • Pasien yang mengalami intoksikasi alkohol akut.
  • Pasien yang mengonsumsi obat hipnotik.
  • Pereda nyeri (analgesik) yang bekerja secara sentral, opiat atau obat psikotropik.

Interaksi obat (jangan digunakan bersamaan dengan)

  • Penghambat monoamin oksidase non selektif.
  • Alkohol.
  • Karbamazepin.
  • Agonis-antagonis opiat.
  • Alvimopan.
  • Prokarbazin.
  • Rasagilin.
  • Safinamid.
  • Selegilin.

MIMS. https://www.mims.com/indonesia/drug/info/acetram?type=brief&lang=id
Diakses pada 15 Juni 2020

Medscape. https://reference.medscape.com/drug/ultracet-tramadol-acetaminophen-343353#0
Diakses pada 15 Juni 2020

Drugs. https://www.drugs.com/cdi/acetaminophen-and-tramadol.html
Diaskes pada 15 Juni 2020

Bagikan
Share Facebook
SHare Twitter
Share whatsapp
Share Email