Acetazolamide

08 Mar 2023| Nurul Rafiqua
Ditinjau oleh dr. Karlina Lestari
Acetazolamide digunakan untuk mengobati glaukoma atau peningkatan tekanan pada mata

Acetazolamide digunakan untuk mengobati glaukoma atau peningkatan tekanan pada mata

Daftar merek obat yang beredar di Indonesia

Acetazolamid, Glauseta

Deskripsi obat

Acetazolamide adalah obat yang digunakan untuk mengobati glaukoma, yaitupeningkatan tekanan pada mata akibat cairan mata yang menumpuk karena tersumbat. Kondisi ini dapat menyebabkan hilangnya penglihatan secara bertahap. 

Acetazolamide bekerja dengan cara mengurangi penumpukan cairan tertentu dalam tubuh dengan menghambat aktivitas protein karbonat anhidrase, suatu protein yang berkontribusi pada retensi (penumpukan) cairan. 

Oleh sebab itu, obat ini tidak hanya digunakan dalam pengobatan glaukoma, tapi juga dapat mengatasi kondisi pembengkakan akibat penumpukan cairan dalam tubuh (edema). Acetazolamide juga memiliki sifat diuretik yang dapat meningkatkan pengeluaran urine pada penderita gagal jantung kongestif.

Selain untuk mengobati penyakit,  obat ini juga digunakan untuk mengurangi keparahan dan durasi berbagai gejala seperti, sakit perut, sakit kepala, sesak napas, pusing, mengantuk, dan kelelahan. 

Tidak hanya itu, obat ini juga digunakan untuk mengobati jenis kejang tertentu, serta mengobati dan mencegah altitude sickness, yaitu kumpulan gejala klinis yang terjadi ketika seseorang mendaki ke tempat tinggi terlalu cepat. .

Acetazolamide (Asetazolamid)
Golongan

Kelas terapi: Antiglaukoma, antikonvulsan, dan diuretik Klasifikasi obat: Penghambat karbonat anhidrase

Kategori obat

Obat resep

Bentuk sediaan obat

Tablet, kapsul, intravena

Dikonsumsi oleh

Dewasa

Kategori kehamilan dan menyusui

Kategori C: Penelitian pada hewan menunjukkan efek samping terhadap janin dan tidak ada penelitian terkontrol pada wanita; atau belum ada penelitian pada wanita hamil maupun hewan. Obat hanya dapat diberikan jika manfaatnya lebih besar daripada risiko yang mungkin timbul pada janin.

Dosis obat

Dosis setiap orang berbeda-beda. Pastikan selalu berkonsultasi dengan dokter sebelum menggunakan atau mengonsumsi obat.

Intravena 

Tambahan pada glaukoma sudut terbuka dan perawatan sebelum operasi glaukoma sudut tertutup

  • Dewasa: 250-1.000 mg/hari, dapat diberikan dalam dosis terbagi dengan jumlah lebih dari 250 mg/hari

Meningkatkan frekuensi berkemih (diuresis) dan pembengkakan (edema)

  • Dewasa:
    • Retensi atau penumpukan cairan pada gagal jantung kongestif dan edema akibat obat: 250-375 mg sekali sehari atau pada hari-hari yang diresepkan
    • Pembengkakan akibat penumpukan cairan yang berhubungan dengan menstruasi: 125-375 mg sebagai dosis harian tunggal

Epilepsi

  • Dewasa: Sebagai terapi tunggal atau tambahan dengan antiepilepsi lain sebanyak 250-1.000 mg sehari dalam dosis terbagi
  • Anak-anak: 8-30 mg/kg sehari dalam dosis terbagi. Dosis maksimal yang dapat diberikan sebanyak 750 mg/hari

 

Oral

Epilepsi

  • Dewasa: Sebagai terapi tunggal atau tambahan dengan antiepilepsi lain sebanyak 250-1.000 mg sehari dalam dosis terbagi
  • Anak-anak: 8-30 mg/kg sehari dalam dosis terbagi. Dosis maksimal yang dapat diberikan sebanyak 750 mg/hari.

Diuresis dan edema

  • Dewasa:
    • Retensi cairan pada gagal jantung kongestif dan edema akibat obat: 250-375 mg sekali sehari atau pada hari-hari yang diresepkan. 
    • Pembengkakan akibat penumpukan cairan yang berhubungan dengan menstruasi: 125-375 mg sebagai dosis harian tunggal

Tambahan terapi pada glaukoma sudut terbuka dan perawatan sebelum operasi glaukoma sudut tertutup

  • Dewasa: 250-1.000 mg/hari, diberikan dalam dosis terbagi untuk jumlah di atas 250 mg/hari. Untuk Acetazolamide dalam bentuk extended-release dosis diberikan sebanyak 500 mg dalam dua kali sehari.

Pencegahan altitude sickness

Dewasa: 500-1.000 mg setiap hari dalam dosis terbagi.

Petunjuk umum konsumsi

Selalu ikuti anjuran dari dokter atau baca petunjuk di kemasan Acetazolamide sebelum penggunaan.

Acetazolamide dalam bentuk injeksi biasanya akan disuntikkan langsung oleh dokter atau tenaga medis di bawah pengawasan dokter.

Sementara Acetazolamide dalam bentuk tablet atau kapsul disarankan untuk dikonsumsi bersamaan ketika Anda makan makanan utama untuk mencegah efek mual sehabis meminum obat ini. 

Minumlah Acetazolamide dengan segelas penuh air putih dengan menelannya utuh. Jika Anda menggunakan bentuk acetazolamide dalam bentuk extended-release jangan menghancurkan atau mengunyah kapsulnya.

Selalu minum Acetazolamide pada waktu yang sama setiap harinya. Hal ini dapat membantu acetazolamide bekerja dengan seimbang pada tubuh. Dikarenakan acetazolamide cenderung menyebabkan buang air kecil lebih sering, disarankan untuk tidak meminumnya dekat dengan waktu tidur agar tidak mengganggu tidur.  

Jika Anda menggunakan Acetazolamide untuk mencegah altitude sickness, sebaiknya minum 1-2 hari sebelum pendakian, kemudian dilanjutkan setidaknya selama 2 hari saat berada di dataran tinggi.

 

Apa yang harus dilakukan jika ada dosis terlewat?

  • Masih dekat dengan jadwal sebelumnya
    Jika masih dekat dengan jadwal minum atau penggunaan obat sebelumnya, segera konsumsi atau gunakan obat sesuai dosis yang terlewat.
  • Sudah mendekati jadwal berikutnya
    Jika sudah mendekati jadwal selanjutnya, dosis yang terlewat dapat diabaikan dan lanjutkan mengonsumsi atau menggunakan obat sesuai jadwal berikutnya.
  • Jangan menggandakan dosis yang terlewat
    Jangan mengonsumsi atau menggunakan total dosis yang terlewat dan dosis berikutnya, kecuali atas anjuran dokter Anda.
  • Sering lupa mengonsumsi atau menggunakan obat
    Jika sering lupa menggunakan atau mengonsumsi obat, cobalah menggunakan pengingat (alarm) sesuai jadwal penggunaan atau minum obat atau mintalah bantuan orang lain mengingatkan jadwal minum obat Anda. Selain itu, alternatif lainnya yaitu menggunakan kotak obat harian sesuai kebutuhan Anda.

Efek samping obat

Pemakaian obat umumnya memiliki efek samping tertentu dan bersifat individual. Jika terjadi efek samping yang berlebih, harus segera ditangani oleh tenaga medis.

Acetazolamide dapat menyebabkan efek samping yang meliputi: 

  • Mual dan muntah
    Hindari makanan yang sulit dicerna. Jangan berbaring setelah makan. Beristirahatlah dengan posisi kepala lebih tinggi dari kaki Anda. Jika Anda merasa mual saat bangun di pagi hari, makanlah daging tanpa lemak atau keju sebelum tidur.
    Anda juga bisa menyediakan biskuit di samping tempat tidur dan makanlah sedikit sesaat setelah bangun tidur. Minumlah setidaknya enam gelas air sehari.
  • Diare
  • Kehilangan nafsu makan
  • Mengantuk
  • Kebingungan
  • Gangguan pendengaran
  • Telinga berdenging
  • Perubahan indra perasa

Perhatian Khusus

Beritahukan dan konsultasikan dengan dokter mengenai riwayat penyakit Anda sebelumnya, terutama bila Anda memiliki riwayat atau kondisi berikut: 

  • Gangguan pernapasan
  • Glaukoma sudut tertutup atau kondisi ketika tekanan di bola mata menjadi terlalu tinggi
  • Diabetes melitus
  • Gangguan pernapasan
  • Penyumbatan paru-paru
  • Gangguan saluran kemih
  • Gangguan hati dan ginjal ringan
  • Lanjut usia
  • Kehamilan dan menyusui

Jangan mengonsumsi acetazolamide dalam jangka panjang.

 

Penyimpanan

Simpan pada suhu ntara 20-25°C. Lindungi dari cahaya matahari langsung dan tempat lembap.

 

Kontraindikasi 

Jangan menggunakan acetazolamide jika memilikikondisi medis di bawah ini:

  • Riwayat alergi terhadap acetazolamide
  • Penyakit ginjal parah
  • Gangguan keseimbangan elektrolit
  • Kegagalan kelenjar adrenal
  • Alergi obat sulfat
  • Gangguan hati atau ginjal berat

Interaksi obat (jangan digunakan bersamaan dengan)

Interaksi obat mungkin terjadi jika Anda menggunakan atau mengonsumsi beberapa obat bersamaan. Pastikan selalu berkonsultasi dengan dokter Anda sebelum menggunakannya. Bila perlu, dokter mungkin akan mengurangi dosis atau mengganti obat dengan alternatif obat lainnya.

Mengonsumsi acetazolamide dengan obat lain bersamaan dapat menyebabkan beberapa interaksi yang meliputi:

  • Obat antikonvulsan, seperti fenitoin dan karbamazepin
    Acetazolamide dapat meningkatkan kadar obat tersebut, sehingga dapat menyebabkan efek samping.
  • Antagonis asam folat, hipoglikemia, dan antikoagulan oralPenggunaan bersama acetazolamide dapat memperkuat efek antagonis asam folat, hipoglikemia, dan antikoagulan oral.
  • Obat glikosida jantung atau agen hipertensi
    Penyesuaian dosis mungkin diperlukan bila diberikan bersama glikosida jantung atau agen hipertensi.
  • Lithium
    Dapat meningkatkan ekskresi atau pembuangan lithium.
  • Primidone
    Dapat menurunkan kadar primidone.
  • Amfetamin dan quinidine
    Dapat meningkatkan efek amfetamin dan quinidine.
  • Methenamine
    Dapat mengurangi efektivitas obat dalam mengatasi infeksi saluran kemih
  • Siklosporin
    Acetazolamide dapat meningkatkan kadar siklosporin dalam darah.
  • Natrium bikarbonat
    Dapat meningkatkan risiko pembentukan batu ginjal.
  • Aspirin dosis tinggi
    Penggunaan dengan aspirin dosis tinggi dapat meningkatkan risiko terjadinya kadar asam yang tinggi dalam tubuh atau asidosis berat dan gangguan pada sistem saraf pusat.

Informasi yang diberikan bukan sebagai pengganti konsultasi medis langsung dengan dokter, atau mengarahkan pemakaian obat dengan merek tertentu. Pemakaian obat harus dengan resep dokter. Ketersediaan obat tergantung pada indikasi yang disetujui Badan Pengawas Obat dan Makanan (BPOM).

MIMS. https://www.mims.com/indonesia/drug/info/acetazolamide?mtype=generic
Diakses pada 20 Juli 2022
 
Rxlist. https://www.rxlist.com/acetazolamide-drug.htm
Diakses pada 20 Juli 2022
 
MedlinePlus. https://medlineplus.gov/druginfo/meds/a682756.html
Diakses pada 20 Juli 2022
 
Drugs. https://www.drugs.com/mtm/acetazolamide.html
Diakses pada 20 Juli 2022
 
Everyday Health. https://www.everydayhealth.com/drugs/acetazolamide
Diakses pada 20 Juli 2022
Bagikan
Share Facebook
SHare Twitter
Share whatsapp
Share Email