Acarbose

17 Okt 2023| Nurul Rafiqua
Ditinjau oleh dr. Karlina Lestari
Acarbose digunakan untuk mengontrol gula darah tinggi pada penderita diabetes tipe 2

Acarbose digunakan untuk mengontrol gula darah tinggi pada penderita diabetes tipe 2

Daftar merek obat yang beredar di Indonesia

Acrios, Capribose, Carbotrap, Eclid, Glubose, Glucobay 50, Glucobay 100

Deskripsi obat

Acarbose adalah obat yang digunakan untuk mengontrol gula darah tinggi pada penderita diabetes tipe 2. Obat antidiabetes ini bekerja dengan memperlambat penyerapan karbohidrat dari makanan yang dikonsumsi.

Acarbose bekerja dengan menurunkan gula darah dengan mencegah pemecahan pati menjadi gula. Dengan mengonsumsi obat ini, penderita diabetes tipe 2 dapat menghindari kenaikan kadar gula darah setelah makan.

Pasalnya, penderita diabetes tipe 2 tidak dapat menggunakan insulin dengan normal. Pada tubuh yang sehat, pankreas akan melepaskan insulin ke dalam aliran darah setelah Anda makan. Insulin ini nantinya akan digunakan oleh semua sel dalam tubuh untuk membantu mengubah makanan yang dikonsumsi menjadi energi dengan menggunakan glukosa (gula) dalam darah. 

Tetapi, pada penderita diabetes tipe 2, gula darah yang seharusnya dikeluarkan menjadi energi malah menumpuk hingga kadar gula dalam darah meningkat. Oleh karena itu, kadar gula darah harus tetap dikendalikan, salah satunya dengan konsumsi akarbose.

Mengontrol gula darah yang tinggi dapat mencegah kerusakan ginjal, kebutaan, masalah saraf dan fungsi seksual, serta kehilangan anggota tubuh. Selain itu, kontrol kadar gula darah yang tepat juga dapat mengurangi risiko serangan jantung atau stroke.

Agar dapat bekerja optimal, konsumsilah obat sembari menerapkan gaya hidup sehat, misalnya mengatur pola makan, melakukan olahraga rutin, serta mencoba berhenti merokok. Memeriksa gula darah secara teratur juga dapat membantu mengelola diabetes dan meningkatkan kesehatan.

Acarbose (Akarbose)
Golongan

Kelas terapi: Antidiabetes Klasifikasi: Penghambat alfa glukosidase

Kategori obat

Obat resep

Bentuk sediaan obat

Tablet

Dikonsumsi oleh

Dewasa

Kategori kehamilan dan menyusui

Kategori B: Penelitian pada sistem reproduksi hewan tidak menunjukkan risiko terhadap janin, tapi penelitian terkontrol pada wanita hamil belum dilakukan. Atau penelitian pada reproduksi hewan menunjukkan efek samping obat (selain penurunan fertilitas), yang tidak muncul dalam penelitian terkontrol pada wanita hamil trimester I (dan tidak ada bukti mengenai risiko pada trimester berikutnya).

Dosis obat

Dosis setiap orang pasti berbeda-beda. Pastikan untuk selalu berkonsultasi dengan dokter sebelum menggunakan atau mengonsumsi obat.

Dewasa

  • Dosis awal: 50 mg/hari
  • Dosis lanjutan: 50 mg x 3 kali/hari, dengan dosis maksimal sebanyak 200 mg. 

Anak-anak 

Penggunaan dan dosis acarbose untuk anak-anak harus ditentukan secara khusus oleh dokter.

Peningkatan dosis tersebut akan diresepkan dokter sesuai respon pasien terhadap pengobatan. Umumnya, dosis lanjutan dapat diberikan setelah 4-8 minggu atau lebih dari pemberian dosis awal.

Petunjuk umum konsumsi

Selalu ikuti anjuran dari dokter atau baca petunjuk di kemasan acarbose sebelum penggunaan.

Acarbose tersedia dalam bentuk tablet yang dikonsumsi dengan cara diminum. Akarbose sebaiknya diminum bersamaan dengan makanan. Telan dengan sedikit air minum bersama kunyahan pertama saat Anda makan makanan utama. 

Jangan menggerus tablet acarbose. Jika tablet acarbose hancur sebelum masuk ke dalam perut, hal ini bisa meningkatkan potensi efek samping seperti perut kembung atau sakit perut.

Apa yang harus dilakukan jika ada dosis terlewat?

Jika Anda melewatkan jadwal minum acarbose, losis yang terlewat dapat diabaikan dan lanjutkan mengonsumsi atau menggunakan obat sesuai jadwal berikutnya. Jangan pernah menggandakan dosis.

Jika Anda sudah selesai makan dan lupa meminum acarbose, abaikan dosis yang terlewat. Sebagai gantinya, minum obat di jadwal makan berikutnya.

Apabila sering lupa mengonsumsi obat, cobalah menggunakan pengingat (alarm) sesuai jadwal minum obat. Anda juga dapat meminta bantuan orang lain mengingatkan jadwal minum obat Anda. Selain itu, alternatif lainnya yaitu menggunakan kotak obat harian sesuai kebutuhan Anda.

Efek samping obat

Pemakaian obat umumnya memiliki efek samping tertentu dan bersifat individual. Jika terjadi efek samping yang berlebih, harus segera ditangani oleh tenaga medis.

Acarbose dapat menyebabkan efek samping yang meliputi: 

  • Sakit perut
    Istirahatkan tubuh Anda agar lebih rileks. Makan dan minum secara perlahan dalam porsi lebih sedikit, tetapi lebih sering. Kompreslah perut Anda menggunakan handuk hangat atau botol berisi air panas.
  • Diare
    Untuk mengatasi diare ringan, Anda perlu mengganti cairan dan elektrolit (garam) yang hilang dengan meminum banyak air atau minuman olahraga kaya elektrolit. Hindari minuman berkafein seperti kopi atau teh, minuman manis, soda, dan alkohol karena memiliki efek pencahar.
  • Mual
    Ketika Anda merasa mual, sebaiknya hindari mengonsumsi makanan yang sulit dicerna. Jangan berbaring setelah makan. Beristirahatlah dengan posisi kepala lebih tinggi dari kaki Anda.
    Jika Anda merasa mual saat bangun di pagi hari, makanlah daging tanpa lemak atau keju sebelum tidur. Anda juga bisa menyediakan biskuit di samping tempat tidur dan makanlah sedikit sesaat setelah bangun tidur. Minumlah setidaknya enam gelas air sehari.
  • Perut kembung
    Untuk mengatasi perut kembung, makanlah secara perlahan. Hindari juga makanan dan minuman yang kadar seratnya terlalu tinggi, pengganti gula, makanan berlemak atau berminyak. 

Selain beberapa kondisi di atas, acarbose juga dapat menimbulkan efek samping yang dianggap lebih serius dan memerlukan penanganan dokter, antara lain:

Perhatian Khusus

Beritahukan dan konsultasikan dengan dokter mengenai riwayat penyakit Anda sebelumnya, terutama bila Anda memiliki riwayat atau kondisi berikut: 

  • Stres yang diakibatkan demam, trauma, infeksi, atau operasi
  • Merencanakan kehamilan, sedang hamil, atau menyusui
  • Gangguan ginjal dan hati ringan hingga sedang
  • Anak dan remaja di bawah 18 tahun

Penyimpanan

  • Simpan pada suhu di bawah 25°C, jauhkan acarbose dari suhu tinggi.
  • Jangan menyimpan acarbose di freezer 
  • Tutup wadah obat dengan rapat.
  • Jangan simpan obat ini di tempat yang lembab seperti kamar mandi.

Kontraindikasi (jangan dikonsumsi pada kondisi)

Jangan menggunakan acarbose jika mempunyai kondisi medis di bawah ini:

  • Alergi terhadap acarbose
  • Penyakit radang usus
  • Komplikasi diabetes yang menyebabkan tingginya produksi asam darah tubuh (ketoasidosis diabetik)
  • Peradangan kronis pada saluran cerna misalnya, kolitis ulserativa atau penyakit Crohn,
  • Penyumbatan pada usus (obstruksi usus)
  • Penyakit usus kronis yang berhubungan dengan gangguan pencernaan seperti sindrom Roemheld
  • Gangguan ginjal dan hati yang berat

Interaksi obat (jangan digunakan bersamaan dengan)

Interaksi obat mungkin terjadi jika Anda menggunakan atau mengonsumsi beberapa obat secara bersamaan. Pastikan untuk selalu berkonsultasi dengan dokter Anda sebelum menggunakannya. Bila perlu, dokter mungkin akan mengurangi dosis atau mengganti obat dengan alternatif obat lainnya.

Mengonsumsi acarbose dengan makanan atau obat lain secara bersamaan dapat menyebabkan beberapa interaksi yang meliputi:

1. Penggunaan acarbose bersama obat diabetes lain seperti sulfonilurea, metformin atau insulin dapat memicu kadar gula darah terlalu rendah (hipoglikemia).

2. Penggunaan acarbose bersama obat-obatan berikut dapat memengaruhi kadar gula darah terlalu tinggi (hiperglikemia), antara lain:  

  • Kortikosteroid seperti hidrokortison, prednison, atau prednisolone
  • Antipsikotik seperti chlorpromazine 
  • Niacin 
  • Obat simpatomimetik seperti pseudoephedrine atau phenylephrine
  • Obat penurun tekanan darah seperti metoprolol, isoprol, atau propranolol
  • Obat tuberkulosis seperti isoniazid

3. Penggunaan acarbose bersama obat-obatan berikut dapat memengaruhi kadar gula darah dalam tubuh, di antaranya:

  • Estrogen dan KB minum seperti levonorgestrel 
  • Obat tiroid seperti levothyroxine

4. Penggunaan acarbose bersama obat jantung seperti digoxin dapat mengganggu penyerapan obat jantung tersebut. 

5. Penggunaan acarbose bersama obat adsorben saluran pencernaan seperti karbon aktif, enzim seperti amilase atau pancreatin dapat menurunkan efek acarbose. 

6. Penggunaan acarbose bersama leflunomide, lomitapide, mipomersen, pexidartinib, dan teriflunomide dapat menyebabkan masalah pada organ hati.

Informasi yang diberikan bukan sebagai pengganti konsultasi medis langsung dengan dokter, atau mengarahkan pemakaian obat dengan merek tertentu. Pemakaian obat harus dengan resep dokter. Ketersediaan obat tergantung pada indikasi yang disetujui Badan Pengawas Obat dan Makanan (BPOM).

MIMS. https://www.mims.com/indonesia/drug/info/eclid?type=brief&lang=id
Diakses pada 19 Juli 2022

WebMD. https://www.webmd.com/drugs/2/drug-5207/acarbose-oral/details
Diakses pada 19 Juli 2022

Drugs. https://www.drugs.com/cdi/acarbose.html
Diakses pada 4 Maret 2020

Medicinet. https://www.medicinenet.com/acarbose/article.htm#what_are_the_side_effects_of_acarbose
Diakses pada 19 Juli 2022

MedlinePlus. https://medlineplus.gov/druginfo/meds/a696015.html
Diakses pada 19 Juli 2022

Healthline. https://www.healthline.com/health/acarbose-oral-tablet
Diakses pada 19 Juli 2022

Cleveland Clinic. https://my.clevelandclinic.org/health/drugs/18652-acarbose-tablets
Diakses pada 19 Juli 2022

Bagikan
Share Facebook
SHare Twitter
Share whatsapp
Share Email