Abbotic tablet adalah obat untuk perawatan infeksi bakteri pada saluran pernapasan atas, peradangan pada bronkus (bronkitis), infeksi paru-paru (pneumonia), infeksi pada telinga bagian tengah (otitis media akut), serta infeksi kulit dan struktur kulit (impetigo, folikulitis, selulitis, dan abses). Obat ini mengandung klaritromisin yang merupakan antibiotik golongan makrolida. Abbotic granul termasuk golongan obat keras yang memerlukan resep dokter.
Abbotic tablet 500 mg | |
Golongan Obat | |
Kemasan | 1 box isi 3 strip @ 10 tablet (500 mg) |
Produsen | Abbott Indonesia |
Digunakan pada perawatan infeksi karena organisme yang rentan, dalam kondisi berikut: infeksi saluran pernapasan atas (faringitis streptokokus), infeksi saluran pernapasan bawah (bronkitis, pneumonia), otitis media akut, infeksi struktur kulit dan kulit (impetigo, folikulitis, selulitis, abses).
Clarithromycin 500 mg
Penggunaan obat harus sesuai petunjuk pada kemasan dan anjuran dokter
Dewasa:
Dosis anjuran: 250 mg 2 kali/hari (dapat ditingkatkan menjadi 500 mg 2 kali/hari untuk infeksi berat). Lamanya terapi 7-14 hari.
Infeksi legionella pneumophila: 500mg diberikan sebanyak 2 kali/hari selama 4 minggu.
Pasien dengan gangguan ginjal (jika nilai creatinine clearance <30 mL/menit):
Dosis dikurangi menjadi setengahnya yaitu, 250 mg diberikan sebanyak 1 kali/hari atau 250 mg diberikan sebanyak 2 kali/hari pada infeksi yang lebih parah. Pengobatan tidak boleh dilanjutkan lebih dari 14 hari.
Harus dikonsumsi bersamaan dengan makanan, telan utuh dan jangan dikunyah atau dihancurkan. Tablet tidak boleh dipotong atau dibelah dua.
Sakit kepala, diare, muntah, nyeri sendi, nyeri otot, sariawan, halusinasi, gangguan cemas, kelemahan otot, reaksi alergi, urtikaria, perubahan warna lidah, gangguan fungsi pengecap, gangguan pencernaan, dan peningkatan kreatinin serum.
Gangguan fungsi hati, gangguan ginjal sedang hingga berat, penyakit jantung, penyakit otot (myasthenia gravis), pasien usia post-pubertas, dokter harus hati-hati menimbang manfaat terhadap risiko untuk diberikan kepada ibu hamil. Penggunaan klaritromisin yang berkepanjangan atau berulang dapat menyebabkan pertumbuhan berlebih bakteri atau jamur yang tidak rentan serta kemungkinan resistensi silang antara klaritromisin dan obat-obatan makrolida lainnya, serta lincomycin dan clindamycin.
Hipersensitif terhadap obat antibiotik makrolida, pasien terapi terfenadine yang memiliki kelainan jantung sebelumnya atau gangguan elektrolit. Hindari konsumsi bersamaan dengan cisapride, pimozide, terfenadine, dan astemizole.
Teofilin, carbamazepine, obat yang dimetabolisme oleh CYP450 (digoksin, siklosporin, disopiramid, alkaloid ergot, lovastatin, midazolam, fenitoin, triazolam, dan warfarin).
MIMS. https://www.mims.com/indonesia/drug/info/abbotic-abbotic%20granule-abbotic%20xl/?type=brief
Diakses pada 1 April 2019
Medscape. https://reference.medscape.com/drug/biaxin-xl-clarithromycin-342524#91
diakses pada 5 Agustus 2019
SehatQ. https://www.sehatq.com/obat/clarithromycin
Diakses pada 19 September 2019