Apakah telat haid pada wanita setelah petting karena kehamilan ?

Selamat pagi, D.

Telat haid memang dapat membuat rasa cemas, khawatir, panik jika telat haid didahului oleh hubungan seksual terlebih bagi pasangan yang belum menikah. Hubungan seksual ini dapat diikuti dengan adanya penetrasi organ intim pria ke vagina, atau hanya saling menempelkan alat kelamin saja. Banyak pasangan muda melakukan petting baik dengan menggunakan busana atau tanpa busana. Kegiatan petting dianggap tidak berbahaya dan tidak mencetuskan kehamilan. Padahal selain kehamilan banyak efek buruk dari petting yang terjadi.

Apakah yang dimaksud dengan wanita yang perawan ?

Perawan hanya sebuah istilah yang diartikan jika seseorang wanita belum pernah melakukan hubungan seksual. Padahal arti perawan sangat luas. Tanpa melakukan hubungan seksual dengan penetrasi, seseorang perempuan sebenarnya sudah dapat dikatakan tidak perawan jika dia telah melakukan hubungan yang menjurus untuk berhubungan seksual termasuk petting. Perawan juga tidak dapat dinilai dengan kondisi selaput dara vagina, karena selaput dara vagina bersifat sangat elastis, dapat robek tanpa berhubungan seksual sekali pun.

Apakah telat haid pada wanita setelah petting karena kehamilan ?

Petting tanpa memasukkan alat kelamin laki-laki ke wanita memang tidak dapat membuat hamil, namun dapat menularkan penyakit menular seksual seperti sifilis, atau HIV jika di organ intim wanita terdapat luka, dan pria melakukan ejakulasi pada bibir vagina. Untuk itu jika Anda dan pasanganbelum menikah, sebaiknya jangan melakukan hubungan seksual walau hanya sekedar petting. Petting dapat memicu rangsangan seksual sehingga penetrasi juga tidak dapat dihindarkan. Lakukan pernikah jika memang Anda dan pasangan tidak dapat menahan diri dari godaan untuk berhubungan seksual.

Selain karena kehamilan, telat haid juga dapat disebbakan oleh gangguan hormon akibat stress, kelelahan, siklus menstruasi yang tidak terartur, gangguan metabolisme tubuh akibat penyakit. Jika keluhan telat haid terus dirasakan, segera ke dokter spesialis kandungan untuk dilakukan pemeriksaan dan penatalaksanaan.

Semoga bermanfaat.

Salam sehat.

dr. Lidya Hapsari.