Telat jadwal suntik KB 3 bulan bisa hamilkah ?

Selamat siang AC,

Suntik KB 3 bulan mengandung hormon progestin sintetik untuk mencegah kehamilan. Kerjanya adalah membuat produksi lendir leher rahim lebih banyak sehingga sperma sulit menembus serta menghambat pembentukan sel telur. Terdapat beberpa efek samping dari penggunaan suntik KB 3 bulan ini seperti tidak haid atau haid tidak teratur, kenaikan berat badan, perubahan mood, jerawatan, pusing, serta rambut rontok. Masa kerja hormon progestin sintetik hanya bertahan hingga 3 bulan, jadi setelahnya walaupun masih meninggalkan sedikit efek obat sudah tidak efektif lagi untuk mencegah kehamilan. Jadi bila terlambat jadwal suntik ada kemungkinan untuk terjadi kehamilan.

Tanda dimana fungsi organ reproduksi sudah kembali normal adalah kembali diproduksinya sel telur yang dikenal dengan masa subur. Haid merupakan tanda dimana sel telur gagal dibuahi dan kemudian luruh bersama lapisan dinding rahim. Kemudian sel telur akan dibentuk lagi pada masa subur. Masa subur seorang wanita berbeda-beda tergantung siklus haidnya, biasanya terjadi sekitar hari ke 14 setelah haid berakhir yang haidnya 28 hari dan hari ke 11-21 pada siklus haid yang tidak teratur. Bila pada masa itu wanita berhubungan intim dengan seorang pria sehat tanpa pengaman, maka potensi kehamilan sangat tinggi.

Berbagai tanda awal kehamilan yang bisa dirasakan :

• Terlambat haid lebih dari 35 hari atau tidak haid
• Kram perut bawah
• Mual muntah pagi hari
• Payudara terasa tegang
• Keputihan karena perubahan hormon
• Flek coklat tanda implantasi janin
• Pusing atau keliyengan
• Lemas
• Tidak nafsu makan

Apabila ibu merasakan hal-hal di atas, ibu bisa melakukan pemeriksaan untuk memastikan kehamilan dengan menggunakan test pack. Test pack bisa dilakukan paling cepat 1 minggu setelah berhubungan intim pada masa subur dan bisa diulang seminggu kemudian. Ibu juga bisa berkonsultasi dengan dokter spesialis kandungan untuk memastikan kehamilan serta pemberian suplemen kehamilan.

Semoga bermanfaat.

 

Salam sehat.

dr. Pany CL