logo-sehatq
logo-kementerian-kesehatan
SehatQ for Corporate
TokoObatArtikelTindakan MedisDokterRumah SakitPenyakitChat DokterPromo
Psikologi

Terbesit pikiran untuk melukai diri sendiri, apakah termasuk gejala depresi ?

15 Sep 2021, 00:06

AE

Info Penanya: AE

Dok, sudah lebih dari 1 minggu saya tidak ingin tidur malam harinya. Saya juga merasa semakin enggan bersosialisasi. Sewaktu-waktu muncul keinginan untuk menangis dan berteriak. Tapi pada akhirnya saya tidak melakukan keduanya. Kadang juga terbesit pikiran untuk melukai diri sendiri. Jadi apa yang harus saya lakukan dok?

Dilihat 625

0 Komentar

SehatQ Logo

Dijawab oleh dr. Lidya Hapsari

Selamat malam, A.

Masa pandemi adalah masa-masa sulit untuk sebagian besar orang dimana kita yang seharusnya menikmati kehidupan dengan berjalan-jalan, wisata, menonton bioskop, dipaksa untuk tetap di rumah, menjalani semua kegiatan hingga muncul rasa jenuh.

Terbesit pikiran untuk melukai diri sendiri, apakah saya depresi ?

Sudah lebih dari 1 minggu Anda tidak ingin tidur malam hari. Anda juga merasa semakin enggan bersosialisasi. Sewaktu-waktu muncul keinginan untuk menangis dan berteriak. Tapi pada akhirnya Anda tidak melakukan keduanya. Kadang juga terbesit pikiran untuk melukai diri sendiri, ini dapat disebabkan oleh beberapa faktor antara lain :

  • Depresi.
  • PTSD.
  • Stress.

Semua penyebab di atas dapat dipicu oleh kehilangan pasangan, dikhianati orang terkasih, masalah pekerjaan, masalah dengan keluarga, menjadi korban yang dibully, tekanan dari lingkungan.

Jika Anda sedang menghadapi berbagai masalah, Anda boleh menangis, boleh berteriak, boleh merasa sedih. Namun jangan berlebihan, Anda harus bangkit, belajar menghadapi masalah, belajar dewasa. Coba membuka diri, bercerita dengan orang lain yang Anda percaya baik orangtua, teman atau keluarga. Mengisi waktu luang dengan olahraga, menonton film yang Anda suka, makan makanan favorite, mendengar musik. Namun jika Anda tetap merasa depresi, bahkan ingin melukai diri sendiri, Anda harus konsultasi ke dokter psikiater.

Semoga bermanfaat.

Salam sehat.

dr. Lidya Hapsari.

mengatasi depresipenyebab depresipost traumatic stress disorder (PTSD)

Terima kasih sudah membaca.

Seberapa bermanfaat informasi ini bagi Anda?

(1 Tidak bermanfaat / 5 Sangat bermanfaat)

Beri Komentar

Butuh beberapa saat untuk menampilkan komentarmu.

Diskusi Terkait di Forum

Article Terkait

Advertisement

logo-sehatq

Langganan Newsletter

Jadi orang yang pertama tahu info & promosi kesehatan terbaru dari SehatQ. Gratis.

Metode Pembayaran

Bank BCABank MandiriBank BNIBank Permata
Credit Card VisaCredit Card Master CardCredit Card American ExpressCredit Card JCBGopay

Fitur

  • Toko
  • Produk Toko
  • Kategori Toko
  • Toko Merchant
  • Booking
  • Promo
  • Artikel
  • Chat Dokter
  • Penyakit
  • Forum
  • Review
  • Tes Kesehatan

Perusahaan

Follow us on

  • FacebookFacebook
  • TwitterTwitter
  • InstagramInstagram
  • YoutubeYoutube
  • LinkedinLinkedin

Download SehatQ App

Temukan di APP StoreTemukan di Play Store

Butuh Bantuan?

Jam operasional: 24 Jam

Hubungi Kami+6221-27899827

© SehatQ, 2023. All Rights Reserved