Sering menyakiti diri saat stres. Apa perlu ke psikolog?

Selamat pagi

 

Terimakasih atas pertanyaannya

Tingkat stres yang ringan sekalipun dapat mengganggu kemampuan untuk mengendalikan emosi. Hal inilah yang membuat Anda menjadi sering menyakiti diri sendiri. Menyakiti diri sendiri adalah reaksi terhadap situasi stres.

Biasanya tujuan seseorang melakukannya untuk merubah rasa sakit emosional menjadi rasa sakit fisik, sulit mengekspresikan untuk menggambarkan emosi, dan mengalihkan diri dari kenangan traumatis. Cara ini tidaklah benar dan sangat berbahaya.

Stres yang terakumulasi dalam kehidupan sehari-hari dapat merusak kesehatan mulai dari penuaan dini hingga masalah jantung. Sebaiknya Anda dapat konsultasi dengan psikolog atau psikiater

Cara meredakan stres

Beberapa cara yang dapat Anda lakukan untuk meredakan stres di antaranya:

• Menghabiskan waktu di luar ruangan. Melakukan aktivitas fisik di luar ruangan seperti berjalan meskipun hanya sebentar dapat mengurangi stres
• Tersenyum. Berikan senyuman di wajah sebagai cara mengurangi stres. Senyuman juga membantu menurunkan detak jantung yang dapat mengurangi stres
• Menghirup aroma lavender. Minyak lavender memiliki sifat menenangkan yang dapat dihirup untuk meredakan stres
• Mengatur napas. Duduklah dengan nyaman dalam sebuah tempat yang tenang. Tarik napas pelan-pelan melalui hidung kemudian hembuskan napas perlahan dapat membantu lebih rileks 
• Sayangi diri sendiri. Tetap positif dan gunakan kata-kata yang halus terhadap diri sendiri dapat membantu Anda dalam mengendalikan situasi. Buatlah afirmasi diri seperti “semuanya akan baik-baik saja” atau “saya pasti bisa melaluinya”
• Ceritakan kepada orang yang Anda pecaya
• Berolahraga
• Memelihara hewan peliharaan. Bermain dengan hewan peliharaan dapat melepaskan hormon oksitosin yang dapat meningkatkan suasana hati

Anda juga dapat membaca artikel dan Forum berikut ini:

• Redakan Stres dengan Mekanisme Coping yang Sehat
• Stres Melanda? Santap Saja 12 Makanan Penghilang Stres Ini
• Merasa bingung, stres, tidak stabil, gelisah, apakah depresi?

 

Semoga bermanfaat

 

Salam sehat

 

Dr. Reni