9 Des 2020, 10:25
AR
Info Penanya: AR
Bagaimana cara menghilangkan perasaan ingin membunuh yang terus menerus menghantui. Saya msih berumur 16 tahun. Saya sdh menyiksa dan membunuh hewan peliharaan sendri. Saat ditanyai orangtua saya, saya bilng kalau merwka hilng. Bahkan saya sangat sering menyiksa adik sya sndri hingga hmpir membunuh menggunakan pisau dapur.
Dilihat 4265
0 Komentar
Dijawab oleh dr. Farahdissa
(3)
Selamat sore, AR
Terima kasih atas pertanyaannya.
Perilaku sering menyiksa binatang hingga melukai manusia merupakan bentuk dari gangguan kepribadian antisosial. Gangguan kepribadian antisosial merupakan gangguan mental yang sering dikaitkan dengan psikopat. Kondisi ini cenderung membuat seseorang bersikap apatis terhadap makhluk hidup lainnya. Mudah memanipulasi dan melukai orang disekitar. Tidak dapat membedakan mana perilaku yang salah mana yang tidak.
Kondisi ini paling berisiko muncul pada anak yang memiliki trauma psikis maupun fisik saat kecil, tumbuh di lingkungan yang tidak baik, serta memiliki orang tua dengan gangguan serupa.
Apa yang anda lakukan sudah melewati batas norma yang berlaku sehingga apabila dibiarkan akan menimbulkan perilaku yang lebih parah hingga menyebabkan jiwa melayang dan keinginan bunuh diri.
Saat ini, sebaiknya ajak orang tua, keluarga terdekat atau orang yang anda percaya untuk berkonsultasi dengan dokter spesialis jiwa guna dilakukan pemeriksaan lebih lanjut. Penanganan sedini mungkin akan mencegah perilaku yang semakin parah ketika anda beranjak dewasa sehingga dapat dikontrol dan tidak membahayakan diri sendiri dan orang lain.
Semoga penjelasan ini bermanfaat.
Salam sehat,
dr. Farah
Terima kasih sudah membaca.
Seberapa bermanfaat informasi ini bagi Anda?
(1 Tidak bermanfaat / 5 Sangat bermanfaat)
Beri Komentar
Butuh beberapa saat untuk menampilkan komentarmu.
Diskusi Terkait di Forum
Dijawab oleh dr. Stasya Zephora
Dijawab oleh dr. R Hakbar Rafsanjani
Dijawab oleh dr. Farahdissa
Article Terkait
Takut kehilangan yang berlebihan disebut sebagai thanatophobia alias takut akan kematian dan berpisah dengan orang-orang terkasih. Kondisi ini bisa menimbulkan gejala berupa mual, sakit perut, bahkan stres.
Temperamen adalah cara seseorang merespons sesuatu. Disebut temperamental jika ia meresponsnya dengan kemarahan. Menerapkan mindfulness bisa jadi langkah efektif mengatasinya.
Seseorang bisa keceplosan satu atau dua kata setiap 1.000 kata yang diucapkannya. Berbicara dengan perlahan merupakan salah satu cara untuk meminimalkan kesalahan ucap saat berbicara.
Advertisement
Jadi orang yang pertama tahu info & promosi kesehatan terbaru dari SehatQ. Gratis.
© SehatQ, 2023. All Rights Reserved