10 Sep 2021, 13:55
F
Info Penanya: F, Wanita, 27 Tahun
Dokter, saya seorang ibu rumah tangga baru saja melahirkan. Nah, tiba tiba dokter bilang bahwa anak saya belum boleh pulang karena kemungkinan mengalami kolestasis. Apakah penyakit kolestasis pad abayi cukup berbahaya?
Dilihat 4666
0 Komentar
Dijawab oleh dr. Farahdissa
(1)
Selamat siang, F
Terima kasih atas pertanyaannya.
Kolestasis pada bayi adalah kondisi dimana produksi empedu dari sel hati menuju usus mengalami gangguan sehingga dapat meningkatkan produksi bilirubin dan mempengaruhi kerja hati hingga risiko kematian pada bayi. Biasanya kolestasis pada bayi ditemukan pada 2 minggu pertama setelah kelahiran.
Kolestasis pada bayi ini dapat disebabkan oleh infeksi baik karena bakteri atau virus, gangguan metabolisme, kelainan kromosom, kelainan pada saluran empedu, serta efek racun pada masa kehamilan.
Kolestasis pada bayi termasuk jarang terjadi dan merupakan kondisi yang memerlukan penanganan sedini mungkin untuk memastikan apa penyebab kolestasis pada bayi dan mencegah timbulnya kerusakan permanen pada hati hingga risiko kematian bayi.
Karena kolestasis pada bayi termasuk kondisi yang berbahaya jika tidak segera ditangani. Untuk itu mengapa dokter spesialis anak belum memperbolehkan anak anda untuk pulang agar dapat diperiksa lebih lanjut terkait diagnosa kolestasis pada bayi.
Semoga penjelasan ini bermanfaat.
Salam sehat,
dr. Farah
Terima kasih sudah membaca.
Seberapa bermanfaat informasi ini bagi Anda?
(1 Tidak bermanfaat / 5 Sangat bermanfaat)
Beri Komentar
Butuh beberapa saat untuk menampilkan komentarmu.
Diskusi Terkait di Forum
Dijawab oleh dr. Liliani Tjikoe
Dijawab oleh dr. R. H. Rafsanjani
Dijawab oleh dr. R. H. Rafsanjani
Article Terkait
Bayi baru lahir biasanya bernapas lebih cepat daripada orang dewasa. Saat tidur, kemungkinan napasnya pun melambat. Untuk mengetahui terjadi gangguan pernapasan atau tidak, orangtua wajib tahu frekuensi napas bayi yang normal per menit.
Saat melakukan perawatan metode kanguru, bayi bisa terlelap dalam beberapa saat. Apalagi, suhu tubuh orangtua pun menyesuaikan dengan kebutuhan suhu tubuh bayi. Simak apa saja manfaat dan bagaimana cara tepat melakukannya.
Pusar bayi bau dan berair bisa menandakan infeksi akibat jamur atau bakteri. Jika tidak segera ditangani, hal ini bisa menyebabkan masalah kesehatan serius.
Advertisement
Jadi orang yang pertama tahu info & promosi kesehatan terbaru dari SehatQ. Gratis.
© SehatQ, 2023. All Rights Reserved