Bagaimana cara meningkatkan nafsu makan bayi?

Selamat pagi, IU.

Nafsu makan adalah salah satu hal penting yang sebaiknya dimiliki oleh bayi, karena masa pertumbuhan dan perkembangan terjadi paling pesat di masa ini. Oleh karena itu, nafsu makan menjadi salah satu indikator yang sebaiknya orang tua perhatikan, agar tumbuh kembang bayi tetap optimal.

Bayi berusia 10 bulan sedang mengalami fase MPASI (Makanan Pendamping Air Susu Ibu). Pada saat ini, terkadang bayi melakukan GTM (Gerakan Tutup Mulut) dan tidak mau makan. Hal ini menyebabkan orang tua pusing dan khawatir.

Tips Meningkatkan Nafsu Makan Bayi

Nah, berikut adalah tips untuk meningkatkan nafsu makan bayi yang dapat Anda coba:

1. Memberi jeda antar waktu makan

Pada usia 10 bulan, perut bayi masih belajar untuk mencerna makanan dengan baik. Oleh karena itu, berikan jarak 3-4 jam setiap waktu makan, agar ketika pemberian makanan selanjutnya, makanan yang sebelumnya sudah terserap dengan baik.

2. Mencampur MPASI dengan rempah yang meningkatkan nafsu makan

Sebelum memberikan obat penambah nafsu makan, Anda dapat mencoba menggunakan bahan alami terlebih dahulu, yang tentunya lebih alami dan aman. Bahan alami yang meningkatkan nafsu makan misalnya jahe, temulawak, daun basil, dan daun mint.

3. Membuat suasana makan menyenangkan

IDAI merekomendasikan agar bayi makan bersama di meja makan bersama keluarga. Desainlah ruang makan agar minim suara dan cahaya yang berlebihan, yang dapat mengalihkan fokus bayi.

4. Jangan memaksa

Tetaplah berlaku sabar, dan jangan memarahi, bermuka judes, atau berkata-kata yang memaksa bayi. 

5. Membuat variasi makanan

Buatlah menu makanan pagi, siang, sore dan malam berbeda. Mulai dari menu, tekstur, juga rasa makanan.

6. Cari tahu

Jika bayi tidak mau makan juga, coba perhatikan yang sedang terjadi di tubuh bayi. Apakah ada sariawan atau nyeri tenggorokan? Atau setelah konsumsi makanan tertentu, perut bayi kembung? Bisa jadi bayi tidak nafsu makan, karena ada masalah tertentu.

Apabila nafsu makan bayi tetap tidak baik, sebaiknya Anda berkonsultasi kepada dokter spesialis anak untuk mendapatkan saran lebih lanjut.

Terima kasih telah bertanya di forum SehatQ. Semoga apa yang disampaikan bermanfaat.