logo-sehatq
logo-kementerian-kesehatan
SehatQ for Corporate
TokoObatArtikelTindakan MedisDokterRumah SakitPenyakitChat DokterPromo
Psikologi

Mengapa beban anak pertama sangat berat?

12 Okt 2021, 12:39

WP

Info Penanya: WP

Dokter, banyak yang bilang menjadi anak pertama itu banyak sekali bebannya dan ini memang saya alami. Terkadang saya harus mengalah dan lebih memperdulikan kesenangan adik adik saya. Memangnya apa saja beban anak pertama? Selain beban adakah hak dan kewajiban sebagai anak pertama? apakah kondisi akan mempengaruhi kesehatan mental anak pertama?

Dilihat 3244

0 Komentar

SehatQ Logo

Dijawab oleh dr. Evelin Kwandang

Halo W,

Menjadi anak pertama, sebenarnya bukanlah beban. Seorang anak tidak akan pernah bisa memilih untuk dilahirkan pertama, atau dilahirkan menjadi satu-satunya anak. Baik anak pertama, anak tengah, maupun anak terakhir dan anak satu-satunya, semua memiliki kesulitan dan juga beban masing-masing.

Apa beban anak pertama?

Kondisi harus selalu mengalah, memang dapat membuat tertekan dan muncul rasa di nomor duakan sehingga bisa saja menyebabkan  gangguan mental. Padahal, ada atau tidaknya tekanan batin ini, sebenarnya diri Anda sendiri yang dapat mengaturnya. Misalnya Anda tidak menganggapnya sebagai beban, tentu Anda juga tidak akan merasa tertekan. Jadi permasalahannya, kenapa Anda merasa terbeban? apakah mungkin ada ego dalam diri Anda yang merasa tidak ingin berbagi dan mungkin tidak perlu mengalah jika tidak ada adik.

Hak dan kewajiban anak pertama

Untuk masalah hak atau kewajiban sebagai anak pertama, tentu hal ini harus dibicarakan dan disepakati dalam keluarga masing-masing. Tidak pernah ada aturan khusus mengenai apakah hak dan kewajiban seorang anak jika pertama lahir. Karena dari awal, kondisi dilahirkan pertama bukanlah pilihan Anda. Yang terpenting saat ini, atur kondisi stres yang Anda terima dari keberadaan saudara Anda.

Lalu dari sini, bicarakan semuanya dengan orangtua karena jika sampai terjadi hubungan saudara yang tidak baik, yang harus bertanggung jawab adalah orangtua yang kurang adil dalam membagi perhatian mereka. Intinya, jangan dipendam dan diam, utarakan apa yang Anda rasakan ke orangtua agar mereka lebih bisa mengerti Anda. Jika stres sudah terjadi berlarut-larut, ditakutkan peran orangtua saja tidak akan cukup dan Anda harus melakukan konseling dengan psikiater untuk mengelola emosi Anda.

Salam sehat
dr. Evelin Kwandang

kesehatan mentalgangguan psikologismembesarkan anak

Terima kasih sudah membaca.

Seberapa bermanfaat informasi ini bagi Anda?

(1 Tidak bermanfaat / 5 Sangat bermanfaat)

Beri Komentar

Butuh beberapa saat untuk menampilkan komentarmu.

Diskusi Terkait di Forum

Article Terkait

Advertisement

logo-sehatq

Langganan Newsletter

Jadi orang yang pertama tahu info & promosi kesehatan terbaru dari SehatQ. Gratis.

Metode Pembayaran

Bank BCABank MandiriBank BNIBank Permata
Credit Card VisaCredit Card Master CardCredit Card American ExpressCredit Card JCBGopay

Fitur

  • Toko
  • Produk Toko
  • Kategori Toko
  • Toko Merchant
  • Booking
  • Promo
  • Artikel
  • Chat Dokter
  • Penyakit
  • Forum
  • Review
  • Tes Kesehatan

Perusahaan

Follow us on

  • FacebookFacebook
  • TwitterTwitter
  • InstagramInstagram
  • YoutubeYoutube
  • LinkedinLinkedin

Download SehatQ App

Temukan di APP StoreTemukan di Play Store

Butuh Bantuan?

Jam operasional: 24 Jam

Hubungi Kami+6221-27899827

© SehatQ, 2023. All Rights Reserved