Apa faktor yang dapat mempengaruhi tinggi badan ?

Selamat siang, A.

Mempunyai badan dengan tinggi semampai dan berat badan yang ideal merupakan impian setiap orang. Banyak cara dan usaha yang dilakukan untuk mewujudkannya, antara lain dengan berolahraga dan makan makanan yang bergizi. Hal ini memang dapat diwujudkan, namun banyak faktor lain yang dapat mempengaruhi tinggi badan seseorang. Sehingga setiap orang berbeda-beda, ada yang terlalu tinggi, ada yang normal, dan ada yang terlalu pendek. 

Apa faktor yang dapat mempengaruhi tinggi badan ?

Faktor yang dapat mempengaruhi tinggi badan seorang wanita antara lain :

• Genetik. Jika kedua orang tua tinggi, ataupun kakek dan nenek serta paman atau bibi mempunyai tinggi badan yang ideal, maka Anda lebih besar peluang mempunyai tinggi badan yang ideal pula.
• Makananan pendukung. Makanan pendukung bukan hanya saat Anda tumbuh dewasa, yang terpenting adalah makanan saat Anda di kandungan, dan masa pertumbuhan dimana tinggi badan sedang berkembang pesat.
• Olahraga yang dapat meningkatkan tinggi badan seperti berenang, main bola basket, jogging, lompat tali, maupun bersepeda.

Selain itu ada hal lain yang sangat berperan dalam menentukan tinggi badan seseorang yaitu penutupan lempeng epifisis, dimana lempeng ini terdapat pada bagian ujung tulang panjang. Tinggi badan akan terus bertambah selama lempeng epifisis masih terbuka. Namun lempeng ini akan menutup seiring bertambahnya usia antara lain terjadi saat wanita usia 18 hingga 20 tahun. Oleh karena itu, Anda harus menerima semua bentuk fisik tubuh Anda, karena itu merupakan anugerah yang Tuhan berikan. Kita juga harus menjaga dan merawatnya dengan selalu menerapkan pola hidup yang sehat, seperti berolahraga secara teratur, mengkonsumsi makanan bergizi seimbang, menghindari diri dari makanan yang tidak baik bagi tubuh, mengelola stress dengan bijak dan berusaha untuk selalu berpikir positif.

Jika Anda merasa minder, malu, kurang percaya diri terhadap bentuk tubuh Anda sehingga Anda tidak mau bersosialisasi atau beraktifitas, Anda dapat berkonsultasi secara langsung kepada psikolog untuk mengurangi keluhan tersebut.

Semoga bermanfaat.

Salam sehat.

dr. Lidya Hapsari.