24 Sep 2021, 04:04
RN
Info Penanya: RN
Sok saya dulu mantan penasun "pengguna jarum suntik" bbrpa tahun saya dlm khdpan itu lalu sy berhenti di tahun 2014.saya TDK melakukan rehab tp sy pada saat itu hanya ada 2 pilihan untuk sembuh yaitu konsumsi metadone atau benzo dan akhir nya sy lebih memilih benzo sampai saat ini ,lalu sudah kurang 1 tahun ini sy jd beralih ke sabu. Pertanyaan sy Dok tanpa mengurangi rasa hormat ,bagaimana agar sy bisa terlepas dari itu "sabu dan benzo" karena saya skrg sdh brklrga dan mempunyai anak usia 8 thn
Dilihat 462
0 Komentar
Dijawab oleh dr. Evelin Kwandang
(1)
Halo R,
Ketergantungan zat terlarang merupakan gangguan psikologis akibat konsumsi obat yang tidak sesuai indikasi atau disebut juga penyalahgunaan. Obat terlarang sebenarnya memiliki manfaat dari sisi medis namun jika digunakan dengan tidak tepat dosis dan juga penggunaan berlebihan, maka akan justru menyebabkan adiksi dan efek samping yang tidak diinginkan.
Ketergantungan dipicu oleh tidak nyaman baik pada mental maupun fisik apabila tidak mengonsumsi obat tersebut. Kedua zat yang Anda sebutkan yaotu sabu dan benzo adalah narkoba yang untuk berhenti harus dilakukan dengan cara yang bertahap dan tidak mudah karena akan memakan waktu cukup lama.
Gejala ketergantungan obat dapat mulai dari gangguan pencernaan, nyeri otot seluruh badan, gangguan pernapasan, hingga muncul halusinasi, dan kejang. Untuk bisa berhenti, Anda dapat melakukan pemeriksakan diri ke puskesmas terdekat pada poli khusus napza, atau dokter spesialis kesehatan jiwa dirumah sakit. Selanjutnya akan dilakukan terapi pengganti zat dan tappering off sehingga tidak boleh langsung menghentikan mendadak dan justru malah akan menyebabkan muncul gejala putus zat.
Salam sehat
dr. Evelin Kwandang
Terima kasih sudah membaca.
Seberapa bermanfaat informasi ini bagi Anda?
(1 Tidak bermanfaat / 5 Sangat bermanfaat)
Beri Komentar
Butuh beberapa saat untuk menampilkan komentarmu.
Diskusi Terkait di Forum
Dijawab oleh dr. Lizsa Oktavyanti
Dijawab oleh dr. Dwiana Ardianti
Dijawab oleh dr. R. H. Rafsanjani
Article Terkait
Pesimis adalah sifat selalu memikirkan kemungkinan terburuk akan suatu hal. Perilaku ini membuat seseorang selalu melihat sisi negatif dalam hidup dan justru heran ketika sesuatu yang mereka lakukan berjalan baik-baik saja.
Tes kepribadian OCEAN membantu menggali bentuk kepribadian yang terdiri dari Openness, Conscientiousness, Extraversion, Agreeableness, dan Neuroticism.
Distorsi kognitif terjadi ketika seseorang memiliki pola pikir tidak akurat dan cenderung bias secara negatif. Ketika seseorang mengalami gangguan kesehatan mental dan menjalani terapi perilaku kognitif, distorsi inilah yang diidentifikasi sehingga bisa disembuhkan.
Advertisement
Jadi orang yang pertama tahu info & promosi kesehatan terbaru dari SehatQ. Gratis.
© SehatQ, 2023. All Rights Reserved