Kenapa batuk 2 minggu, dan mata merah, seperti dipenuhi darah?

Selamat malam, FA

Batuk yang terjadi hingga 2 minggu, dapat disebabkan oleh beberapa hal, salah satunya adalah TB paru. Sedangkan mata merah, yang seperti dipenuhi darah, dapat disebabkan oleh beberapa hal, salah satunya adalah karena pecahnya pembuluh darah pada mata. Kedua keadaan tersebut dapat disembuhkan, bila dilakukan pengobatan dengan baik.

Apakah yang menyebabkan batuk 2 minggu?

Ada beberapa hal yang dapat menyebabkan batuk selama 2 minggu, seperti :

• Alergi,
• TB paru,
• Pneumonia,
• Bronchitis,
• Asma, dan
• Kondisi medis lainnya.

Apakah yang menyebabkan mata merah, seperti dipenuhi darah?

Ada beberapa hal yang dapat menyebabkan mata merah, seperti dipenuhi darah, seperti :

• Pecahnya pembulah darah, hal ini bisa disebabkan karena benturan, atau pun karena batuk yang terus menerus dan keras,
• Konjungtivitis,
• Mata kering,
• Alergi, dan
• Luka pada kornea mata.

Apakah yang harus dilakukan untuk mengatasi batuk 2 minggu, dan mata merah?

Sebaiknya anda membawa anak anda untuk berkonsultasi dengan dokter mata, untuk mata merah, dipenuhi darah yang dialami anak anda, untuk dilakukan pemeriksaan, dan penanganan lebih lanjut. Kemudian, utnuk batuk yang anak anda alami, sebaiknya anda membawa anak anda untuk berkonsultasi dengan dokter anak, untuk dilakukan pemeriksaan, dan penanganan lebih lanjut. Selain itu, sebaiknya :

• Hindari anak mengucek mata,
• Potong pendek kuku anak,
• Kompres hangat kelopak mata,
• Hindari makanan, dan minuman yang merangsang batuk, seperti gorengan, dan minuman dingin,
• Kurangi makanan, dan minuman manis,
• Mandi air hangat,
• Gunakan masker,
• Balurkan balsam anak, atau essensial oil, pada dada, punggung, dan leher anak, setelah mandi, dan sebelum tidur malam,
• Perbanyak minum air putih, dan
• Tetap menjaga pola hidup sehat.

Anda juga bisa mem baca forum terkait dengan batuk lama :

• Batuk lama, bagaimana agar sembuh?
• Apa yang menyebabkan batuk lama dan hilang tiimbul?

Semoga membantu.

Salam sehat,

dr. Lizsa