Keluar darah pada saat berhubungan di masa hamil

Selamat sore, SU.

Hubungan intim adalah hal yang dilakukan pasangan suami istri, dimana salah satu manfaatnya adalah menjaga keharmonisan rumah tangga. Hubungan intim idealnya dilakukan secara rutin, selama tidak ada kondisi yang menghalangi suami atau istri untuk berhubungan.

Kehamilan sebetulnya bukanlah sebuah halangan untuk melakukan hubungan intim. Apabila kehamilan berlangsung secara normal dan sehat, tidak ada ancaman keguguran ataupun hal lainnya, maka hubungan intim boleh saja dilakukan. Tetapi, beberapa ahli menyarankan untuk berhubungan intim pada trimester kedua, karena pada waktu tersebut janin dan plasenta sudah lebih kuat.

Apabila Anda melakukan hubungan intim pada usia kehamilan 10 minggu (trimester pertama) dan mengalami perdarahan setelahnya, maka perlu diperhatikan terlebih dahulu apakah darah tersebut flek atau deras. Apabila flek, bisa saja itu adalah luka pada vagina yang disebabkan oleh goncangan atau gerakan penetrasi yang terlalu dalam.

Tetapi, apabila darah yang keluar mengalir dengan deras, maka sebaiknya Anda segera berkonsultasi ke dokter spesialis kebidanan dan kandungan. Dikhawatirkan ada perdarahan, atau ancaman keguguran. 

Nantinya, dokter akan melakukan pemeriksaan fisik dan penunjang, seperti laboratorum, USG, ataupun inspekulo, untuk memantau kondisi rahim dan janin Anda. Dengan demikian, akan diketahui kondisi kehamilan Anda dan saran untuk ke depannya, apakah bisa melakukan hubungan intim secara rutin, atau sebaiknya ditunda dulu.

 

Salam sehat,
dr Sylvia