Kekerasan apakah bisa divisum?

Halo P,

Visum adalah laporan berisi kondisi fisik seorang yang dijabarkan secara medis. Untuk melaporkan visum diperlukan bukti, salah satunya adalah tanda pada tubuh sehingga jika tidak ada tanda apapun maka visum tetap bisa dilakukan namun hanya berisi anamnesa atau keterangan riwayat kejadian yang diceritakan oleh pasien yang divisum.

Jika tidak ada tanda untuk divisum

Apabila anda mengalami kekerasan maka anda bisa melaporkan tidak kekerasan tersebut ke polisi terlebih dahulu untuk pembuatan surat permintaan visum. Visum sendiri tidak akan dapat dilakukan jika tidak ada permintaan dari pihak berwajib yang mengetahui, kemudian proses dilanjutkan di rumah sakit untuk melakukan visum. Terkait tidak adanya bekas atau tanda bukti kekerasan pada hasil pemeriksaan maka dokter pemeriksa akan menuliskan kondisi pasien sesuai dengan temuan saat itu.

Melakukan visum sebenarnya lebih umum dilakukan jika terdapat kondisi luka perdarahan, memar, atau kondisi perubahan fisik tertentu misalnya patah tulang atau robekan selaput dara yang menunjukkan bahwa ada kejadian penyebab kondisi tersebut, namun untuk kondisi ringan yang tidak menyebabkan bekas maka pada pemeriksaan akan dituliskan tidak ditemukan adanya perubahan atau kelainan fisik. Selain visum sebaiknya menemui psikolog untuk mengatasi trauma paska kejadian pemukulan agar kondisi mental Anda tidak terganggu.

Baca juga forum terkait wasir:

• Berapa lama bukti visum masih bisa dilihat?
• Visum sebulan dari kejadian apakah masih terlihat?

Salam sehat
dr. Evelin Kwandang