24 Jul 2019, 13:25
DR
Info Penanya: DR, Wanita, 2019 Tahun
Dok saya mau bertanya tentang kehamilan diluar rahim/ektopik
Dilihat 34754
0 Komentar
Dijawab oleh dr. Andre Zaini
(2)
Selamat malam, DR
Saya akan coba menjabarkan tentang kehamilan ektopik / diluar kandungan. Agar terjadi kehamilan, indung telur harus melepaskan sel telur ke tuba falopii, di mana ia tinggal selama sekitar 24 jam. Pembuahan oleh sperma terjadi di saluran tuba falopii . Telur yang telah dibuahi tinggal di tuba fallopi selama 3 atau 4 hari sebelum menuju ke rahim. Setelah tiba di rahim akan menempel ke lapisan dinding dan terus membesar sampai dengan waktu bayi lahir.
Tetapi jika telur yang telah dibuahi tertanam di tuba falopi atau di tempat lain di perut. Maka akan terjadi kehamilan ektopik (diluar rahim). Tentu saja kehamilan tidak dapat berlanjut dengan normal dan kondisi ini membutuhkan perawatan segera.
Gejala
Pada sebagian kasus, kehamilan ektopik terjadi dalam beberapa minggu pertama kehamilan. Kemungkinan penderitanya tidak mengetahi kalau dirinya hamil dan tidak menunjukkan tanda-tanda apapun.
Gejala pertama biasanya perdarahan ringan dari vagina disertai nyeri panggul, gejala lainnya :
- mual muntah dan nyeri perut
- perut kram
- nyeri di satu sisi tubuh
- pusing atau lemah
- nyeri bahu, leher atau dubur
Tatalaksananya
Karena sel telur yang dibuahi tidak dapat bertahan hidup di luar rahim, kantung kehamilan harus diangkat untuk mencegah terjadinya komplikasi serius. Dua metode digunakan untuk menanganinya yaitu obat-obatan dan operasi.
Obat. Jika tuba falopi belum pecah dan kehamilan belum berkembang terlalu jauh, dokter dapat memberi suntikan untuk menghentikan janin tumbuh, dan tubuh pada akhirnya akan menyerapnya. Sebagian besar kehamilan ektopik dapat diobati jika mereka diketahui lebih awal.
Operasi. Dalam kasus lain, operasi diperlukan. Yang paling umum adalah dengan menggunakan teknik laparaskopi. Dokter akan membuat sayatan yang sangat kecil di perut bagian bawah dan memasukkan alat yang kecil dan fleksibel (laparoskop) untuk menghilangkan kehamilan ektopik. Jika tuba falopi sudah rusak, dokter mungkin harus melepasnya juga. Jika terjadi pendarahan hebat atau dokter mencurigai tuba falopi sudah pecah, selanjutnya mungkin memerlukan pembedahan darurat dengan sayatan yang lebih besar atau disebut laparotomi.
Fase Pemulihan Setelah Kehamilan Ektopik
Ada kemungkinan baik, nantinya dapat kembali hamil dengan normal, walaupun kemungkinannya lebih sulit. Sebaiknya diskusi langsung dengan Dokter Spesialis Kandungan terutama jika tuba fallopi diangkat saat operasi.
Dan bicarakan juga dengan dokter tentang berapa lama menunggu sebelum mencoba hamil kembali. Beberapa dokter menyarankan setidaknya 3 hingga 6 bulan. Jika sudah memiliki riwayat kehamilan ektopik, kemungkinan untuk kembali berulang lebih tinggi.
Semoga penjelasan saya bermanfaat.
Salam Sehat,
dr. Andre Zaini
Terima kasih sudah membaca.
Seberapa bermanfaat informasi ini bagi Anda?
(1 Tidak bermanfaat / 5 Sangat bermanfaat)
Beri Komentar
Butuh beberapa saat untuk menampilkan komentarmu.
Diskusi Terkait di Forum
Dijawab oleh dr. Stasya Zephora
Dijawab oleh dr. Stasya Zephora
Dijawab oleh dr. Dwiana Ardianti
Article Terkait
Jenis abortus atau keguguran antara lain abortus komplet, abortus septik, dan abortus berulang. Kondisi ini tidak selalu bisa dicegah, tetapi risikonya bisa dikurangi dengan beberapa langkah sehat.
Ketika kehamilan memasuki usia 5 minggu, detak jantung janin normal rata-rata berada pada 80 hingga 85 bpm. Jumlah tersebut akan mengalami peningkatan tiap harinya dalam sebulan dan mungkin mengalami deselerasi ketika pertengahan atau akhir masa kehamilan.
Cara cebok yang benar setelah buang air besar (BAB) adalah menggunakan air dan sabun. Bersihkan bagian anus dengan mengalirkan air ke belakang
Advertisement
Jadi orang yang pertama tahu info & promosi kesehatan terbaru dari SehatQ. Gratis.
© SehatQ, 2023. All Rights Reserved