Cara mengatasi bruntusan ?

Selamat pagi, RT.

Bruntusan merupakan salah satu keluhan yang sering di jumpai. Bruntusan termasuk ke dalam kategori jerawat.

Penyebab jerawat sangat beragam (multifaktorial), dihubungkan dengan peningkatan produksi minyak yang berlebihan, adanya sel-sel kulit mati yang menyumbat pori-pori dan bakteri pada pori-pori. Berikut beberapa penyebab jerawat :
- Genetik, di hubungkan dengan peningkatan kepekaan unit pilosebasea terhadap kadar androgen normal
- Hormonal
- Makanan, masih kontroversial namun beberapa ahli mengatakan makanan yang tingggi lemak, tinggi karbihidrat, makanan pedas meningkatkan resiko jerawat. Makanan tersebut diyakini dapat merubah komposisi sebum dan menaikkan produksi kelelenjar sebasea.
- Psikis, stres pada sebagian penderita dapat meybabkan kambuhnya jerawat, hal ini terjadi melalui mekaniseme peningakatan produksi hormon androgen dalam tubuh.
- Infeksi bakteri
- Kosmetika, menggunakan alas bedak, blush on dan bedak padat bisa memicu munculnya jerawat, hal ini karenakan partikel kosmetik tersebut bisa menyumbat pori-pori atau bersifat comedogenic.
- Terlalu sering terpapar sinar matahari, beraktivitas dibawah sinar matahari membuat tubuh berkeringat. Kelenjar minyak lebih aktif, tumpukan minyak inilah yang menyebabkan jerawat muncul.
- Bahan kimia lainnya seperti obat kortikosteroid, pil KB
- Kurang menjaga kebersihan kulit

Beberapa tips yang dapat dilakukan untuk mengobati jerawat :

• Rajin membersihkan wajah untuk menghilangkan minyak berlebihan dan kotoran pada wajah, dan selalu bersihkan make up sebelum tidur
• Gunakan make-up yang non comedogenic
• Jangan memencet jerawat
• Jangan memegang wajah dengan tangan yang kotor
• Hindari dan kelola stress
• Konsumsi makanan yang sehat
• Tidur yang cukup 6-8 jam pada malam hari
• Obat-obatan: topikal, sistemik sesuai petunjuk dokter
• Gunakan masker yang mengandung bahan-bahan untuk mengatasi jerawat.

 

Jika keluhan tidak membaik, sebaiknya ke dokter spesialis kulit dan kelamin agar mendapat penanganan yang tepat sesuai etiologi yang mendasarinya.

 

Semoga bermanfaat

Salam sehat

dr. Supiah S.D Sangadji