12 Okt 2021, 15:36
AR
Info Penanya: AR
Doc sya mau nanya apakah saya bisa divaksin jika sya dalam pengobatan pasien TBC
Dilihat 622
0 Komentar
Dijawab oleh dr. Evelin Kwandang
Halo A,
Vaksin adalah salah satu upaya untuk mengendalikan penularan virus corona. Namun sebenarnya, vaksin tidak memberi kekebalan 100% yang artinya selain vaksin Anda tetap harus mematuhi protokol kesehatan jika tidak ingin tertular virus corona. Untuk syarat vaksin sendiri, memang tidak semua orang boleh melakukan vaksin sembarangan. Jika sedang dalam pengobatan TBC, maka vaksin corona boleh tetap dilakukan dengan syarat pengobatan TBC sudah berjalan minimal 2 minggu, tidak memilii komplikasi, dan tubuh harus dalam keadaan sehat atau tidak demam.
Sebelum vaksinasi Anda akan di skrining kesehatan terlebih dahulu oleh dokter atau petugas medis di tempat vaksinasi, jika pada saat pemeriksaan didapatkan kondisi lain seperti tekanan darah diatas 180/110 atau suhu tubuh diatas 37,5 derajat selsius maka tetap ada kemungkinan anda tidak bisa mendapatkan vaksinasi atau harus menunggu hingga kondisi kesehatan Anda membaik
Setelah vaksin, pengobatan TBC tetap harus dilakukan hingga tuntas. Yang perlu Anda waspadai adalah kejadian ikutan pasca imunisasi (KIPI) seperti demam, meriang, pusing, lemas, dan nyeri otot. Konsultasilah ke dokter bila anda mengalami gejala KIPI tersebut, hindari kelelahan dan lakukan istirahat cukup.
Salam sehat
dr. Evelin Kwandang
Terima kasih sudah membaca.
Seberapa bermanfaat informasi ini bagi Anda?
(1 Tidak bermanfaat / 5 Sangat bermanfaat)
Beri Komentar
Butuh beberapa saat untuk menampilkan komentarmu.
Diskusi Terkait di Forum
Dijawab oleh dr. Lizsa Oktavyanti
Dijawab oleh dr. R. H. Rafsanjani
Dijawab oleh dr. Lizsa Oktavyanti
Article Terkait
Beberapa orang dilaporkan mengalami kerusakan saraf pada kornea mata setelah sembuh dari Covid-19. Ini menjadi satu lagi gejala long covid yang baru ditemukan.
Vaksin mRNA adalah vaksin yang dibuat dengan menempatkan mRNA untuk membentuk spike protein virus di sel tubuh. Ini akan memicu pembentukan antibodi terhadap virus tersebut.
Badai sitokin terjadi ketika tubuh melepaskan terlalu banyak sitokin saat berusaha meredakan peradangan. Akibatnya, tubuh malah jadi mengalami peradangan ekstrem.
Advertisement
Jadi orang yang pertama tahu info & promosi kesehatan terbaru dari SehatQ. Gratis.
© SehatQ, 2023. All Rights Reserved