20 Sep 2020, 08:03
DS
Info Penanya: DS, Wanita, 44 Tahun
Seseorang terkonfirmasi corona pd tgl 19 sept. Jika si A tetakhir bertemu adalah sekitar 2 minggu yang lalu, apakah harus rapid test ? Saat ini si A kondisi sehat2 tanpa gejala apapun.
Dilihat 4391
0 Komentar
Dijawab oleh dr. Rahmita Dewi
Selamat malam, DS.
Rapid test adalah salah satu metode pemeriksaan deteksi antibodi dan antigen dalam darah yang berkaitan dengan infeksi virus saluran pernapasan khususnya COVID-19. Tujuan dari pemeriksaan ini ialah skrining, oleh karena itu, pemeriksaan rapid test bersifat sederhana dan dilakukan dengan cara meneteskan darah pada alat pemeriksaan khusus yang kemudian akan memperlihatkan hasil secara instan, yakni dalam kisaran waktu beberapa menit.
Mengenai pertanyaan Anda tentang keperluan rapid test setelah adanya riwayat kontak dengan pasien terkonfirmasi COVID-19 selama dua minggu dan tanpa gejala, kendati menurut data statistik dan penelitian sementara, masa inkubasi virus COVID-19 diduga selama 14 hari, namun hal tersebut belum dapat dipastikan ketepatannya. Maka demi keamanan Anda, ada baiknya skrining atau rapid test tetap dilakukan. Walaupun hasil rapid test hanya bersifat skrining dan perlu dikonfirmasi kembali dengan PCR atau swab, namun umumnya dapat menjadi gambaran bagi tindakan yang perlu dilakukan selanjutnya.
Salam sehat,
dr. Rahmita Dewi
Terima kasih sudah membaca.
Seberapa bermanfaat informasi ini bagi Anda?
(1 Tidak bermanfaat / 5 Sangat bermanfaat)
Beri Komentar
Butuh beberapa saat untuk menampilkan komentarmu.
Diskusi Terkait di Forum
Dijawab oleh dr. Dwiana Ardianti
Dijawab oleh dr. Liliani Tjikoe
Dijawab oleh dr. Farahdissa
Article Terkait
Ulkus kornea dan katarak sama-sama memunculkan luka berupa bercak bintik putih yang ada di mata. Lantas, apa beda kedua masalah mata ini?
8 Mei 2019
Luhut memperkirakan puncak gelombang Omicron di Indonesia terjadi di pertengahan Februari hingga awal Maret. Penerapan protokol kesehatan dan percepatan vaksin terus digalakkan.
19 Jan 2022
Penyebab sesak napas tiba-tiba dapat terjadi akibat asma, emboli paru, gagal jantung, hingga keracunan karbon monoksida. Untuk mengatasinya, terdapat beberapa hal yang bisa Anda lakukan.
9 Agt 2023
Advertisement
Jadi orang yang pertama tahu info & promosi kesehatan terbaru dari SehatQ. Gratis.
© SehatQ, 2023. All Rights Reserved