Batuk berdahak, bersin, penurunan berat bdan dan riwayat flek paru

Selamat pagi, F.

Batuk berdahak dapat merupakan gejala dari berbagai gangguan pada saluran pernapasan. Pada dasarnya dahak atau lendir yang diproduksi tubuh berguna untuk membantu membersihkan saluran pernapasan dan mencegah iritasi. Namun pada beberapa kasus, dahak dapat diproduksi berlebih karena adanya infeksi, dan dapat berubah menjadi abnormal mana kala disertai sisa produk infeksi mikroorganisme yang membuat dahak menjadi berwarna tidak seperti biasanya. Warna normal dari dahak sendiri bisanya bening atau putih. Jika telah menjadi abnormal umumnya berubah menjadi kuning, coklat hingga hijau.

Salah satu penyakit infeksi yang dapat menimbulkan keluhan batuk berdahak ialah infeksi bakteri tuberkulosis (TBC) yang secara awam disebut dengan flek pada paru. Penyakit TBC ini disebabkan oleh infeksi bakteri Mycobacterium tuberculosis yang dapat menular antarmanusia melalui percikan batuk atau bersin dari individu yang telah terinfeksi. Namun, untuk penularan butuh kontak berulang dengan individu penderita seperti dalam satu rumah atua satu ruangan kerja dan individu yang tertular sedang dalam keadaan daya tahan tubuh yang menurun.

Penyakit TBC dapat sembuh, dengan catatan pengobatan yang rutin, tanpa terputus setiap harinya selama minimal 6 bulan atau lebih. Putusnya obat dapat memeperparah keadaan TBC yang kemudian dapat jatuh kepada keadaan komplikasi dan akan menjadi sulit untuk diobati.

Terkait dengan keluhan Anda, batuk berdahak dan bersin yang dialami dapat berhubungan dengan riwayat TBC pada Anda ataupun gejala dari infeksi saluran napas atas dan alergi. Akan tetapi karena masih ada penurunan berat badan sebaiknya Anda segera memeriksakan diri, karena pada umumnya TBC yang sudah tuntas tidak serta merta memberikan efek berat badan yang terus menerus turun walaupun pengobatan telah selesai. Dikhawatirkan adanya infeksi berulang yang disebut dengan TBC relaps.

Sementara Anda dapat mengonsumsi obat batuk berdahak yang dijual bebas di apotek sembari melakukan pemeriksaan dahak ulang di puskesmas atua di laboratorium. Kemudian Anda dapat berkonsultasi kembali pada dokter Spesialis Paru untuk kemudian dilakukan pemeriksaan rontgen paru-paru.

Demikian yang dapat kami sampaikan, semoga bermanfaat dan terimakasih telah menggunakan layanan aplikasi SehatQ.

Salam sehat,

dr. Rahmita Dewi