Bagaimana cara menjaga kesehatan remaja perempuan pada masa pubertas?

Selamat siang, F

Terima kasih atas pertanyaannya. 

Masa pubertas adalah masa dimana seseorang mengalami perubahan secara fisik dan psikis ke arah yang lebih matang.  Perubahan fisik dapat berupa menstruasi, perubahan payudara pada wanita sedangkan pria akan mengalami berubahnya suara dan mengalami mimpi basah.  Sedangkan dari psikis, remaja mulai mengalami perubahan hormonal sehingga ini akan mempengaruhi tingkat stres serta emosi.  Ketika tidak dikontrol dengan baik maka dapat menimbulkan dampak baik secara fisik atau psikis.  

Dampak buruk remaja yang memasuki masa pubertas bagi kesehatan :

• Mudah terpengaruh dan masuk ke pergaulan bebas. 
• Emosi yang tidak stabil sehinggga mudah stres, gampang tersinggung. 
• Sering mengalami gangguan pencernaan atau asam lambung akibat pola makan yang kurang baik serta stres yang dialami.  

Untuk meminimalisir dampak ini diperlukanlah campur tangan orang tua dalam menjaga agar remaja yang sedang pubertas tetap terjaga kesehatannya. 

Cara menjaga kesehatan remaja pada masa pubertas :

• Berikan asupan makanan yang menunjang pada usia remaja contohnya tinggi kalsium, banyak mengandung mineral dan vitamin, protein dan serat tinggi.
• Batasi makanan yang mengandung tinggi gula, pemanis buatan, MSG, pengawet, instan, cepat saji serta berkafein.  
• Perbanyak minum air putih.  
• Ajak anak untuk aktif beraktivitas dan olahraga sehingga dapat merangsang kreativitas serta membiasakan diri untuk aktif.  
• Lebih sering berkomunikasi dengan anak agar mengetahui apa yang dirasakan anak dan anak tidak menyimpannya sendiri.  
• Tegas namun tetap bijaksana.  Usahakan tidak terlalu memaksakan hal yang sekiranya masih dapat dibicarakan dengan baik. 

Lakukan pemeriksaan ke dokter bila anak memiliki masalah pada kesehatannya.  

Anda juga dapat membaca beberapa forum kami terkait pubertas remaja di bawah ini :

• Risiko kehamilan pada usia remaja?
• Mood naik turun pada usia remaja

Semoga penjelasan ini bermanfaat. 

Salam sehat, 

dr. Farah