Selamat pagi D.Terimakasih telah bertanya di SehatQ. Saya akan membantu menjawab pertanyaan Anda. Ereksi pada pria merupakan proses yang kompleks yang melibatkan otak, saraf, otot, pembuluh darah, hormon, dan emosi. Apabila terjadi Gangguan pada salah satu faktor, atau kombinasi faktor tersebut oleh beberapa kondisi, dapat menyebabkan impotensi. Impoten, impotensi, atau disfungsi ereksi adalah ketidakmampuan mencapai atau mempertahankan ereksi penis dengan baik untuk berhubungan seksual, meskipun mendapat stimulasi seksual.Beberala kemungkinan penyebab impotensi antara lain :1. Psikologis, salah satu faktor penting saat ereksi yaitu kesehatan mental. Ereksi dimulai dengan adanya gairah seksual saat terjadi rangsangan, namun hal ini bisa terganggu karena beberapa kondisi psikologis seperti stres, depresi, kecemasan, disfungsi seksual atau masalah pada hubungan dengan pasangan.2. Ada masalah medis yang mendasari. Seperti tekanan darah tinggi, penyakit jantung, penyumbatan pada pembuluh darah (aterosklerosis), diabetes, obesitas, sindrom metabolik, penyakit ginjal, penyakit liver, Parkinson, stroke, dan lain lain. 3. Beberapa jenis obat dapat memicu terjadinya impotensi seperti:obat antidepresan, antipsikotik, penurun tekanan darah tinggi, penggunaan obat-obatan terlarang, dan lain lain4. Cedera Pada alat kelamin, dan cedera pada syaraf atau pembuluh darah di tulang belakang dapat memicu terjadinya impotensi. 5. Gaya hidup tidak sehat seperti merokok, meminum minuman alkohol dan obesitas. 6. Usia tuaPengobatan akan disesuaikan dengan penyebab impotensi. Sebagai contoh, jika impotensi disebabkan oleh gangguan psikologis, pengobatan akan dilakukan oleh psikolog atau psikiater untuk mengatasi faktor faktor psikologi yang menyebabkan terjadinya impotensi tersebut. Beberapa hal yang dapat Anda lakukan untuk mencegah impotensi antara lain:
Hindari stres
Olahraga teratur
Mengonsumsi makanan gizi seimbang
Istirahat cukup
Menghindari konsumsi minuman beralkohol
Tidak menggunakan Narkotika
melakukan pemeriksaan kesehatan secara rutin
Apabila Anda khawatir dengan keluhan Anda, saya sarankan untuk memeriksakan diri ke dokter spesialis urologi, atau ke psikolog. Dokter mungkin perlu melakukan pemeriksaan lanjutan yang meliputi tes darah, tes urine, atau USG penis. Setelah penyebabnya dipastikan, dokter dapat menentukan pengobatan yang tepat.Semoga bermanfaat. Salam sehat, dr. Sandy Aditya P.