Apakah yang harus dilakukan bila ada makanan yang sudah tergigit tikus?

Selamat Malam, WB

Terimakasih atas pertanyaannya.  

Tikus merupakan salah satu hewan yang sebaiknya dihindari. Hal ini karena tikus membawa banyak penyakit. Tikus dapat membawa penyakit karena hidup pada tempat kotor, seperti gorong, gorong, dan merupakan binatang pengerat, yang makan apa saja. Bila ada makanan yang sudah digigit tikus, maka sebaiknya jangan dimakan, buang semua makanan yang sudah digigit tikus, agar terhindar dari terkena penyakit yang dibawa oleh tikus.

Apa saja penyakit yang dapat dibawa oleh tikus?

Ada berbagai macam penyakit yang dapat dibawa oleh tikus, seperti :

• Pes,
• Leptospirosis,
• Infeksi virus hanta, yang dapat menyerang paru-paru,
• Demam lassa,
• Demam hemoragik OMSK, yang disebabkan karena kototran tikus,
• Rat bite fever,
• Lymphocitic choriomeninfgitis, atau LCM, ditularkan dari liur, urin, darah, dan kotoran tikus.

Apakah yang harus dilakukan bila ada makanan yang sudah tergigit tikus?

Bila anda menemukan makanan yang sudah tergigit tikus, maka sebaiknya anda membuang seluruh makanan tersebut, jangan hanya membuang bagian yang sudah tergigit tikus saja. Hal ini karena, walau anda sudah membuang bagian yang digigit tikus, masih dapat menyebabkan gangguan kesehatan, seperti yang dijelaskan diatas. Bila terjadi gangguan setelah memakan makanan yang digigit tikus, maka segera berkonsultasi dengan dokter penyakit dalam, atau segera ke UGD, untuk dilakukan penanganan lebih lanjut. Selain itu, sebaiknya :

• Membersihkan rumah dengan seksama, seperti bersihkan membersihkan dari kotoran tikus,
• Basmi tikus didalam rumah,
• Buang semua makanan yang sudah digigit tikus,
• Rutin mencuci tangan dengan sabun, dan air mengalir,
• Perhatikan tempat penyimpanan makanan,
• Menjaga higienitas makanan, dan peralatan makan, atau pun masak.

Anda juga bisa membaca forum terkait dengan tikus :

• Kotoran tikus ikut termasak, apakah makanan masih bisa dikonsumsi ?
• makanan bekas gigitan tikus

Semoga membantu.

Salam sehat,

dr. Lizsa