logo-sehatq
logo-kementerian-kesehatan
Forum
Psikologi

Apakah rasa ingin bunuh diri termasuk depresi?

27 Feb 2021, 11:13

ZS

Info Penanya: ZS

Saya sering merasa gagal, kalah, dan itu menjadikan saya putus asa. Hingga kerap kali mencari cara untuk mengakhiri hidup. Hal yang saya alami karena faktor keluarga, teman dan lingkungan. Sampai saya merasakan kenyamanan dalam kesendirian tanpa ada yg mengganggu. Masalah sepele sering membuat saya marah, hingga menangis. Sudah saya coba untuk terus produktif dan selalu positif, namun yang saya dapat hanya tangisan, kekecewaan, dan rasa ingin bunuh diri.Apakah ini gangguan depresi dini?

Dilihat 917

0 Komentar

SehatQ Logo

Dijawab oleh dr. Farahdissa

Selamat malam, ZS

Terima kasih atas pertanyaannnya.

Merasa gagal lalu putus asa itu wajar tetapi setelah itu bangkit kembali dan mengambil pembelajaran dari suatu kegagalan tersebut.  Bila tetap mengikuti alur kegagalan maka pikiran akan menjadi buntu, terhenti dan cepat putus asa.  Hal ini jika dibiarkan akan menganggu mental seseorang. 

Depresi termasuk salah satu gangguan suasana hati yang sudah menganggu aktivitas sehari-hari cukup sering terjadi. 

Tanda dan gejala depresi :

  • Mudah marah dan tersinggung.
  • Merasa hampa, tidak berguna, gelisah.
  • Menarik diri dari lingkungan.
  • Sulit tidur atau malah sering tidur.
  • Gampang lelah, perubahan berat badan, sakit kepala.
  • Memikirkan kematian atau rasa ingin bunuh diri.

Depresi dapat terjadi karena faktor keturunan, trauma masa kecil, rendah diri, masalah keuangan, rumah tangga, keluarga ataupun peristiwa kehilangan.  Terkait yang anda tanyakan, tentunya menentukkan diagnosis psikologis perlu pemeriksaan lebih lanjut untuk penentuan diagnosa.  Untuk itu, sebaiknya konsultasi dengan psikiter guna penanganan lebih lanjut. 

Sementara ini, anda bisa mengalihkan pikiran dengan olahraga setidaknya 3-5 kali seminggu.  Karena dengan olahraga hormon endorfin akan naik yang dapat membantu meningkatkan mood.  Lalu atur pola tidur teratur dan hindari begadang, serta mencoba berbicara dengan keluarga yang dipercaya untuk mengendalikan emosi yang tertumpuk.

Semoga penjelasan ini bermanfaat.

Salam sehat,

dr. Farah

depresimasalah kejiwaangangguan psikologis

Terima kasih sudah membaca.

Seberapa bermanfaat informasi ini bagi Anda?

(1 Tidak bermanfaat / 5 Sangat bermanfaat)

Beri Komentar

Butuh beberapa saat untuk menampilkan komentarmu.

Diskusi Terkait di Forum

Article Terkait

Advertisement

logo-sehatq
    FacebookTwitterInstagramYoutubeLinkedin

Langganan Newsletter

Jadi orang yang pertama tahu info & promosi kesehatan terbaru dari SehatQ. Gratis.

Perusahaan

Dukungan

Butuh Bantuan?

Jam operasional:
07:00 - 20:00 WIB

Hubungi Kami+6221-27899827

© SehatQ, 2023. All Rights Reserved