Perbedaan diare dan disentri serta cara mengobatinya

Selamat sore, Sl.

Diare kerap terjadi baik pada orang dewasa, lansia, anak, bahkan bayi karena berbagai penyebab dan pemicu. Diare berulang kali menyebabkan kekurangan cairan atau dehidrasi. Diare dapat diikuti gejala penyerta seperti nyeri perut, mual dan muntah.

Apa perbedaan diare dan disentri ?

Mengenai keluhan Anda dimana Anda mengalami diare dan Anda melakukan pemeriksaan ke dokter. Dokter mengatakan bahwa Anda terkena disentri. Mari kita bahas diare terlebih dahulu. Diare merupakan perubahan konsistensi BAB yang dirasakan dari normal ke cair dimana frekuensi BAB juga dapat meningkat hingga berkali-kali.

Beberapa perbedaan diare dan disentri dapat dijabarkan sebagai berikut :

• Lokasi terjadinya infeksi. Pada diare umumnya infeksi terjadi di usus halus sehingga menimbulkan BAB cair terus menerus. Sedangkan disentri infeksi terjadi pada usus besar sehingga BAB tidak cair.
• Diare dapat diikuti maupun tidak diikuti rasa nyeri. Sedangkan pada disentri kerap diikuti rasa nyeri perut bawah melilit dan BAB disertai lendir serta darah.
• Diare dapat menyebabkan dehidrasi sedangkan disentri menyebabkan infeksi di dalam darah pula (bakterimia).

Apa penyebab diare dan disentri ?

Penyebab diare karena rotavirus, alergi makanan, intoleransi laktosa, makan makanan terkontaminasi, stress.

Penyebab disentri tarbagi dua yaitu disentri basiller karena bakteri Salmonella, Campylobacter dan E.Coli sedangkan disentri amuba disebabkan oleh Entamoeba histolytica. 

Bagaimana cara mengobati diare dan disentri ?

Cara mengobati diare dan disentri antara lain :

• Pastikan Anda cukup minum air putih dan tidak dehidrasi.
• Kurangi makana makanan yang terlalu pedas, asam, soda, kopi, dan pastikan makanan bersih.
• Minum obat anti diare, zink, dan oralit sesuai indikasi dan resep dokter.
• Pengobatan spesifik untuk disentri menggunakan antibiotik dan ini harus dengan pemeriksaan dan resep dokter.

Jika keluhan disentri yang Anda almi tidak kunjung membaik, periksa kembali ke dokter penyakit dalam ya.

Baca forum terkait disentri :

Bagaimana cara mengatasi disentri pada anak ?

Ciri-ciri penyakit disentri?

Semoga bermanfaat.

Salam sehat.

dr. Lidya Hapsari.