Apa saja penyebab terjadinya vagina lecet?

Selamat malam, F

Terima kasih atas pertanyaannya.

Pada bagian vagina terdapat banyak pembuluh darah, saraf, kelenjar.  Ketika muncul rasa nyeri atau perih setelah terjadi penetrasi maka dapat menjadi pertanda gangguan divagina.  Salah satunya gangguan divagina termasuk vagina lecet.  

Penyebab terjadinya vagina lecet :

• Kurangnya pelumas pada vagina sehingga memicu adanya luka lecet saat hubungan intim. 
• Gesekan berlebih saat berhubungan intim.  Bisa saat penetrasi dengan penis ataupun dengan bantuan alat lain. 
• Reaksi alergi karena penggunaan kondom, pelumas tambahan, sperma, lotion yang mengandung pewangi. 
• Kista pada kelenjar vagina jika dirasakan timbul benjolan di bagina vagina. 
• Infeksi baik karena jamur, menular seksual, ataupun infeksi saluran kemih. 
• Memasuki masa menopause. 
• Ada masalah pada rahim berupa endometriosis, fibroid rahim.

Adanya lecet di vagina merupakan tanda adanya kemungkinan gangguan di vagina, bisa dalam bentuk luka lecet dimana jika vagina lecet tidak diatasi dapat menimbulkan dampak seperti radang pada leher rahim, radang panggul sehingga dapat menganggu kesuburan wanita.  

Cara mengatasi vagina lecet :

• Lakukan pemanasan lebih lama sebelum berhubungan intim gunanya untuk menambah cairan pelumas vagina sehingga tidak terlalu kering saat terjadi penetrasi. 
• Bisa tambahkan pelumas berbahan air jika dengan pemanasan kurang mencukupi pelumas alaminya. 
• Rileks dan tenang saat melakukan hubungan intim agar tidak membuat otot tegang dan memicu lecet. 
• Hindari penggunaan sabun yang ada kandungan pewangi, mencukur bulu kelamin, ataupun penggunaan pembalut terlalu lama. 

Jika dengan cara tersebut luka lecet tidak membaik anda dapat lakukan pemeriksaan ke dokter spesialis kandungan untuk pemeriksaan vagina memastikan apakah ada masalah yang berbahaya pada luka lecet di vagina.  

Anda dapat membaca beberapa forum kami terkait vagina lecet seperti berikut :

• Vagina lecet dan panas, apa penyebabnya?
• Sakit di vagina setelah berhubungan intim

Semoga penjelasan ini bermanfaat. 

Salam sehat, 

dr. Farah