16 Jan 2022, 12:41
P
Info Penanya: P
Dokter, saat ini sedang marak sekali pengobatan untuk gangguan mental menggunakan terapi kejang listrik. Sebenarnya, apakah terapi ini sudah memenuhi prosedur yang berlaku? Apa manfaat dan efek samping dari terapi ini? THANKQ
Dilihat 830
0 Komentar
Dijawab oleh dr. Dwiana Ardianti
Selamat sore, P
Terima kasih atas pertanyaan Anda
Terapi kejang listrik atau terapi electroconvulsive (ECT) adalah suatu tindakan terapi medis yang dilakukan dengan anestesi umum atau pembiusan dan dengan mengalrikan arus listrik tegangan kecil pada otak yang bertujuan memicu terjadinya kejang singkat. Dengan dilakukannya terapi kejang listrik atau ECT ini bisa memicu adanya perubahan zat kimia otak sehingga bisa membantu dalam pemulihan terkait dengan kesehatan mental.
Perlu diketahui tidak semua masalah kesehatan mental harus dilakukan terapi kejang listrik. Hanya beberapa kesehatan mental yang tidak membaik dengan pengobatan atau atas indikasi dari pemeriksaan dokter serta kondisi pasien. Pada beberapa penelitian, dengan menggunakan terapi kejang listrik ini cukup efektif. Namun terapi kejang listrik ini tidak bisa dilakukan secara berulangkali.
Terkiat dengan apa yang terjadi pada Anda, alangkah baiknya bila Anda melakukan konsultasi dan pemeriksaan terlebih dahulu dengan psikiater terdekat terkait dengan kondisi Anda. Sehingga Anda akan mendapatkan tatalaksana serta pengobatan yang sesuai dengan kondisi Anda saat ini. Tetap konsumsi makanan bergizi, hindari kelelelahan, lakukan istirahat cukup, konsumsi sayur dan buah, dan terapkan gaya hidup bersih dan sehat.
Anda juga bisa membaca beberapa forum kami yang lain terkait dengan keluhan kesehatan mental di bawah ini:
Bagaimana menjaga kesehatan mental agar kuat?
Semoga bermanfaa.
Salam sehat,
dr. Dwiana A
Terima kasih sudah membaca.
Seberapa bermanfaat informasi ini bagi Anda?
(1 Tidak bermanfaat / 5 Sangat bermanfaat)
Beri Komentar
Butuh beberapa saat untuk menampilkan komentarmu.
Diskusi Terkait di Forum
Dijawab oleh dr. R. H. Rafsanjani
Dijawab oleh dr. Dwiana Ardianti
Dijawab oleh dr. Stasya Zephora
Article Terkait
Stigma gangguan jiwa yang berkembang di masyarakat seringkali membuat penderitanya menerima perlakuan diskriminatif. Padahal, tidak semua stigma terkait gangguan mental tersebut benar adanya.
Apatis adalah suatu kondisi di mana seseorang bersikap acuh tak acuh, tidak peduli, dan tidak responsif terhadap berbagai hal dalam kehidupan. Kenali tanda-tandanya berikut ini.
Work life balance adalah kondisi di mana seseorang meraih keseimbangan di dalam pekerjaan dan kehidupan. Untuk meraihnya, lakukan tindakan seperti tidak membawa pulang pekerjaan ke rumah, meminta bantuan ketika mengalami kesusahan, meluangkan waktu untuk memanjakan diri, hingga berbagi keluh kesah dengan orang tersayang.
Advertisement
Jadi orang yang pertama tahu info & promosi kesehatan terbaru dari SehatQ. Gratis.
© SehatQ, 2023. All Rights Reserved