20 Nov 2021, 13:16
F
Info Penanya: F, Wanita, 27 Tahun
Dok, kemarin anak saya menguluh tangan gemetar dan jantung berdebar. Dia sudah berumur 20 tahun. Tapi dia tidak punya riwayat penyakit jantung dan tidak ada bawaan penyakit kritis. Apa penyebab tangan gemetar dan jantung berdebar? Bagaimana cara mengatasi tangan gemetar dan jantung berdebar? Apakah kondisi ini ada kaitannya dengan suatu gejala penyakit?
Dilihat 18718
0 Komentar
Dijawab oleh dr. Farahdissa
(1)
Selamat siang, F
Terima kasih atas pertanyaannya.
Gemetar merupakan gangguan saraf yang membuat terjadinya bagian tertentu bergerak tanpa disadari. Kondisi ini dapat terjadi pada bagian tubuh manapun namun paling sering terjadi pada daerah tangan
Sedangkan untuk jantung berdebar adalah kondisi ketika seseorang merasa detak jantung terlalu cepat, detak yang terasa lebih keras, serta seperti merasakan detak jantung di telinga dan leher.
Jantung berdebar dan tangan gemetar yang terjadi hanya sesekali tidak berbahaya namun jika sering terjadi dan disertai dengan detak jantung yang tidak beraturan, sering merasa ingin pingsan maka ada baiknya ajak anak untuk periksa ke dokter spesialis penyakit dalam guna dilakukan pelacakan apakah terdapat gangguan kesehatan atau hanya pengaruh dari stres dan kelelahan.
Anda dapat membaca beberapa forum terkait topik tangan gemetar seperti berikut :
Semoga penjelasan ini bermanfaat.
Salam sehat,
dr. Farah
Terima kasih sudah membaca.
Seberapa bermanfaat informasi ini bagi Anda?
(1 Tidak bermanfaat / 5 Sangat bermanfaat)
Beri Komentar
Butuh beberapa saat untuk menampilkan komentarmu.
Diskusi Terkait di Forum
Dijawab oleh dr. Stasya Zephora
Dijawab oleh dr. Lizsa Oktavyanti
Dijawab oleh dr. Lizsa Oktavyanti
Article Terkait
Gejala Parkinson tahap pertama umumnya mengalami gangguan ringan di satu sisi tubuh, misalnya di kaki atau lengan. Sindrom satu ini memiliki 5 stadium yang harus diketahui.
Penyakit tiroid tidak bisa benar-benar sembuh, tetapi gejalanya bisa benar-benar dikurangi sehingga penderitanya bisa menjalani kegiatan sehari-hari tanpa gangguan. Kadar hormon tiroid juga bisa kembali normal, namun harus dikontrol dengan cara minum obat secara rutin dalam jangka waktu lama, bahkan seumur hidup.
Gangguan hormon tiroid hipertiroidisme dapat berujung pada tirotoksikosis. Meski gejalanya mirip, kedua penyakit tiroid ini sejatinya berbeda. Mulai dari penyebab hingga pengobatannya.
Advertisement
Jadi orang yang pertama tahu info & promosi kesehatan terbaru dari SehatQ. Gratis.
© SehatQ, 2023. All Rights Reserved